10

3.3K 350 34
                                    

Semenjak kejadian kemarin, Seungmin menjadi lebih dekat dengan Jisung. Dia mengenal Jisung lebih jauh dan merasa nyaman berteman dengan si tupai manis itu. Seungmin, Jisung, dan Minju, kini mereka bersahabat.

"Cepetan ih, lama banget sih. Entar telat."

"Yang kerja itu kakak, bukan kamu, kok kamu yang repot sih?'

"Aku mau cepet-cepet ketemu Jisung."

Bangchan hanya bisa geleng-geleng kepala melihat tingkah kekasihnya.

"Kamu kok jadi bucin Jisung gini sih, Min?"

"Ya wajar lah, orang Jisung gemesin."

"Oh, mau berubah haluan jadi seme nih kamu?"

"Kak, daripada bacot mending cepetan beres-beresnya."

"Iya iya..."

Bangchan melanjutkan kegiatan beres-beres nya. Sebenarnya bukan beres-beres, tapi dia mencuci piring bekas sarapan. Itu perintah Seungmin, dan itu mutlak. Bangchan tidak bisa menolak atau Seungmin akan mengamuk.

"Min."

"Hm."

"Kamu tau kan dulu kakak itu gak suka Jisung."

"Kalau aku kenal Jisung dari dulu, mungkin kakak udah abis di tangan aku kali. Kakak orang bodoh yang bisa-bisanya benci sama Jisung."

"Kamu gak marah?"

"Gak marah gimana? Aku justru marah banget, kak. Aku kecewa sama kakak yang pernah jadi orang jahat."

"Maaf, Min."

"Aku udah maafin kakak, karena kakak udah mau berubah."

"Serius?"

"Gak usah banyak nanya, udah buruannnn."

"Iya iya, Nyonya..."

.

.

.

Chapter 10

.

.

.

"Hey, lagi apa nih?"

"Eh, kak Woojin?"

Minju dan dokter ibunya itu memang semakin dekat, sampai Woojin meminta Minju memanggilnya dengan sebutan 'kakak'.

"Lagi ngapain? Ngelamunin Minho?"

"Dih, ngapain ngelamunin kak Minho?"

"Ya siapa tau kan. Udah bisa relain Minho sekarang?"

"Kak, dari awal juga kak Minho kan bukan punya aku, dia udah punya Jisung."

"Gak cemburu sama Jisung?"

"Ngapain cemburu? Dia jauh lebih baik dari aku, kak."

Woojin tersenyum sabar. Dalam hati, entah kenapa dia merasa senang.

"Jadi..."

"Jadi apa?"

"Jadi kita sama-sama jomblo dong?"

"Y-ya terus, kenapa?"

"Gak apa-apa sih."

Entah kenapa Minju jadi salah tingkah. Detak jantungnya menjadi tidak karuan hanya karena ucapan Woojin barusan, padahal hanya candaan biasa.

HeartbreakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang