"Cinta sampai mati"
***
Ryan mengemudikan motor sport nya dengan kencang dan gila-gilaan. Semenjak hubungan pura-puranya dengan Lia kandas, hidupnya jadi tak tentu arah. Ryan yang dulunya disiplin berubah menjadi penggila trek-trekan dan hobi adu balap seperti sekarang.
Dia tidak lagi merasa risih jika didekati oleh gadis-gadis yang mengincarnya. Dan malah semakin meladeni para bucin yang masuk dalam jajaran Ryanlovers itu. Seperti sekarang, dia duduk di atas motornya sambil tertawa renyah bersama seorang gadis yang berpakaian seksi. Sambil membicarakan hal-hal yang sama sekali tidak bermanfaat.
"Kamu ganteng banget yan, makin cakep pokoknya," Ucap gadis itu dengan manja. Ryan yang biasanya mendengus kini malah terkekeh geli.
"Makasih cantik," balas Ryan menggoda yang membuat perempuan itu semakin tersenyum lebar.
"Kamu mau kan jadi pacarku?" tanya gadis itu penuh pengharapan. Siapa tau dia berhasil kali ini.
"Mau,"
"Serius?" tanya gadis itu cepat dengan mata yang sudah berbinar senang. Ryan mengangguk.
"Serius. Tapi dalam mimpi lo," dengus Ryan membuat bahu gadis itu turun dengan kecewa. Harapannya seketika kandas ketika melihat Ryan masih belum juga tergapai. Apa yang kurang dari dia? cantik, iya. Kaya. So pasti. Tapi yang salah mungkin karena dia adalah Clara. Ya, seorang Clara yang selama ini selalu mengejar Ryan meski cowok itu selalu berkata-kata kasar dan tidak pernah menghiraukannya.
Tapi setidaknya harapan Clara belum pupus, Ryan tidak akan lagi bisa dekat dengan orang yang dia suka. Mengingat betapa bencinya Lia pada Ryan saat ini. Dan melihat perubahan sikap Ryan yang sudah mulai mau untuk ikut trek-trekan dan berkumpul bersama geng Clara. Gadis itu yakin suatu hari nanti Ryan akan menjadi miliknya. Dia yakin dan akan terus berusaha. Karena dari awal cowok itu hanya miliknya, selamanya.
'Suatu hari nanti, kamu yang bakalan ngemis cinta sama aku' ucapnya licik dalam hati dengan bara api menyala dari mata yang kini memandang Ryan dengan lekat dan penuh bara cinta.
***
Ryan menjejalkan tangannya ke kantong dan berjalan melewati koridor. Ada yang berubah dari penampilannya, tidak ada lagi Ryan yang berpakaian rapi. Yang tersisa hanya Ryan yang memakai seragam acak-acakan dengan rambut yang dibiarkan berantakan. Yang anehnya malah semakin menambah aura kegantengan dari seorang Ryan Alwijaya. Membuat cewek-cewek yang melihatnya semakin histeris bahkan sampai ada yang pingsan akibat Ryan yang kelewat ganteng.
"Wuihhh, bro. Tumben-tumbenan acak-acakan begini. Mau sekolah apa mau tawuran sih lo?" celetup Rafa yang tiba-tiba muncul dari belakang sambil langsung merangkul bahu Ryan. Ryan yang mendengarnya hanya mendengus sambil berusaha melepaskan diri dari rangkulan Rafa.
"Gue mau cari suasana baru aja. Bosen gue gitu-gitu aja,"
"Jangan-jangan ini efek putus sama Lia ya? lo pasti patah hati banget sampai berubah drastis kayak sekarang,"
Ryan menggeplak mulut Rafa dengan keras. Membuat sang empu langsung meringis kesakitan sambil menatap tajam padanya. Yang tentu saja diabaikan dan dianggap angin lalu oleh Ryan.
"Makanya kalau ngomong tu pake otak, buat apa gue patah hati gara-gara putus sama tu cewek belagu,"
"Widih, belagu lo bilang? Siapa coba yang kemarin-kemarin itu manggil sayang sampai cemburu kalau Lia didekati cowok lain. Sekarang aja lo jelek-jelekin dia lagi, lo berdua mau jadi musuh bebuyutan lagi apa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Story Of Rain
Teen FictionLia Beliana sangat membenci cowok yang bernama lengkap Ryan Alwijaya. Karena sebuah peristiwa di masa lalu, yang membuat Lia bersikap demikian yang tentunya ada hubungannya dengan Ryan. Cowok itu yang telah membuatnya kehilangan orang yang sangat di...