16

2.6K 114 2
                                    


Kereta berhenti di stasiun yang y/n tuju, y/n keluar dengan barang bawaanya. Ia bahagia karena bisa menghirup udara yang telah lama ia tak dapat rasakan, namun ia sedih karena tujuannya ke tempat ini bukanlah untuk hal yang menyenangkan. Jimin dan y/n pernah berjanji akan kembali ke tempat ini jika ia sudah memiliki seorang buah hati, ia akan memberikan kejutan kepada eomma dan appa nya. Tapi, hari ini ia datang ke sini dengan kabar yang sangat menyedihkan, bukanlah kabar yang dapat ,membuat orang tuanya bahagia.

y/n berjalan di tepi jalan menuju rumah orang tuanya, sekeliling y/n terdapat hamparan pepohonan dan juga perkebunan masyarakat. Hatinya begitu tenang melihat sekeliling yang berwarna hijau, benar-benar menenangkan pikirannya, berbeda dengan di Seoul yang dipenuhi oleh mobil dan bangunan yang tinggi menjulang.

Terbesit senyum di wajah y/n, ia benar-benar berindukan kampung halamannya. Saat ini y/n telah sampai tepat di depan rumah minimalis dan memiliki kesan yang sederhana tapi masih terawat. Ia disambut oleh anjingnya yang lucu, tak lupa eommanya yang berdiri di samping pintu masuk. Ia berjalan mendekati y/n sambil tersenyum dan mengulurkan tangan untuk memeluknya. Begitu erat pelukan sang eomma, menunjukkan besarnya rindu yang ia rasakan, terakhir kali mereka bertemu saat y/n berada di rumah sakit dann itu sudah lama sekali.

"ayo masuk" ajak sang eomma.

"dimana appa?"

"ia sedang di ladang, duduklah eomma akan mengambilkan minum" kata sang eomma kemudian beranjak.

"Tidak usah eomma, aku bukanlah tamu disini, ini rumahku aku akan mengambilnya sendiri" ucap y/n kemudian beranjak menuju dapur. Sang eomma hanya tersenyum melihat putrinya yang sudah sangat dewasa, ia jadi teringat masa-masa kecil sang anak.

***

Sendari tadi y/n bergelut dengan pikirannya, kenapa eommanya bertingkah seolah tak ada apa-apa? Bahkan ia tak menanyakan tujuan kedatangan y/n ke rumah ini, eomma tadi membantunya memasukkan baju y/n ke dalam lemari. Ia bertindak seolah sudah tau tujuan y/n datang kemari.

Dari kejauhan terlihat appa y/n sang berjalan sambil membawa hasil panen dari kebun, dari kejauhan sudah terlihat senyum appa y/n yang mengembang. Kedatangan sang appa tak lupa di sambut baik oleh anjingnya yang setia, anjing itu adalah anjing pemberian Jimin kepada appa dan eomma y/n, Jimin memberikan dengan alasan agar anjing itu menemani appa dan eomma y/n karena Jimin sudah membawa y/n pergi untuk membahagiakannya. Tapi, semua itu diluar kenyataan, Jiminlah yang paling sering membuat y/n menangis.

"Appa!" teriak y/n sambil merentangkan tangannya ancang-ancang akan memeluk.

Appa y/n membalas pelukannya dengan satu tangan, sementara tangan satunya membawa hasil panen.

"Cepat ambil ini dan bawakan eommamu dia pasti bahagia melihat hasil panen kita" kata sang appa.

Y/n memasuki rumah dan mendapati sang eomma yang sedang melipat baju, y/n segera mendekati sang eomma dan memberikan hasil panen tersebut. Senyum sang eomma benar-benar mengembang.

"Akhirnya kita memiliki hasil panen, besok aku akan menjualnya. Dan kita bisa memakan ayam besok" kata eomma y/n dengan sangat bahagia

Terbesit di pikiran y/n maksud dari perkataan eommanya, "Maksud eomma? Apa beberapa hari ini kalian tak makan enak? Maksudku tak memakan ayam? Apa kalian hanya memakan sayur?"

Eomma dan appa y/n hanya terdiam, mereka menatap satu sama mengisyaratkan agar salah satu dari mereka menjawab pertanyaan putrinya.

"Maafkan kami yang tak memberitahumu nak. Beberapa hari ini appa sedang sakit dan tak bisa bekerja ke ladang, tapi lihatlah sekarang appa sudah sehat" kata sang appa sambil menunjukkan lengannya dan bertingkah seolah ia baik-baik saja.

"Baiklah, jaga kesehatan kalian dan jika terjadi sesuatu jangan segan untuk menghubungiku" jawab y/n dan berlalu ke belakang.

Sementara eomma dan appa y/n saling menatap sedih.

Flashback

"Uhuk.. uhuk"

Suara kaki terdengar mendekati arah suara bantukan, dengan segelas air dan makanan seadaanya eomma memasuki kamar. Ia begitu sedih melihat keadaan sang suami, besar keinginannya untuk memberitahu anak dan menantunya, tapi masalah yang di hadapi anak dan menantunya lebih berat.

Tepat kemarin sore appa dan eomma mendapat berita yang buruk, di televisi mereka melihat kedekatan sang menantu dengan seorang perempuan yang mereka tak ketahui. Appa benar-benar marah saat mendengar berita tersebut tapi setelah beberapa saat berita tersebut terdengar mereka menerima panggilan dari sang menantu, keinginan appa untuk marah kemudian memudar ketika ia mendengar penjelas Jimin. Sebaliknya ia malah mendukung apa yang di lakukan Jimin dan berharap semua akan baik-baik saja.

Flashback off

Langit malam di desa begitu indah, bintang benar-benar dapat di lihat dengan jelas. Senyum terbesit di wajah y/n, jika ia dapat melihatnya dengan Jimin mungkin malam ini akan menjadi malam yang special. Mengingat nama Jimin membuat air mata y/n terjatuh ditengah senyumnya, matanya masih menatap langit malam yang begitu cantik. Hingga suara ponsel mengalihkan pandangannya, tertera nama Yeseul di layar ponsel tersebut.

"yeobseyo?"

"y/n-ah, apa kau baik-baik saja?"

"aku baik-baik saja, tenanglah, bahkan ini lebih baik dari awalnya"

"aku dan Hara akan menyusulmu kesana"

"jangan, sudah ku katakan diam di sana, kau sedang hamil jadi diamlah dan rawat dengan baik kandunganmu. Aku tak ingin hal yang terjadi padaku terjadi padamu juga"

"tapi,..."

"yak, aku akan mematikan panggilan ini, annyeong"

Y/n kembali menatap langit, ia tersenyum ternyata masih banyak orang yang peduli dan menyayanginya jadi tak ada gunanya jika ia harus mengakhiri cerita hidupnya dengan hal yang bodoh dan membuat orang yang menyayanginya sedih.

.

.

.

.

.

.

.

Haloooo.... Balik lagi, doain semoga aku bisa sering update dan nyelesaiin cerita ini ya, aku updatenya random sesuai mood, klok lagi pengen pasti aku update. Jangan lupa vote dan comment

 Jangan lupa vote dan comment

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
After Wedding With Park JiminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang