Heartbreak

6

Minho sebenarnya sangat penasaran dengan apa yang terjadi pada kekasihnya itu. Apa yang membuat Jisung ketakutan dan menangis?

Minho ingin bertanya. Tadi dia rasa ini bukan waktu yang tepat. Jisung masih merasa takut. Minho dapat merasakan pelukan Jisung sangat erat seakan tidak ingin lepas.

"Dek, pindah yuk. Kita ke kasur. Di lantai dingin."

Sedari tadi mereka berpelukan sambil terduduk di lantai. Ditambah cuaca yang dingin, Minho hanya tidak ingin Jisung jatuh sakit.

"Kakak gendong ya?"

Karena Jisung hanya diam, Minho berpikir Jisung setuju. Dia menggendong tubuh kecil itu seperti seekor koala.

"A-aw!"

"Ke-kenapa?"

Minho panik dan buru-buru menurunkan Jisung di tempat tidur.

"Kenapa? Ada yang sakit?"

"Pi-pinggang Jisung sakit..."

Minho rasa pelukannya pada pinggang Jisung tidak terlalu erat, tapi kenapa si manis ini begitu merasa kesakitan?

"Sini coba kakak liat."

Mata Jisung langsung membola. Kepalanya menggeleng cepat.

"Engga! Gak usah. Udah gak sakit kok, kak."

Minho justru malah menaruh curiga dengan reaksi Jisung. Terlihat sekali kekasihnya sedang menutupi sesuatu darinya.

"Ada sesuatu yang kamu gak cerita ke kakak, ya?"

Lagi-lagi Jisung menggeleng.

"Kalau engga, biar kakak liat pinggang kamu."

Jisung takut. Dia tidak mau Minho marah padanya. Mereka baru saja berbaikan tadi pagi. Maka dari itu dia membiarkan Minho menyingkap kaos yang dipakainya.

Jisung masih diam saat Minho menatap tak percaya pada luka-luka lebam di sekitar perut dan pinggangnya.

"Ini... ini kenapa, dek?"

Jisung tidak bisa menjawab. Tidak mungkin dia mengatakan kalau itu semua ulah Changbin.

"Jawab. Siapa yang bikin kamu kaya gini?"

"Ji-jisung gak bisa kasih tau."

"Kena- Ah!"

Jisung menatap Minho takut. Apa Minho bisa menebak siapa pelakunya?

"Seo Changbin?"

Dan benar saja. Minho menebak orang yang tepat.

.

.

.

Chapter 6

.

.

.

Jisung tidak bisa menahan Minho. Lelaki itu keluar dari apartemennya dengan emosi yang tersulut. Jisung dikunci. Dia ingin menyusul Minho namun tidak bisa.

Minho datang ke apartemen milik kekasih Changbin. Mengetuk pintunya dengan tidak sabaran.

"Kak Minho?"

"Minggir."

Dia menerobos masuk, bahkan Felix hampir saja terjatuh saat Minho mendorong tubuhnya untuk menyingkir dari hadapannya.