3

3.2K 430 52
                                    

Setiap malamnya, Jisung selalu memandangi wajah Minho setelah lelaki itu tertidur.

Entahlah, Jisung merasa waktunya bersama Minho tinggal sedikit. Ditambah ia mengingat ucapan Hyunjin padanya tadi siang.

Biasanya, Minho selalu menunggu Jisung tidur lebih dulu darinya. Dia akan memeluk Jisung sambil menepuk pelan punggung Jisung ketika Jisung mengalami susah tidur.

Jisung rindu Minho. Rindu pelukan Minho, rindu perlakuan lembut Minho padanya, rindu semua gurauan Minho yang terkadang memang tidak lucu namun Jisung tetap akan tertawa.

Entah siapa nanti yang akan meninggalkan dan ditinggalkan.

Jisung hanya berharap, Minho akan menyadari kalau Jisung benar-benar mencintainya sepenuh hati.

.

.

.

Chapter 3

.

.

.

Minho sarapan di rumah hari ini. Jisung tak berhenti tersenyum dari tadi. Dia sangat senang. Hal kecil seperti ini saja membuat Jisung begitu bahagia.

"Kakak hari ini libur kan?"

Minho mengangguk pelan sambil mengunyak makanannya.

"Eum... kalau kita jalan-jalan..."

"Kayanya gak bisa."

Lagi. Minho melunturkan senyuman Jisung.

"Kakak udah ada janji sama teman kakak."

Teman, ya? Jisung hanya mengangguk sebagai jawaban. Dia tidak tahu harus bereaksi seperti apa. Karena jujur saja, dia sangat kecewa.

"Nanti kakak beliin oleh-oleh ya."

Tangan besar itu mengusak rambut Jisung pelan. Dan itu membuat mood Jisung kembali 'sedikit' membaik.

.

.

.

Janji dengan teman. Ya, Minho memang membuat janji dengan Minju. Sekarang status mereka masih teman kan?

"Kak Minho!"

Dia tersenyum ketika melihat Minju berlari kearahnya. Minho menjemput Minju dari kampusnya.

"Lama ya? Maaf, kak. Dosennya rese banget."

"Engga, kok. Ayo!"

Dia menggandeng lengan Minju menuju mobilnya.

"Kita mau kemana, kak?"

"Makan siang bareng. Terus, gimana kalau kita nonton ke bioskop?"

Minju terkejut dengan ajakan Minho. Tapi dia juga merasa senang dalam hatinya.

"Boleh. Kita nonton horror tapi ya?"

HeartbreakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang