Okita Sougo yang itu, yang sering terlihat bersama gadis yang berbeda-beda setiap harinya.
Okita Sougo yang itu, yang memang 3T, Tampan, Tajir, Teladan. Yang playboy dan semua gadis menyatakan tidak akan terpikat, namun akhirnya juga tetap terpikat pesonanya.
Okita Sougo, Okita Sougo.
"Kagura-chan, sebenarnya tipe cowok idamanmu itu seperti apa sih?" tanya Soyo suatu hari.
Kagura melirik ke atas, bergumam kecil untuk berpikir. "Hmm, seperti Okita-senpai?" jawabnya pelan.
Para gadis yang mendengarnya bergumam mengertu, sementara para laki-laki di sekitar mereka segera mencatat dalam hati.
"Kagura-chan lebih mementingkan penampilan, ya?" tanya salah satu temannya.
"Atau kekayaan? Sayang sih dia playboy, jadi kekayaannya dia sebarkan ke gadis-gadis yang keluar dengannya kan?" ucap gadis yang lain.
"Tapi kalau dipikir-pikir Kagura-chan dan Okita-senpai cocok juga ya, kalau disandingkan? Bi-nen Bi-jo*, sih," gumam Soyo.
Kagura hanya menghela napas kecil, tersenyum melihat teman-temannya tidak mengerti. Yang Kagura sukai dari Okita Sougo bukan penampilan, kekayaan atau hal-hal lainnya.
Melainkan...
...segalanya yang berada di balik sikap Ore-sama dan kelakuan playboynya itu.
-
"...pai..."
"...Senpa..."
"...Ooi, Sen..."
"...SENPAI, BANGUN!"
Okita Sougo membuka matanya dengan cepat.
Sosok Yato Kagura berjongkok di depan wajahnya membelakangi matahari terbenam pun memenuhi penglihatannya.
"Kelihatan, loh, celana dalammu," ucap Sougo datar.
Kagura menghela napas. "Hmm," gumamnya datar. "Kukira karena aku membelakangi cahaya jadi tidak kelihatan," gumam Kagura.
Sougo bangun, melihat ke sekitar. Ia tertidur di pinggiran sungai yang ditumbuhi rumput, semenjak kuliah siang tadi. Sekarang matahari sudah hampir tenggelam, dan Yato Kagura membangunkannya.
"Kagura, kau suka padaku, kan?" tanya Sougo datar.
"Hm? Masih ngelindur, ya, Senpai?" tanya Kagura dengan ekspresi jijik.
Sougo tersenyum kecil melihat wajah cantik Kagura yang menatapnya jijik itu.
"Kau ikut klub karate?" tanya Sougo lagi.
Kagura mengerjap. "Ya, kenapa?"
Sougo tertawa kecil. "Kau sebegitu sukanya padaku sampai ikut klub karate juga?" mengingat itu adalah satu-satunya klub yang Sougo ikuti semasa SMU.
Sebagai catatan, Kagura juga mengikuti klub yang sama dengan Sougo saat SMP.
"Aah, Karate? Senpai, kau lupa aku ini anak siapa? Ayahku kan ketua mafia di China. Normal dong kalau aku ikut Karate. Lagipula aku juga belajar Muay Thai, Kung fu, Boxing, Silat, Taekwondo dan beberapa beladiri lain," jelas Kagura, panjang dan masuk akal.
Sougo sweatdrop. Salah satu hal yang hanya dia yang tahu soal Kagura, yaitu Kagura adalah anak Mafia China. Saat masih kecil, Kagura, kakaknya dan ibunya tinggal di Jepang, jauh dari semua kekacauan yang ada di China.
"Lalu kenapa kau lewat jalan ini? Kalau kau baru pulang dari SMA, kau seharusnya tidak lewat jalan ini. Kau sengaja ya, soalnya kau tahu aku biasa pulang lewat sini dari kampus."
Kagura mengerjap lagi. "Senpai, kenapa kau GR sekali hari ini?" tanya Kagura. Ia mengangkat sebungkus 3 porsi Takoyaki di kantong plastik tangan kanannya.
"Gin-chan dan Patsuan pesan Takoyaki dekat stasiun jadi aku ambil jalan memutar," ucap Kagura menjelaskan lagi dan memperlihatkan grup chat Yorozuya di layar ponselnya.
"Kau kan bisa lewat saja langsung tanpa menghiraukanku," tekan Sougo bersikeras.
"Heh. Bukannya bilang terimakasih sudah dibangunkan karena sudah hampir malam, malah begitu. Senpai, kau bisa masuk angin, atau lebih buruk lagi tiba-tiba ada banjir bandang dan kemudian menghanyutkan tubuhmu ke laut," Kagura bicara seolah sedang mendoakan kesialan untuk Sougo.
Sougo lagi-lagi sweatdrop.
"Lalu kenapa kau bilang tipe cowok idealmu adalah laki-laki sepertiku kemarin?" tanya Sougo tajam, agak emosi.
Kagura kembali menatap Sougo jijik. "Senpai, kau ini stalker atau apa sih?" tanya Kagura. "Lagipula apa aku pernah bilang aku suka padamu?" tanya Kagura.
"Aku cuma bilang tipe cowok idealku itu sepertimu, 3T, Tampan, Tajir, Teladan," ucap Kagura masih dengan tatapan jijik.
Sougo yang merasa ucapan pujian yang keluar dari mulut Kagura menjadi semacam celaan karena tatapan jijiknya pun kembali sweatdrop.
"Lalu kenapa kau sengaja menunjukkan celana delammu padaku?!" tanya Sougo emosi.
Kagura semakin menatap Sougo jijik. "Senpai, dari tadi kau kenapa, sih? Jangan-jangan kau suka padaku?"
Sougo terdiam. Ia mengerutkan alis, merasa tersudutkan.
Sougo menghela napas. "Padahal saat aku dengar dari teman perempuanku kalau tipe cowok idealmu itu sepertiku, aku senang sekali," gumam Sougo dengan pipi merona tipis.
Kagura menatap Sougo datar. "Jangan langsung masuk mode playboy cuma karena kau tidak mau menjawab," perempuan lain pasti akan jatuh dalam jebakan jika mereka bukan Kagura.
Sougo Sweatdrop. Aktingnya gagal.
"Jadi, kenapa kau menunjukkan celana dalammu padaku?" tanya Sougo.
Kagura terdiam sejenak. "Ini celana dalam baruku. Bagaimana menurutmu?" tanya Kagura datar.
Sougo terkejut dan menoleh ke arah lain, merona merah dan menahan kesal, merasa tidak dianggap sebagai laki-laki hingga Kagura tidak malu menunjukkan celana dalamnya.
Sougo menghela napas, berdiri sambil menepuk ujung kepala Kagura dengan lembut. "Meski kau tidak menganggapku laki-laki, aku ini tetap salah satu dari mereka. Jadi jangan tunjukkan bagian berhargamu seperti itu sembarangan," ucap Sougo.
Kagura menunduk.
Sougo berjalan mendaki ke arah jalan setapak. "Ayo cepat, kau mau pulang, kan?" ucap Sougo melihat Kagura yang masih berjogkok dan menunduk.
Kagura berdiri, memperlihatkan wajah datar. "Jadi, celana dalam baruku imut, tidak?" tanya Kagura.
Sougo langsung mengeluarkan ekspresi kesal dengan rona merah. "Apa-apaan sih? Yaaa, yaa, celana dalammu imut, kok! Puas?!" ucapnya kesal.
Kagura tersenyum tipis, dengan rona tipis juga.
.
Sougo, malam setelahnya, duduk di dalam bak mandinya, merona merah sambil memikirkan celana dalam Kagura, berpikir,
"Dia menanyakan celana dalamnya imut atau tidak...jangan-jangan dia sudah punya pacar dan menanyakan pendapatku sebelum ******* dengan pacarnya?!"
"Cowok ideal Kagura, 3T? Anak mana dia, berani-beraninya dia menyentuh Kagura, huh?!"
Sougo yang kesal ingin menenggelamkan dirinya ke dalam air hangat.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kataomoi
RomanceOkita Sougo-senpai. Adalah seorang Senpai yang Kagura sukai. Senpai yang sekarang akan lulus kuliah dan Kagura kagumi sejak SD. Masalahnya, jarak umur mereka 4 tahun dan jarak tinggi mereka lebih dari 20 cm. Kagura jauh lebih muda dan lebih pendek...