Jimin keluar dari hotel yang dia inapi malam tadi, lengkap dengan masker dan topi Jimin berjalan di tengah kerumunan orang yang sedang berlalu lalang dan melakukan kegiatan mereka masing-masing. Sebelum Jimin pergi ke tempat yang telah ia rencanakan Jimin menyempatkan diri singgah ke sebuah kafe dan membeli segelas coffe. Sambil menunggu Jimin melihat layar tv pada cafe yang memperlihatkan gosip yang sedang hangat, apalagi kalau bukan gosip tentangnya yang dikabarkan dating dengan Seulgi dan seseorang yang tak sengaja menemukan Jimin di bandara membuat berita itu semakin gempar. Memang sulit menjadi seorang idol yang sudah internasional, setiap gerak geriknya selalu di awasi oleh mata dan kamera.
Jimin keluar dari caffe dan melanjutkan perjalanannya, ia mengeluarkan sebuah kertas yang berisi alamat yang harus ditujunya. Jimin memberhentikan sebuah taksi dan memberikan alamat yang ditujunya pada sang taksi, selama di taksi Jimin terus memikirkan keadaan y/n, bahkan ia tak menghubungi y/n hanya sekedar menanyakan kabar ataupun menjelaskan kesalahpahaman yang terjadi. Jimin sangat merindukan y/n kala seperti ini.
Taksi sampai pada sebuah rumah yang mewah, di depannya terdapat taman dan juga mobil yang terparkir. Jimin yakin inilah rumah orang yang ia cari selama ini. Perlahan Jimin memasuki halaman rumah tersebut.
Kedatangan Jimin disambut oleh seorang wanita yang tak asing di matanya. Wanita itu tersenyum manis kepadanya, disampingnya berdiri dua orang bodyguard yang menjaganya.
"Ya, Jimin-ah, apa kau merindukanku hingga kau menyusulku ke Paris?" kata wanita itu sambil berjalan mendekati Jimin dan merentangkan tangannya bersiap akan memeluk Jimin.
Jimin menangkis kedua tangan yang hendak memeluknya, sikapnya yang mendingin dan menangan amarah sangat jelas terlihat di wajahnya.
"Sudah berapa kali kubilang untuk tidak mengganggu kehidupanku?" bentak Jimin
Sementara wanita itu hanya tersenyum penuh kemenangan setelah berhasil membuat Jimin datang ke Paris dan melakukan hal yang menurutnya bodoh. Jimin benar-benar bodoh, dia mau saja menuruti keinginan wanita itu untuk mendatanginya ke Paris. Jimin tidak tau bahwa rencana busuk lain telah di siapkan wanita licik itu.
"Bukankah lebih baik membicarakannya di dalam? Aku akan membuatkan minuman untukmu" kata wanita itu yang bersikap biasa saja seakan tak peka dengan Jimin yang memendam emosi yang besar.
Wanita itu memerintahkan bodyguardnya agar menarik Jimin ke dalam rumahnya, Jimin berusaha melawan kedua bodyguard tersebut namun nihil kekuatannya tak sebanding dengan dua laki-laki berbadan besar tersebut.
***
"Kenapa Jimin tidak menghubungiku? Apa dia sudah melupakanku?"
Y/n berjalan di mondar-mandir di dalam rumah, perasaannya benar-benar tidak enak. Ia berusaha menaklukkan ke khawatirannya. Ia memilih untuk berkeliling desa di banding memikirkan Jimin.
***
"Aku sangat memkhawatrikan keadaan Jimin, dia hanya seorang diri, apa dia bisa menyelesaikan masalah sebesar ini?" kata Taehyung pada Jin yang sedang melakukan push up.
Hari ini mereka memiliki jadwal untuk latihan, seperti biasanya latihan kali ini tanpa Jimin. Ruangan masih sangat sepi, Taehyung dan Jin kebetulan datang lebih dulu daripada member yang lain.
"Kenapa kau terus bertanya seperti itu? Apa kau meragukan Jimin?" jawab Jin sambil terus melanjutkan kegiatannya.
Taehyung menghela nafas "Bukan, bukan seperti itu. Aku hanya khawatir bahkan dia belum menghubungi kita, aku juga takut hubungannta dengan y/n akan semakin hancur"
"Hei kita tunggu saja dulu, ia baru saja berangkat "
"Tapi hyung,"
"Sudahlah, ayo kita latihan member yang lain sudah datang"
KAMU SEDANG MEMBACA
After Wedding With Park Jimin
Fanfiction[COMPLETED] ✔ "Aigo badanku sakit semua, sepertinya kita salah posisi" "Diamlah, aku tak mengerti ucapanmu" "Apa maksudmu? Bukankah kemarin kau yg mau seperti itu?" "Diam atau... " "Atau kau mau lagi? Begitukan? Sudah ku duga" "Yak Park Jimin" ✨2/11...