"Karena hati tidak bisa memilih kemana dia akan jatuh dan terperangkap."
***
Ryan enggan melepaskan tatapannya pada cewek yang sedari tadi balas menatapnya dengan gugup.
Apa yang tadi didengarnya bukan halusinasi? Atau jangan-jangan dia bermimpi lagi seperti tadi siang?
"Gue pergi."
Lia tersentak ketika kalimat pertama yang didengarnya dari Ryan setelah mereka lama terdiam adalah kata-kata seperti itu.
"Eh..."
"Sebentar... Gue pergi sebentar."
Belum sempat Lia mencegah, Ryan sudah berlari menembus derasnya hujan. Meninggalkan Lia yang bertanya-tanya dalam hati. Apa Ryan tidak mau berurusan dengannya lagi setelah apa yang terjadi selama ini di antara mereka? Kalau iya, Lia akan sangat kecewa. Dan bukankah seharusnya dia yang paling membenci Ryan setelah drama menyakitkan yang dilakukannya selama ini padanya.
Pertama membuatnya kehilangan sahabat tapi tidak menyadari dan kedua menjadikannya bahan taruhan untuk ajang balas dendam yang seharusnya dilakukan oleh Lia sendiri.
Lia masih dilanda berbagai kalimat dan tanya dalam benaknya sampai kaki seseorang terlihat berhenti tepat di hadapannya.
Lia mengangkat payung dengan perlahan. Dapat ditemukannya Ryan yang menatapnya dengan tatapan yang sulit diartikan.
'Ya Tuhan kenapa dia makin ganteng dengan keadaan kayak gini'
Lia merutuki dirinya sendiri yang selalu jatuh pada pesona seorang Ryan Alwijaya. Hanya cowok itu yang dapat membuatnya seperti ini. Membuat hatinya jatuh dan terperangkap sampai Lia sendiri bingung hal apa lagi yang harus terjadi agar dia bisa membenci Ryan sepenuhnya. Tanpa melibatkan perasaan yang membuatnya menjadi sensitif.
"Ryan"
"Lia"
Keduanya berdehem canggung setelah menyadari memanggil nama masing-masing secara bersamaan.
"Lo duluan"
"Lo duluan"
Blush. Wajah mereka memerah saat Lagi-lagi mereka berucap bersamaan. Ryan terkekeh kecil yang membuat hati Lia menghangat seketika. Akhirnya cowok yang dia suka ini bisa tersenyum setelah peristiwa yang terjadi antara dia dan orang tuanya. Ada apakah gerangan dengan Ryan?
"Gue mau bilang..."
"Eh, masuk payung ini sama gue entar lo makin basah kuyup."
Ryan menghentikan ucapannya ketika Lia memotong. Ryan menggeleng.
"Gak usah, lagian gue udah basah juga. Tanggung." Lia mendengus.
"Keras kepala banget sih dibilangin juga, entar lo sakit kayak waktu itu. Tangan lo juga belum diobatin itu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Story Of Rain
Teen FictionLia Beliana sangat membenci cowok yang bernama lengkap Ryan Alwijaya. Karena sebuah peristiwa di masa lalu, yang membuat Lia bersikap demikian yang tentunya ada hubungannya dengan Ryan. Cowok itu yang telah membuatnya kehilangan orang yang sangat di...