[23] Wound

2.2K 150 5
                                    

Seorang wanita sedang terdiam dengan matanya yang menatap nanar sebuah foto Ayahnya.

Gaun selutut hitam yang dipakainya menunjukkan bahwa dia kini sedang dalam suasana berduka.

Menderita.Diartikan sebagai menanggung sesuatu yang tidak menyenangkan.Hana berpikir,Tuhan jahat sekali karena menempatkannya dalam penderitaan tak berujung seperti ini.

Jika bisa memilih,Hana tidak ingin ingatannya kembali.Karena itu berarti otaknya akan otomatis terus mengingat kejadian-kejadian buruk yang menimpanya dulu.Hana ingin kembali melupakan semua hal itu.Masa lalunya terlalu menyedihkan.

Oh Sehun.

Park Hana tidak pernah menyangka akan ada orang sejahat pria itu.Baginya Sehun dan Ayahnya tidak ada bedanya.Sama-sama iblis yang menjelma sebagai manusia.

Tapi,bukan berarti Hana menginginkan kematian Edward.Sama sekali tidak.Bagaimanapun juga dia tetaplah seorang putri yang akan terus menyayangi Ayah kandungnya sendiri.

Walaupun Edward sangat membencinya dan selalu berusaha melenyapkannya,maka yang Hana lakukan adalah memaafkan semua kejahatan Ayahnya.

"Sehun...Kenapa kau membunuhnya?"

Bibir Hana sedari tadi tak henti-hentinya menanyakan hal yang sama pada pria yang berada disampingnya.

"Kenapa tidak aku saja yang kau bunuh?!Bukankah dari sepuluh tahun yang lalu juga kau memang sudah berniat ingin membunuhku?!"

Hening.Sehun tidak bisa menjawab.Bibirnya seakan kelu.Hal yang paling dia takutkan selama hidupnya adalah ketika Hana mengingat semua yang terjadi di masa lalu.

"Tapi kenapa sekarang justru dia yang kau bunuh?!Jawab,Oh Sehun!"

Lagi-lagi pria itu tidak bisa menjawab.

"Kenapa sampai sekarang kau belum juga membunuhku?!"

"Aku tidak akan pernah sanggup melakukan itu!"Akhirnya Sehun bersuara dengan pelan namun tegas.

"Ah,aku mengerti.Kau memang tidak akan pernah sanggup membunuhku karena rencanamu adalah ingin membuatku menderita,hingga akhirnya aku membunuh diriku sendiri.Bukan begitu?!"

"Tidak!Sampai kapanpun aku tidak akan sanggup membunuh wanita yang aku cintai!"

"Kalau begitu bagaimana jika aku saja membunuh diriku sendiri?"

Entah sejak kapan,sebuah pistol sudah berada di tangan Hana.Rupanya benda itu disembunyikannya dari balik gaun selutut hitamnya sedari tadi.

Tanpa ragu,Hana mengarahkan pistol ke arah kepalanya.

"Sialan,Hana!"

"Ingatlah beberapa waktu yang lalu kau pernah mengajariku caranya menembak.Sekarang aku akan menerapkan ajaranmu itu untuk menembak diriku sendiri!"

Sehun hendak merebut benda itu.Namun dengan cepat Hana sedikit menjauh darinya.

"Jangan mendekat,Sehun!"teriak Hana menghentikan pergerakan Sehun yang hendak mendekat.

"Menurutmu aku harus menembakkan pistol ini dimana?Di kepalaku atau di jantungku?"

"Jangan melakukan hal bodoh,Hana!Aku tidak akan membiarkanmu mati!"

DOR!!!

Suara tembakan terdengar cukup jelas.

"Arghhh..."

Tubuh Sehun gemetar merasakan sakit pada salah satu kakinya.Wangi darah segar pun mulai tercium.Matanya menatap tidak percaya bahwa Hana dengan tega menembaknya.

TARGETEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang