Kagura; Friend, Sougo; Background

297 34 0
                                    

Semuanya dimulai saat Kagura dan Sougo mulai bertukar ID Line. Kagura memulai chat dengan khasnya yang membuat Sougo kesal dan keduanya mulai saling mengejek. Kemudian berakhirlah mereka pada double date ini karena Sougo mengejek Kagura tidak punya teman laki-laki seperti ia punya banyak teman perempuan.

Shinpachi dan Kagura berjalan berdampingan pulang. Keduanya saling diam, namun tahu apa yang ada dalam pikiran masing-masing.

“Hei, Patsuan,”

“Ya, Kagura-chan?”

Kagura berhenti berjalan menoleh pada Shinpachi dan menatapnya dalam. Shinpachi sudah seperti teman dari masa kecilnya hingga sekarang. Mereka sangat dekat dan sudah sangat sering saling membantu satu sama lain.

“Kau tadi tidak bohong, kan, saat kau bilang kau menyukaiku?” tanya Kagura.

Shinpachi menaikkan alis, kemudian tertawa kecil. Kagura sangat mengenalnya sampai tahu bahwa ia tidak berbohong. Kemarin, Kagura sudah memintanya bersandiwara sebagai pacarnya. Tentu saja bersandiwara artinya berbohong bahwa Shinpachi dan Kagura saling menyukai. Tapi ucapan Shinpachi tadi benar-benar tulus terdengar di telinga Kagura.

“Hmm...” Shinpachi tidak segera menjawab. “Apa aku punya kesempatan?” tanya Shinpachi pelan, ceria, agak seperti bercanda tapi jelas-jelas serius.

Kagura merona, tapi menggeleng-geleng cepat. “Tidak mungkin,” jawabnya mantab.

Shinpachi tertawa lagi. “Sudah kuduga, tidak mungkin,” ucapnya, dengan cara yang sama seperti ia bicara pada Nobume tadi pagi soal ia dan Kagura.

“Aku bukan tipenya Kagura, aku pakai kacamata, aku tidak kaya, dan meskipun aku memakai kacamata aku tidak benar-benar bisa disebut pintar,” ucap Shinpachi, menghitung dengan jari.

Tapi Kagura kemudian sadar. Padahal Shinpachi sudah sering ia beritahu bahwa ia tidak cocok menggunakan warna yang hangat, tapi Shinpachi tetap mengenakan celana cokelat muda dan kaos putih tulang. Itu karena Kagura juga hanya cocok mengenakan warna yang hangat dan cerah.

Kalau Shinpachi mengenakan warna dingin di kencan hari ini, seperti biru tua atau hijau, Kagura akan terlihat paling menonjol dan mencolok, mengingat Nobume dan Sougo adalah tipe yang cocok mengenakan warna apa saja, namun memilih mengenakan pakaian berwarna dingin hari ini (karena panas).

Shinpachi memikirkan bahwa teman kencan Kagura, harus mengenakan warna yang senada dengan Kagura. Jadi ia tetap mengenakan warna yang tidak cocok ia kenakan.

“Shinpachi,” panggil Kagura, yang masih merona.

“Hm?” Shinpachi menoleh dan memiringkan wajahnya.

“Kau kelihatan keren hari ini, meski memakai warna hangat,” ucap Kagura datar.

Shinpachi menghela napas. “Terimakasih, Kagura-chan.”

“Dan juga, kau harus cari pacar,” tambah Kagura.

“Jangan khawatir soal itu,” ucap Shinpachi santai. “Kalau kau terus-terusan ngotot mengejar pria semacam Okita-san, bisa-bisa aku akan dapat pacar duluan,” lanjutnya.

Kagura tidak langsung menjawab. Karena sangat sering bersama, ia jadi tidak menyadari betapa Shinpachi sudah tumbuh menjadi pemuda yang tampan. Tubuhnya sempurna karena dia adalah anak pemilik dojo, dan wajahnya memang tampan dari pandangan pertama.

Kagura juga tahu ada beberapa penggemar Shinpachi di sekolahnya, mengingat Shinpachi juga sekarang alumni dari SMU yang sama dengan Kagura. Dulu saat Shinpachi masih kelas 3 SMU dan Kagura baru masuk SMU, ia juga sering melihat Shinpachi dikelilingi para gadis yang cari perhatian.

“Benar. Patsuan, kau akan dapat pacar duluan,” ucap Kagura. “Sudah ada target?” tanya Kagura kemudian, saat mereka mulai lanjut berjalan pulang.

“Yah, soal target, sebenarnya memang sudah ada, mengingat aku memang tidak pernah menargetkanmu,” jawab Shinpachi.

Suara mereka yang semakin menjauh seiring matahari terbenam menambah satu lagi kenangan mereka sebagai sahabat dekat.

“Eeh? Apa maksudnya itu?”

“Kagura-chan, kau sendiri yang bilang tidak mungkin, kan? Aku sadar diri,”

“Ahaha, benarkah, aru?”

“Kebiasaan ‘aru’ mu muncul, Kagura-chan,”

“Ups. Tapi, siapa targetmu, aru?”

“Hmm...”

“Ayo, beri tahu aku!”

Shinpachi berhenti berjalan.

Kagura menatapnya serius.

“Ngomong-ngomong soal target,” ucap Shinpachi. “Kau tidak perlu khawatir. Imai-san tidak akan menjadi sainganmu dalam mendapatkan Okita-san,” lanjutnya.

Kagura mengerjap antusias. “Bagaimana kau tahu?”

“Karena sudah ada seseorang yang gadis itu cintai...hmm, siapa namanya ya... aku lupa,” ucap Shinpachi di akhir.

“Eeeeh? Beri tahu aku, Shinpachiiii!”

.

Nobume mbungkuk kecil dengan datar pada Sougo di stasiun. "Kau harus menepati janjimu, Okita-san."

Sougo menghela napas. "Yaa, yaa, aku akan membantumu mencari koneksi di kepolisian. Dasar wanita licik."

Nobume mengangguk pelan dan berbalik akan pergi. Tapi ia berbalik lagi, seolah ingat sesuatu.

"Ngomong-ngomong, menyedihkan sekali. Hari ini kau benar-benar seperti background kencan mereka berdua," ejek Nobume datar.

"Lalu bagaimana denganmu, huh? Cepat pergi wanita licik," Okita Sougo mengeluarkan deathglare.

Nobume tersenyum tipis sebelum benar-benar pergi. Okita Sougo, Yato Kagura. Menarik, pikirnya.

KataomoiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang