dua

6.5K 1.1K 85
                                    

"Ini beneran di sini rumahnya? Kok gue jedag jedug ya?" Tanya Jaehyun saat mobil mereka sampai di depan pekarangan rumah besar. Sangat besar.

Rumah yang besar persis seperti istana dan hampir seluruh rumah itu bercat putih bersih, tapi sekitarnya sangat berantakan seperti tempat yang baru saja digunakan untuk demo. Suasana disini sangat-sangat berantakan.

"Kayanya temen dokter lo yang pinter itu nggak mungkin selamat deh." Ucap Taeyong sambil melihat ke luar lewat kaca mobil yang tertutup. Dan dijawab anggukan oleh Kira dan Jaehyun.

"Gue yakin banget dia masih hidup, ya tapi gue ga yakin dia masih sehat-sehat aja." Jawab Mark sedikit ragu tapu ia yakin-yakinkan bahwa temannya adalah orang yang sangat cerdas, mana mungkin dia bisa menjadi zombie. Pikirnya.

"Oke, kalo lo beneran yakin. Kita masuk." Kata Kira masih meihat keluar jendela. Walaupun Kira wanita pemberani, entah kenapa saat ini keberaniannya hilang begitu saja hanya dengan melihat keadaan yang sangat kacau di luar mobil.

"Tapi kita nggak bawa perlengkapan apa-apa." Sahut Taeyong.

"Gue bawa panci, wajan, teflon. Oh! Ini gue bawa bumbu dapur juga!" Mark menunjukan alat-alat dapur yang sedari tadi dibawanya.

"Lo mau ngelawan zombie apa mau lomba masak?" Sahut Jaehyun.

"Lo juga bawa kan?" Mark mengangkat alis sebelahnya sambil melirik ke Jaehyun yang membawa alat-alat dapur juga.

"Iya gue juga bawa. Tapi gue nggak bawa bumbu dapur juga kan." Jaehyun menunjuk tas yang digendong Mark.

"Udah! Kalian tu ya, kalo nggak berantem satu jam aja, nggak bisa ya!" Bentak Kira yang bosan mendengar ocehan Mark dan Jaehyun. Mark dan Jaehyun langsung diam.

Kira menarik nafas dalam-dalam lalu mengeluarkannya secara kasar. Jaehyun, Mark dan Taeyong yang melihat hanya bisa menelan ludah susah payah. Melihat seorang wanita murka itu sungguh menakutkan, apalagi menghadapinya.

Lebih baik menghadapi zombie yang ngamuk daripada Kira yang ngamuk.

"Oke, gue bawa beberapa pistol di tas ambil aja. Tapi alat-alat dapur sama bumbu dapur juga dibawa aja. Dan lo Taeyong disini diem, jangan kemana-mana. Kalo lo keluar dari mobil, gue pastiin perut lo bakal ilang." Taeyong menatap Kira dan menelan susah ludahnya. Dan Mark juga Jaehyun memilih menuruti perkataan Kira saja dari pada nanti ngamuknya beneran. "Kita keluar sekarang."

Kira menarik nafas dalam-dalam lalu menghembuskan nafas panjang. Membuka pintu mobil secara perlahan lalu keluar.

Jaehyun masih menatap luar jendela mobil. Jantungnya seperti mau copot rasanya. Tapi ia kuat-kuatkan. Ya masa laki kalah sama cewek? Malu dong. Dan akhirnya dia keluar juga, membuka pintu mobil dengan sangat perlahan.

Sedangkan Mark? Dia masih duduk di mobil, menutup mata dengan mulutnya yang terus bergerak seperti membaca mantra.

"Woy Mark! Cepet keluar itu, ngapain lo komat-kamit kayak mbah dukun!" Kata Taeyong yang melihat Mark dari spion mobil.

Mark terkejut. "Sebentar gue lagi doa, sabar!" Lalu ia keluar dengan keberanian setengah-setengah. "Eh Yong! Jagain mobil gue, jangan sampe kemalingan!" Kata Mark sebelum keluar. Taeyong mengangguk dan menunjukan jarinya.

"Siapa juga yang mau maling mobil lo? Ya kali zombie?" Gerutu Taeyong sambil mengunci pintu-pintu mobil. Ia takut jika nanti tiba-tiba ada zombie yang datang dan menyerangnya.

"Kira." Panggil Jaehyun ke Kira yang berjalan dengan sangat hati-hati di depannya. Dengan membawa pistol di tangan kanan, panci di kepala, dan beberapa peluru di kantongi. Jaehyun terus melihat ke kanan dan kiri, berjaga.

"Hm?"

"Gue deg degan."

"Cemen lo." Sahut Mark dari belakang Jaehyun lalu menyusul Kira ke depan.

Mark membawa 2 pistol, banyak peluru, tak lupa panci di kepala dan bumbu dapur di dalam tas yang di kalungkan ke lehernya.

Sedangkan Kira? Dia membawa tas gunung yang isinya banyak pistol dan peluru. Bumbu dapur? Alat dapur? Tentu saja tidak.

Kira membuka pintu perlahan. Pintu terbuka. Dan terdengar bunyi raungan di seluruh penjuru rumah, tapi tak ada satu pun zombie yang menampakan diri.

"Masuk pelan-pelan. Di sini bahaya." Kata Kira yang langsung diangguki oleh Mark dan Jaehyun.

"Kita berpencar. Biar cepet keluar dari sini."

Mark dan Jaehyun berhenti lalu bertatapan karena terkejut.

Berpencar? Sungguh itu bukan yang mereka inginkan. Rumah ini besar. Bagaimana jika nanti ada zombie yang menyerang mereka? Membayangkan bentuk tubuh dan wajahnya saja sudah membuat mereka sesak nafas. Dan sekarang mereka harus berhadapan dengan mereka. Sendiri.

Tbc.
.
.
.
.
Vote kalo suka ^^

[1] NZT : Eradication Of The Virus Z [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang