Sembilan belas

3K 617 80
                                    

"Aa—mph!!"

"Sstt! Diem, jangan berisik."

"Kk—kak Felix?"

Karena belum jauh dari toilet perempuan, akhirnya Felix mendorong Kira untuk kembali masuk ke toilet.

"Eh? Kak? Ng—ngapain?" Tanya Kira kebingungan.

Setelah mengunci pintu toilet, Felix berjalan mendekati Kira. Lalu memeriksa satu persatu bilik yang ada di sana memastikan bahwa tidak ada orang yang mendengar pembicaraan mereka.

Setelah memastikan tidak ada orang selain mereka berdua, Felix berjalan mendekati Kira. Menatapnya dalam.

"Kak?"

Felix menghela nafas. "Maafin gue."

"Hah? Maksud kakak?"

"Ini bukan tempat yang kalian cari. Kalian harus segera pergi dari sini." Ujar Felix.

Kira masih menatap Felix bingung.

"Tempat ini yang dah nyebar virus itu ke luar sana."

"Aku nggak paham yang kakak omongin."

"Pokoknya kalian harus kabur dari sini. Secepatnya, kalau bisa hari ini."

"Kenapa? Tapi tempat ini kan yang membuat vaksin untuk menyembuhkan orang-orang yang terkena virus ini?"

Felix mengangguk. "Tapi bukan itu tujuan utama mereka. Jika mereka berhasil membuat vaksin ini, virus itu akan disebarkan ke seluruh dunia. Dan mereka hanya mencari keuntungan dari ini semua." Jelas Felix.

"Tapi kenapa kak Felix kasih tau aku? Bukannya kakak anggota mereka?" Tanya Kira.

"Iya memang, tapi saat melihatmu aku kembali mengingat Jisung dan teman-temanku yang lain. Aku ingin kamu menyelamatkan negara ini."

"Kak Jisung?"

Mendengar nama itu disebutkan seketika air mata Kira turun.

"Kak Jisung masih hidup?" Felix mengangguk dan tersenyum.

"Kalian harus cepat pergi dari tempat ini. Malam ini penjagaan tidak terlalu ketat karena sebagian penjaga akan pergi mengawal Tzuyu. Bawa vaksin yang sudah kalian sempurnakan, jangan sampai tersisa sedikit pun."

"Beberapa robot akan menjaga di depan kamar kalian, untuk mematikan robot kamu harus mencari penutup besi di punggungnya dan di dalam situ ada tombol untuk mematikan sistemnya." Jelas Felix.

"Kalian bisa kabur dari pintu di belakang ruang makan. Pintunya akan kubuka dari ruang penjagaan."

Kira mengangguk dan tersenyum. "Terima masih kak."

Felix menjawab dengan anggukan disertai juga dengan senyum manisnya.

"Eh? Tunggu? Kakak nggak ikut pergi dari sini?" Kira bertanya.

Gelengan kepala Felix membuat Kira bertanya lagi.

"Kenapa?"

"Aku yang memulai ini dan aku yang harus mengakhirinya. Jika aku tidak bisa mengakhirinya aku masih bisa mencegahnya."

"Baiklah." Kira mengangguk.

"Tapi kak Woojin?"

"Iya dia Woojin, dia telah dipengaruhi oleh wanita itu. Dia tidak akan membantu kita untuk mencegah ini, karena dia juga gila kekuasaan."

"Sudah, cepat pergi dan beri tahu teman-temanmu."

^ ^ ^

[1] NZT : Eradication Of The Virus Z [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang