"Gue gak percaya sama siapapun, termasuk diri gue sendiri!"
***
Lia menggerakkan tubuhnya ke kanan dan kekiri berulang-ulang, tiba-tiba dia jadi gelisah malam ini, dan tidak bisa tidur. Bagaimana tidak, jika sedari pulang dari rumah sakit, yang dipikirkannya hanya foto yang tadi dia curi dari tas Ryan. Foto mereka.
Selagi memikirkan masalah foto itu, Lia juga mengerutkan kening berfikir tentang ucapan Ryan.
"Maafin gue, yang hanya datang ketika gue butuh bantuan Lo aja."
Lia menjambak rambutnya pening, apapula maksud ucapannya itu.
Gue gila. Fix, gue gila. Kenapa gue terus mikiran ucapan dia. Tapi gue penasaran, kenapa dia masih nyimpen foto kami?
Sepanjang malam itu, Lia terus berpikir tentang hal tersebut.
***
Sudah tiga hari Ryan tidak hadir di sekolah. Hal ini wajar bagi Lia, mengingat dia tau, cowok itu sedang sakit. Tapi hal ini tidak berlaku bagi Clara, dia terus mengoceh dan mengomel frustasi, melihat sang pujaan hati tidak terlihat batang hidungnya sama sekali.
Anak-anak kelas ada yang mendelik sebal, sebagian menggerutu kearahnya. Sementara Lia memilih memekakkan telinganya karena dia sendiri tidak berminat harus memberitahukan kondisi Ryan apalagi kepada seorang Clara. Si bucinnya Ryan, padahal masih sekitar seminggu semenjak MOS dan baru sehari merasakan sekelas dengan pangerannya itu.
Selagi menunggu bunyi bel masuk berbunyi beberapa menit lagi, Lia memilih membaca materi yang akan dibahas hari ini. Tidak memperdulikan sosok Clara yang daritadi mondar-mandir di depan kelas mereka.
Lia masih setia terfokus pada bukunya, sampai sesosok manusia muncul dan berdiri tepat di depan mejanya. Lia mendongak dan seketika itulah mulutnya membulat melihat orang didepannya, yang tidak lain dan tidak bukan adalah Nugraha, senior menyebalkan yang pernah dia kenal di dunia.
"Awas itu mulut entar masuk lalat, bisa mati Lo," ucapan Nugraha membuat Lia segera menutup rapat-rapat mulutnya. Dan menggerutu pelan.
"Kak Nugraha ngapain disini?" Tanyanya bingung. Heran melihat kedatangan senior sekaligus ketua osis paling bar bar ini. Wkwk.
"Kenapa emangnya kalau gue kesini? Enggak boleh?"
"Eh, bukan gitu kak. Ya nanya aja, ada perlu apa,?" Ralat Lia.
"Ya gue kesini mau ngapain lagi, ya mau ketemu Lo lah."
"Gue.... Eh saya?" Tanya Lia sambil menunjuk dirinya sendiri. Nugraha mengangguk pelan.
"Kenapa kakak mau nemuin saya?"
"Kebanyakan nanya Lo." Ucap Nugraha dan langsung saja menarik paksa tangan Lia. Semua anak kelas menonton kejadian itu sambil berbisik-bisik kepo. Bahkan Clara yang daritadi mengoceh terdiam menatap kejadian itu dengan tatapan yang tidak bisa diartikan. Ada apakah gerangan ketua osis mereka membawa kabur Lia.
Lia tertatih-tatih demi mengimbangi langkah cepat Nugraha.
'Ini senior memang udah gak waras deh, pakai acara narik-narik gue segala. Emang dia pikir gue karung beras apa?'
KAMU SEDANG MEMBACA
Story Of Rain
Teen FictionLia Beliana sangat membenci cowok yang bernama lengkap Ryan Alwijaya. Karena sebuah peristiwa di masa lalu, yang membuat Lia bersikap demikian yang tentunya ada hubungannya dengan Ryan. Cowok itu yang telah membuatnya kehilangan orang yang sangat di...