8

3.1K 363 68
                                    

Minho datang ke mobil membawa tiga boneka di tangannya. Cukup kerepotan, tapi dia bisa mengatasinya.

Setalah menaruh boneka itu di bangku penumpang, dia pergi ke bangku kemudi dan menemukan Jisung sedang duduk sambil meringkuk di sampingnya.

"Adek, sayang... adek kenapa?"

"Jisung gak mau pulang ke rumah bunda, Jisung gak mau sama bunda dan ayah lagi."

"Hey, gak ada yang akan pulangin Jisung. Jisung akan selalu sama kakak, sayang."

Minho menarik Jisung ke dalam pelukannya. Jisung menangis sesenggukan. Minho ikut sedih mendengar tangisan kekasihnya itu.

"Kenapa tiba-tiba Jisung berpikir begitu?"

"Tadi... Jeongin. Adik Jisung."

Sialnya, Minho merasa bodoh. Kenapa dia baru menyadari sekarang kalau kekasih Hyunjin itu sama persis dengan ciri-ciri adiknya Jisung.

Duduk di kursi roda.

Lumpuh sedari kecil.

Lemah jantung.

Oh Tuhan, cobaan apa lagi ini?

.

.

.

Chapter 8

.

.

.

"Kamu kenal Jisung, dek?"

Jeongin tersenyum sambil menerima secangkir cokelat panas dari kekasihnya.

"Dia kakak aku yang aku ceritain hilang itu, kak."

Hyunjin shock, dia bahkan menumpahkan kopi miliknya.

"Kamu gak bercanda kan?"

"Untuk apa aku bercanda, kak?"

Hyunjin tiba-tiba mengalami pusing mendadak. Bagaimana bisa dunia se-sempit ini?

Jisung yang selama ini selalu dia sebut sebagai orang gila ternyata kakak dari orang terkasihnya.

Takdir macam apa ini?

"Kak Hyunjin mau bantuin aku?"

"Apa, sayang?"

"Bantu aku bawa kak Jisung pulang."

Hyunjin membeku.

"Dek, bukan kakak gak mau. Tapi akan lebih baik kalau Jisung tinggal sama Minho, secara Minho itu kan dokternya. Kakak gak mau dia kumat terus nyelakain kamu."

"Tapi aku butuh kak Jisung."

"Untuk?"

"Kakak tau kan kalau ginjal aku udah rusak, dan aku butuh pendonor."

"Jadi Jisung..."

"Bunda bilang kak Jisung bisa jadi pendonornya."

.

.

.

Keesokan harinya, Minho diminta untuk datang ke rumah sakit. Jaebum bilang, wali dari pasiennya ingin bertemu. Minho sebagai dokter yang bertanggung jawab tidak mungkin mengabaikannya kan?

Maka dari itu, dia membawa Jisung ke rumah sakit bersamanya. Jisung dititipkan pada Woojin, kebetulan juga Woojin sedang ada dinas hari ini.

"Kamu sama kak Woojin dulu, okey? Kalau kak Woojin pergi, ada kak Chan."

HeartbreakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang