[30] Little Boy

3K 206 13
                                    

Dunia luar mungkin mengenal Oh Sehun sebagai sosok yang kejam dan tidak berperasaan.

Tapi,sifat buruknya itu akan lenyap seketika jika di depan putranya.Dia akan menjadi sosok Ayah yang sangat penuh kasih sayang.

Sehun tak pernah mengeluh dengan sikap manjanya,erangan kecilnya dan permintaannya.

Menjaganya,menyayanginya,
membesarkannya dengan sepenuh hati.

Mencintainya tanpa alasan,menyayanginya tanpa batasan,merawatnya tanpa keluhan,membimbingnya tanpa letihan.

Bagi Sean,Ayahnya itu adalah malaikat tak bersayap.Satu-satunya pria terbaik di dunia ini.

Bahkan bocah kecil itu pernah dengan polosnya berjanji pada dirinya sendiri akan membalas semua jasa Ayahnya saat besar nanti.

Oh Sean yang penuh kasih sayang.Persis seperti kedua orangtuanya.

Tangan kecil itu menggenggam erat tangan besar sang Ayah yang sedari tadi berada di sampingnya.Dengan sabar Sehun ikut menyamakan langkah kecil dan pelan putranya itu.

Mereka sedang menikmati sore hari dengan berjalan-jalan di sebuah taman.

Mata Sean berbinar ketika tak sengaja menatap kupu-kupu indah yang sedang berterbangan di atas bunga.

Dengan tergesa-gesa dia menarik tangan Ayahnya untuk mendekat ke arah sana.

"Kau ingin bunga?"tanya Sehun yang langsung diangguki.

"Sean ingin memberikannya pada Ibu saat terbangun nanti"

Sehun tersenyum tipis.Lantas tangannya terulur memetik bunga yang ditunjuk Sean itu.

Masa bodoh dengan larangan yang sudah tertera jelas.Toh dengan hanya melihat tatapan dinginnya pun berhasil membuat para petugas taman yang hendak memarahinya,justru berbalik menjadi ketakutan.

Dengan senyum manis yang tercetak jelas di bibir mungilnya,Sean mengambil bunga yang berhasil di petik oleh Ayahnya itu.

"Setiap melihat bunga,Ayah pasti teringat Ibu"

"Kenapa sebuah bunga bisa mengingatkan Ayah pada Ibu?"

Sehun berjongkok menyamakan tingginya dengan Sean.

"Sama seperti Ibumu,siapapun yang melihatnya pasti akan terkesima akan kecantikannya.Merasa nyaman,tenang dan damai"

Dan Ayahmu itu adalah tangkainya.Seseorang yang menjadi penopang Ibumu.Setia melindunginya dan terus berada di sisinya di saat orang-orang jahat berusaha ingin menghancurkannya.Seorang pria yang benar-benar memperjuangkan cintanya.

"Ayah benar.Ibu sangat cantik walaupun sedang tertidur.Tapi menurut Sean,Ibu akan jauh lebih cantik lagi bila sudah terbangun dari tidur panjangnya nanti"

Mendengar perkataan polos anak kecil berusia empat tahun itu membuat Sehun tersenyum miris.

Jadi,kapan Hana bangun dari komanya?Dia bertanya-tanya pada dirinya sendiri.

"Selain cantik dan wangi,sebuah bunga juga memiliki makna yang indah"

"Benarkah?"

Sehun mengangguk pelan sebagai jawaban."Ketika melihat bunga,sangat sulit untuk mengalihkan pandangan ke arah lain.Ketika Ayah jatuh cinta pada Ibumu,sangat sulit untuk mengakhiri rasa ini"

"Aish.Sean tidak paham.Memangnya jatuh cinta itu apa?"

Pertanyaan Sean membuat Sehun menggaruk tengkuknya yang tak gatal sembari tersenyum kikuk.

"Jatuh cinta itu...sebuah ketertarikan perasaan seseorang yang kuat terhadap lawan jenisnya"

Bocah kecil itu mengangguk-ngangguk seolah paham dengan perkataan Ayahnya."Berarti Sean juga sedang jatuh cinta"

TARGETEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang