commencer fermer

2.1K 138 3
                                    

it seems I miss you

Selamat pagi. aku area, dokter muda spesialis gastroenterologi.
Aku lulus sarjana dokter 4 tahun yang lalu,aku adalah sibungsu dari 2 bersaudara.
aku merantau, pergi jauh dari kotaku untuk menuntut ilmu bersama sahabatku.

Dan seperti biasa, pagiku, kuhabiskan untuk membuat breakfast untuk putri dan diriku sendiri, tentunya setelah menunaikan kewajiban sebagai seorang muslim.

Pagi ini, terhitung sudah 1 bulan aku tidak bertemu dengan kevin.
Dia sedang melakukan pertandingan beruntun yang membuatnya tidak kembali ke tanah air.

Dan juga pagi ini, aku akan terbang ke Guangzhou cina.
lagi lagi aku di paksa untuk mengambil cuti oleh cici.
Dengan alasan

'Dek refreshing kali ah, masa ketemunya pasien sakit pencernaan mulu'

'Dih enak aja pasien sakit pencernaan, gastroenterologi itu nama bagus bagus jangan asal deh'

'Yaudah sih, ambil cuti sana. 2 hari lagi kita pergi ke guangzhou. Temenin cici, cici ga berani sendirian cuma sama junior'

'Ga bisa ci,aku di sini aja deh yaa,atau mau pergi sama ica or siapa gitu'

'Enak aja, tiket udah di beli atas nama kmu. 2 hari lagi kita berangkat nggk mau tau!'

Dengan Mengenakan Terra stretch jenas dan atasan kemeja Retro-Buttoned yang di masukkan hanya sebelah.
menggeret koper berukuran mini, area sudah sampai 5 menit yang lalu di Soetta, menunggu cici yang katanya sudah di jalan.

Cici's calling

'Di mana dek'

'Di waiting room ci'

'Yang mana sih? Coba lambain tangan'

Aku melambaikan tangan dan segera mematikan telvon
Kulihat cici mendekat, dia menggendong Jr dan menggeret koper yang errrr besar?

"Besar bener kopernya ci, kan cuma 3 hari disana"

"Siapa bilang 3 hari,buat apa cuti 1 minggu kmu?
Hibernasi lagi di dalem flat?"

"Loh kemaren ngomongnya 3 hari,kook sekarang berubah,aku cuma bawa baju sedikit ci jangan macem macem"

"Ribet banget sih, tinggal ntar minta ke kevin beliin baju"

"Aku nggk mau ya ci kalo kaya gini"

"Udah ayok, pintu udah di bukak tu" ciagnes dengan gampangnya melenggang tanpa rasa bersalah sama sekali..

🌴🌴🌴🌴🌴🌴🌴🌴🌴🌴🌴🌴🌴🌴🌴🌴🌴🌴

Guangzhou Cina

Sesaat sampai, kami tidak langsung menuju hotel
Ci agnes menggiring kami pergi ke stadion untuk menemui para atlet

"Ci ini bener nggk ke hotel dulu, ini gimana kopernya ih"

"Ya geret aja susah amat sih dek. Ayo cepet"
Ciagnes jalan terlebih dahulu sambil menggeret koperku yang mini itu, sedangkan kopernya yang jumbo di serahkan kepadaku, untung suaminya idolaku, kalo bukan. Sudah ku buang koper ini ke sungai pearl!!

Aku tertinggal lumayan jauh dari cici, kulihat cici sedang bercicara dengan salah satu jurnalis Pbsi yang aku tidak kenali.
Di susul dengan datang nya musuh kevin di platnas.

Mbk wid melihatku sambil melambay lambaykan tangannya menyuruhku untuk cepat datang ke dekatnya

"Pergi ke ruang tunggu sana dek, ini kopernya biar tari sama gue yang ngurus" aku di dorong memasuk ki ruang tunggu yang penuh dengan pembela negara indonesia

"Ini aku di suruh ngapain mbk, ada yang sakit?
Itu P3K ku di koper yang di bawa cici, di ambil dulu"

"Iya sakit de, nahan rindu hampir sebulan nggk ketemu lo" mbk wid mendorongku masuk sampai melewati kerumunan para atlet

"Kook di sini dek?" Sapa ginting

"Oh nggk tau juga A' mau ngapain disini,di suruh keruang tunggu sama mbk wid tadi.
Katanya ada yang sakit. Siapa?"

"Vin ini ni dateng, jangan lemes mulu deh" mbk wid bersuara mencoba membangunkan kevin yang menutup mataya menggunakan lengan

"Aduduhh perutku sakit dek, tolongin"
Fajar mengaduh sambil mencoba mendekati rere yang berdiri di tengah tengah para atlet

Rere berjalan mendekati fajar yang sedang kesakitan. Tiba tiba tangannya ada yang menarik dari belakang membawanya masuk kedalam ruang ganti dan kembali keluar

Menoleh melihat siapa yang menariknya
"Itu A' fajar lagi sakit vin, bentar aku liat dulu" sergahku mencoba melepaskan tangannya

"Bodo amat, ayo" kevin menarikku masuk kedalam ruang ganti dan kembali keluar. Dia hanya mangambil handphone dan dompetnya
"Mbk wid bilangin aku keluar, sumpek"

"Iya puas puas in vin, udah tak bawain kesini, susah banget itu bawanya" ci agnes cekikikan di samping kosinyo

"Ehhh itu koperku gimana, ci tolongin dong"

"Biar di bawa mbk wid kehotel nanti" kevin tak peduli dan hanya melaju sambil menggenggam tanganku

Menstop taksi yang lewat, kevin membawaku ke sungai pearl
Di dalam taksi, dia hanya memejamkan matanya.
Membayar dan menarikku keluar menuju salah satu tempat duduk yang di sediakan

Dia menyuruhku duduk dan langsung menyenderkan kepalanya di pundakku.
Aku mencoba bergeser agar kepalanya tidak berada di ceruk leherku

Peka dengan kerisihanku, kevin berkata

"Bentar aja re" izin nya. Yang hanya ku balas dengan gumam

"Capek?" Tannyanya

"Nggk"
"Badanmu kook panas vin" aku bisa merasakan hembusan nafasnya yang hangat.
Memeriksa keningnya, suhunya cukup tinggi

"Vin balik ke hotel ayo, badanmu panas, istirahat"

"Lo yang ngerawat tapi" pinta kevin

"Iya yaudah ayo cepet" aku menggeretnya pulang ke hotel

Sesampainya di hotel, para atlet sudah mendapatkan kunci kamarnya
"Mana kunci kamar gue" kevin bertanya pada mbk wid

"Noh di bawa jombang" mbk wid menunjuk

"Kamarku sama siapa mbk? " tanyaku

"Sama gue dek, nomor 411 ya"
Aku hanya mengangguk dan menuju koperku yang di bawakan oleh kosinyo

"Koh berhenti bentar, aku mau ngambil P3K" kosinyo menghentikan lajunya

"Buat apa dek?" Tanyanya

"Kevin panas badanya, mau aku cek, makasih ya koh
Aku ke kamar kevin dulu" aku langsung berlari menuju kamar kevin

Semoga bukan gejala typus ya vin~ batinku


Oke hemmm kalo nggk ada halangan besok up lagiiiiiiiii
Byebye bucinnya mpin

Vous a trouvé  || Kevin SanjayaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang