7

3.4K 381 4
                                    

Woojin menginap di apartemen Minho malam ini. Minho yang memintanya, setidaknya dia tidak sendirian menjaga Jisung. Karena kondisi Minho saat ini pun bisa dikatakan kurang baik. Emosinya masih belum stabil.

Pagi harinya, Woojin menemukan Minho di dapur tengah membuat sarapan. Woojin menghampirinya.

"Widih... tuan muda udah bangun ternyata."

Minho tidak menjawab, Woojin merasa ada yang salah dengan Minho.

"Ada apa lagi, Ho?"

"Jin, gue nemuin sayatan di pergelangan tangannya Jisung."

Woojin terdiam, menunggu Minho melanjutkan ucapannya.

"Gue takut, apa Jisung coba buat bunuh diri?"

"Hush! Lo kalau ngomong ya, jangan ngasal!"

"Terus itu apa?"

"Ho, gue saranin lo ambil cuti untuk beberapa hari ke depan, Jisung harus dalam pengawasan lo, dia gak boleh sendirian dulu."

.

.

.

Chapter 7

.

.

.

"Kakak?"

Jisung keluar kamar dengan wajahnya yang menggemaskan. Dia berjalan gontai dengan wajah khas bangun tidurnya ke arah Minho.

"Sini sayang, duduk dulu."

Si manis itu duduk di samping Minho, Minho merapikan rambut Jisung yang berantakan. Woojin tersenyum melihat pemandangan di depannya.

"Kakak buat sarapan dulu ya."

"Eits! Untuk hari ini biarkan chef Woojin yang masak buat kalian berdua."

"Yakin lo?"

"Lo ngeraguin kemampuan masak gue?"

Minho malah tertawa keras. Dia benar-benar meremehkan Woojin sepertinya.

"Jisung. Jisung belum pernah kan coba masakan kakak?"

Jisung hanya menggeleng polos.

"Oke, tunggu ya. Kakak akan masak yang spesial untuk Jisung hari ini."

Kemudian dicubitnya pipi gembil si manis. Jisung hanya tersenyum pada Woojin, membuat Minho dilingkupi api cemburu.

"Yaudah sana masak, jangan godain pacar orang mulu lo jomblo."

"Sialan emang punya temen macem si Minho ini."

Woojin akhirnya memasak meninggalkan Minho dan Jisung yang sibuk dengan dunia mereka.

.

.

.

"WAHHH!!!"

Jisung terkagum saat melihat berbagai jenis masakan tertata di meja makan. Woojin benar-benar hebat dalam memasak.

"Ini, cobain dong masakan kakak."

Jisung menerima sendok dari Woojin dan mencicipi salah satu masakannya.

"Enak kak! Jisung suka!"

"Gimana, Ho?"

Woojin tersenyum penuh kemenangan pada Minho. Minho mendengus kesal.

HeartbreakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang