Kevin malcriado

1.8K 196 4
                                    


Tolonglah jangan jadi
SILENT READERS. Hargai saya sedikit saja yaaa?
Kadang kesel, yang baca lumayan yang vote 9-10 orang.

Nggk susah pencet bintang kook. Nggk bayar juga.
Kalian kasih bintang nggk bakal bikin jari hilang.
Mari jadi orang yang saling menguntungkan yaaa.

Aku jadi nggk semangat kalo gini jadinya, rada kesel banget

Sekali lagi, sebelum baca jangan lupa vote🍂 thanks


●●●●●●●●●●●

Istora senayan.

Setelah podium yang cukup dramatis tadi, kevin pergi menuju para staf pbsi.

Dia kesal karna berdiri di podium tanpa ada yang bisa ia ajak

Tidak mungkin juga kevin menyeret rere, yang ada kevin bisa di pukul wanita kesayanganya itu

Dia berjalan kesu sambil mengenakan mendali yang di perolehnya tadi

"Halah vin vin, kapan kmu nyusul bawak buntot ke podium indonesia master" koherry terkekeh setelah melihat wajah kevin yang cemberut

"Itu lo adek ada,gek di ndang in"

Aku menoleh kearah mereka semua dan tersenyum kecil, apa apaan ini.

Kevin berjalan kearahku dengan muka lelahnya, melihat dia berkeringat aku mengambil handuk kecil miliknya lalu membersihkan muka lalu lehernya yang berkeringat

"Mau minum?"

Dia menggeleng dan maju mendekat kearahku
"Mau peluk!" Aku melongo mendengar ucapannya

"Vin! Banyak orang" aku mengingatkan nya bahwa di sini tidak hanya kita berdua

Banyak kamera yang siap mempotret kevin jika dia berbuat aneh

Dia menatapku kesal lalu menarikku keluar istora menuju apartnya

Kevin berkendara dengan kecepatan yang tidak bisa di bilang pelan

Tiba di sana, tubuhku langsung di tubruk oleh kevin tanpa aba aba, dia memeluk ku erat sembali menyandarkan kepalanya di pundakku

Setelah lepas dari keterkejutanku, aku mulai mengusap punggunya, sepertinya dia kelelahan

"Gue pengen punya anak" kevin bergumam lirih yang masih bisa kudengar walaupun tidak jelas

"Hemm? Kenapa?" Aku bertanya karna tidak terlalu jelas mendengar ucapannya

"Gue pengen anak kecil" ucap kevin lebih keras dari sebelumnya. Mengerti kevin ingin menggendong anak kecil juga untuk menemaninya di podium, area menyeru

"Kan ada raffa tadi di deket ciagnes" kevin masih setia dengan kepalanya yang berada di pundak adek

"Maunya anak gue sendiri" kevin kesal dengan area yang tidak tahu maksudnya

Area cukup terkejut dengan ucapan kevin, lalu buru buru meredam keterkejutannya
"Nikah dong" ujarku lalu melepaskan pelukan kevin dengan susah payah

"Lo udah siap buat nikah?" Kevin menatap area dengan serius

"Apa sih maksudnya" area tertawa garing karna ucapan kevin. Area tahu apa maksud kevin, dia paham

Sudah jelas kevin tahu, bahwa dia tidak mungkin menikah jika salah satu dari mereka tidak merubah keyakinan yang di anutnya

Tapi itu tidak berlaku untuk area, jika harus merubah keyakinan untuk bisa bersama kevin. Lebih baik dia kehilangan kevin, dia tidak akan pernah mau menukar agamanya demi cinta.

Biarlah dia kehilangan kevin dari pada harus meninggalkan agamanya

"Nikah sama gue ya?" Kevin menatap lembut rere menunggu jawaban apa yang akan di lontarkan pacar cantiknya itu.

"Gausah di bahas dulu ya" area menggeleng lalu berjalan menuju tempat duduk

Kakinya lemah, dia tidak sanggup berdiri. Pernyataan kevin sangat membuat area terkejut

Baru beberapa bulan mereka dekat dan berpacaran, kevin sudah memintanya untuk menikah

"Nggk bisa ya?" Kevin tersenyum miris lalu duduk berjongkook di depanku

"Kamu nggk bisa berkorban buat aku ya?" Kevin mulai mengubah turur katanya, dari lo-gue ke aku-kmu

Aku menggelengkan kepala,bukan tidak ingin berjuang, tapi dia membuat aku di hadapkan di kedua pilihan yang tak masuk akal.

Aku memang mencintai kevin, ntah sejak kapan perasaan itu hadir, tapi yang jelas aku sudah jatuh cinta

"Nggk bisa, sejak awal aku udah bilang kan. Akan ada saatnya kmu harus bisa memilih antara aku atau agamamu"

"Dan sejak dulu, aku nggk akan pernah mau untuk menukar agamaku dengan cinta" aku berujar pelan

"Bahkan kalau aku mau menukar agamaku" aku menjeda sebentar "orang tuaku yang nggk akan pernah memberi izin kmu menikahiku" kevin menatap kosong kearah depan

Aku tau, aku egois. Tapi maaf, aku tidak mau menghancurkan keluargaku. Mereka nyawaku.

"Kamu tau vin?" Aku melihat kevin tersadar dari lamunanya

"Dulu kedua orang tuaku menikah berbeda agama" aku mengelus surai nya yang masih setia berjongkook di depanku

"Setelah aku berusia 10 tahun, mamaku memberi pilihan kepada ayah" aku melihat ekspresi nya yang mendengarkanku dengan matanya yang berkaca kaca "mamaku memberi pilihan, untuk tetap pada agamanya, tetapi kehilangan keluarganya. Atau meninggalkan agamanya lalu hidup bersama kami"

"Mama ingin imam yang baik untuk keluarganya, menuntun kami ke jalan yang lebih baik"

"Ayah tidak perfikir panjang untuk itu, dia langsung memilih keluarganya dan meninggalkan agamanya"

"Saat kita memulai untuk berkencan, aku membicarakan hal ini kepada ayah. Dan beliau berkata. Untuk laki laki yang mencintaimu, dia akan berkorban apapun agar keluarganya tetap utuh jika kalian memilih untuk menikah kelak. Tetapi jika lelaki tersebut masih enggan untuk memilihmu dan memintamu untuk ikut bersamanya dengan meninggalkan agamamu. Lepaskan saja, biarkan dia menemukan wanita lain, itu berarti dia tidak siap untuk mengorbankan apapun agar kmu bisa bertahan bersamanya"

Kevin diam termenung

"Karna sainganku bukan manusia, tapi rosario dan arah kiblat" aku tersenyum dengan mata yang sembab

"Kalau kmu serius dengan hubungan ini,dan siap untuk meninggalkan agamamu" aku tersenyum pelan

"Aku siap kapan saja kmu memintaku untuk menikah, begitupun kedua orang tuaku"

"Aku hanya mengajukan satu syarat. Masuklah islam"

"Ree" kevin menatapku lemah

Aku kembali membelai surainya
"Aku tau,itu sangat sulit kan. Tidak apa apa, aku tidak memaksamu di sini. Kmu bebas memilih pilihanmu sendiri"

"Aku tidak ingin kmu tertekan dengan semua ini. lebih baik mandirikan diri kita lebih dahulu. Kmu bebas perfikir dan memilih"

"Istirahatlah, kmu pasti lelah"

"Aku harus pulang vin, salam untuk om sama tante ya"

"Aku antar" kevin hendak berdiri

"Nggk usah, kmu capek. Istirahat aja sana" aku menolak untuk di antarkan

Aku ingin menangis,kenapa harus seperti ini akhir hubungan ini

Aku buru buru membuka pintu lalu keluar dari tower ini

Aku butuh keluargaku, aku butuh mereka..

●●●●●●●●●

Yaammpunnnn gaje banget gue nulis

Cerita ini mungkin beberapa part lagi tamat yaa😂 aku bakal fokus buat di RAHAJENG WENGI setelah ini selesai

Jangan lupa vote coment

Tolonglah jangan jadi
SILENT READERS. Hargai saya sedikit saja yaaa?

Vous a trouvé  || Kevin SanjayaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang