Kagura; 7 tahun, Sougo; 11 tahun

764 46 3
                                    

Kagura berlari membawa kotak krayon menyusuri lorong SD nya. Jam istirahat sudah selesai, jadi ia buru-buru. Kotak krayon Kagura dipinjam kakak kelas 6-A untuk jam kedua. Dan Kagura butuh krayon itu untuk jam ketiga.

Khas kakak kelas, gengsi mau mengembalikan barang yang dipinjamnya dari adik kelas, dan karena memang kelas 6-A yang letaknya di paling ujung sekolah.

Untuk mengembalikan ke kelas Kagura, kelas 1-A, siapapun harus melewati sederetan kelas, dari 6-B, 6-C, 5-A, 5-B yang berada di satu gedung, dan lanjut ke gedung berikutnya hingga seterusnya dan seterusnya.

Tentunya Kagura harus melewati kelas 5-B, yang berada di tikungan lorong ujung gedung. Dan saat Kagura berbelok, seorang anak laki-laki juga berbelok dari sisi yang berlawanan.

Anak itu, Okita Sougo, menurut pengelihatan Kagura yang membaca tanda pengenal di dada kanannya, mengerem mendadak, berhasil karena ia memang tidak berjalan buru-buru. Tapi Kagura, tidak berhasil mengerem, mengelak dengan tumpuan pergelangan kakinya dan berhasil menghindari tabrakan.

Setelah percobaan mengelitnya sukses, ia berkelit lagi menghindari tembok, namun gagal. Bahu Kagura membentur tembok, meski tidak keras, dan pergelangan kakinya jelas jadi keseleo.

Tubuh kecil Kagura jatuh berlutut di lantai.

Hal pertama yang Kagura rasakan adalah sakit. Ngilu, lalu perih, lalu ngilu lagi, kemudian terasa panas, seperti bagian lututnya dan kaki kanannya terkoyak di dalam kulit.

Lalu perlahan imaji seorang anak laki-laki yang tadi berhasil ia hindari muncul di sudut matanya.

"Gawat, dia menangis," gumam Okita Sougo datar, pelan.

"Aku tidak menangis!" Kagura membentak, kemudian benar-benar menangis. Memang tadinya ia sedang menahan tangis.

Okita Sougo tertawa kecil, kemudian mengelus rambut Kagura yang lanjut menangis. "Kelas apa?"

Kagura masih dalam tangisannya menjawab, "1-A," agak tidak jelas.

Okita Sougo menghela napas. "Kok jauh?" keluhnya lirih. "Mau ke UKS aja, lebih dekat?" tanyanya lagi.

Kagura masih menangis, menggeleng pelan.

Okita Sougo kembali menghela napas malas. "Kenapa? Aku tidak mau menggendongmu sampai ke kelas 1-A. Paling tidak sampai UKS, setelah itu terserah, oke?" ucap anak itu.

Kagura agak terkejut. Anak itu mau menggendongnya? Sampai UKS? Meski UKS lebih dekat, tapi mereka harus tetap melewati satu gedung lagi.

Entah mengapa Kagura jadi merona malu. Saat Okita Sougo berjongkok di depannya agar Kagura bisa menaiki punggungnya, Kagura entah mengapa segera berhenti menangis.

Oh, kakinya masih sakit. Tapi rasa kesal dan rasa sakit tertutup rasa malu-malu kucing.

Kagura naik ke punggung Okita Sougo, kemudian anak itu menggendongnya sepanjang lorong menuju UKS.

Kagura jadi berpikir, dengan sakit seperti ini ia tidak mungkin mengikuti kelas, meski jiwa anak-anaknya yang takut dihukum sangat ingin masuk kelas meski kesakitan. Untungnya Okita Sougo memaksanya ke UKS.

Kagura jadi berpikir lagi, mungkin memang karena dia malas menggendongnya sampai ke kelasnya, tapi kalau dia memang malas, kenapa Kagura sampai diantar ke UKS? Digendong, lagi.

Sebagai catatan, Okita Sougo juga membawakan kotak krayon Kagura yang jatuh.

Kagura perlahan mengeratkan pegangannya pada bahu Okita Sougo. Ia malu. "Maaf karena aku sudah lari-lari di lorong, Okita-senpai," bisik Kagura.

"Ooh, yaa, ya, Yato-chan," jawab Okita Sougo, mengejutkan Kagura. Okita Sougo juga melihat tanda pengenalnya. "Akhirnya kau minta maaf juga," ucapnya dengan nada mengejek.

Kagura merona malu. "Dan terimakasih sudah menggendongku sampai UKS," ucap Kagura dengan suara kesal.

Okita Sougo terdiam agak lama, hingga beberapa langkah berlalu. "Lain kali hati-hati," ucapnya datar, pelan, lembut.

Selain tawa kecil dan usapan di kepala tadi, kalimat terakhir yang Okita Sougo ucapkan adalah yang terasa paling tulus. Kagura jadi tidak bisa marah atau kesal lagi jika caranya begini.

Dan...

Hari itu, Yato Kagura mulai mengagumi Okita Sougo.

.

Hai. Maap ya pendek. Author mau bikin cerita2 pendek gini utk perjalanan kisah Sougo dan Kagura. Enjoyyy ❤💞💘💘

KataomoiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang