1

3.5K 435 65
                                    

Dua lelaki itu menatap dari kejauhan sepasang manusia yang tengah berbincang di bangku taman.

"Jin, kalau menurut gue sih Minho sama Minju cocok."

"Tapi kan Minho udah punya Jisung, ya kali dia mau ninggalin Jisung."

Lelaki bernama Bangchan itu tersenyum remeh.

"Justru yang perlu dipertanyakan itu, ya kali dia tahan punya pacar orang gila."

"Chan-"

"Percaya sama gue, Minho pasti bakal ninggalin si Jisung itu."

Lalu setelahnya Bangchan pergi. Meninggalkan temannya yang bernama Woojin sendirian, menatap Minho dan Minju dengan tatapan penuh arti.

"Gue harap ucapan Bangchan barusan gak pernah terjadi, Ho. Kalau sampai terjadi, lo bakal nyakitin hati Jisung."

Entah bicara pada siapa, suaranya pun sangat lirih. Setelahnya dia pergi dari tempat itu.

.

.

.

Chapter 1

.

.

.

"Aku boleh nyerah gak sih, kak? Kadang aku berpikir kalau Mama gak bakalan sembuh."

Minho menggenggam tangan gadis itu. Memberikan kehangatan dan ketenangan pada si gadis.

"Kamu gak boleh nyerah, Mama kamu butuh kamu. Percaya sama kakak, Mama kamu bisa sembuh. Kakak bakal buat Mama kamu sembuh."

"Makasih... Makasih banyak, kak."

Minho menatap gadis itu. Minju namanya. Ibunya adalah salah satu pasien di rumah sakit jiwa ini. Dan secara kebetulan Minho menjadi dokter pribadi ibu Minju.

Beliau menjadi gila sejak ditinggalkan oleh suaminya. Suaminya selingkuh. Dan sekarang hanya ada Minju.

Minho merasa sedih dengan kehidupan Minju. Gadis malang itu tidak memiliki siapa-siapa. Ayahnya pergi bersama wanita lain, dan ibunya mengalami gangguan jiwa. Maka dari itu, Minho ingin melindungi Minju.

Bahkan dirinya meminta Minju menyebutnya dengan panggilan 'kakak'.

Terkadang Minho berpikir, ini sama persis dengan perasaan yang dirasakannya saat pertama kali dia dekat dengan Jisung.

Perasaan ingin melindungi.

Yang semakin lama tanpa dia sadari, tumbuh menjadi perasaan cinta.

.

.

.

Sehari-harinya Jisung hanya bermain dengan tiga kucing milik Minho. Sungguh, dia merasa sangat kesepian. Bagaimanapun kucing adalah hewan yang tidak dapat diajak bicara. Jisung butuh teman. Jisung butuh Minho.

Jujur, Jisung merasakannya. Perbedaan pada sikap Minho. Minho seringkali pulang telat, ketika sampai di apartemen dia langsung tidur dan beristirahat, dan Jisung tidak berani mengganggunya walaupun dia merasa rindu setengah mati.

Jisung takut. Takut Minho meninggalkannya. Takut Minho bosan padanya. Atau bahkan takut Minho menyuruhnya pergi.

Jisung sangat mengerti diluar sana banyak yang jauh lebih baik darinya. Dia takut kalau Minho akan berpaling darinya nanti. Jisung memang tidak sempurna, tapi dia mencintai Minho dengan sepenuh hatinya.

HeartbreakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang