Kagura keluar dari supermarket setelah membeli sebuah handmirror karena ia panik. Ini mungkin terhitung kencan pertamanya dengan Sougo meskipun ia bukan pasangan kencannya. Dan ia tidak mau terlihat menyedihkan jika make upnya luntur atau terjadi kecelakaan-kecelakaan lainnya.
Saat keluar dari supermarket, ia melihat Sougo berjalan di trotoar seberang jalan ke arah tempat janjian mereka. Kagura bergegas menyeberang jalan, dan berlari kecil mengikuti Sougo dari belakang.
Orang yang diikuti pun sadar (sudah Author jelaskan bahwa Sougo adalah orang yang peka) dan menoleh ke belakang, melihat Kagura dengan penampilan super imutnya.
Kagura bermain dengan rambutnya lebih dari biasanya dengan mengurai dan memberi rambutnya volume. Rambut lurusnya kini terlihat sedikit bergelombang, namun dengan cara yang cantik. Kagura mengenakan make up, yang membuatnya terlihat sangat segar dan imut.
Belum lagi ia mengenakan oversized sweater berwarna pastel nude dan kaos kaki hitam sepanjang atas lutut. Tidak terlalu kelihatan karena tertutup oversized sweaternya, Kagura juga mengenakan sebuah hotpants merah. Semua itu dilengkapi dengan wedges sneaker berwarna putih dan clutches berwarna soft pink.
Sepertinya deskripsi penampilan Kagura yang sangat tomboy-cute-playfull-girl ini akan sangat bertolak belakang dengan deskripsi penampilan Sougo yang cukup sederhana dan keren. Sougo memakai casual shirt dengan motif garis-garis biru gelap-hitam dengan lengan panjang yang tidak dikancingkan dan ditekuk berantakan hingga mendekati siku, beserta celana hitam panjang beraksen garis putih dan sepatu kasual hitam yang memiliki aksen garis putih pula.
Mereka langsung bertengkar ketika bertemu.
Tapi Kagura segera sadar bahwa penampilan Sougo terlihat cocok dengan penampilan Nobume saat mereka bertemu. Apa mereka mendiskusikan ini sebelumnya? Pikir Kagura. Dan sebenarnya, itu membuat Kagura kesal seharian selama kencan ini.
Mereka makan di restoran, kemudian ke kafe, lalu nonton film, dan kemudian jalan-jalan di pusat perbelanjaan.
Kagura dan Nobume berjalan duluan, berdampingan, mengobrol dengan sopan, ceria dan luwes, sementara Sougo dan Shinpachi mengikuti di belakang.
Saat ketika tiba-tiba Kagura berhenti berjalan dan melihat ke arah salah satu toko. “Oh, Patsuan, kemeja itu benar-benar akan cocok untukmu,” ucap Kagura tanpa menoleh pada Shinpachi.
Shinpachi menoleh ke arah yang dilihat Kagura dan tersenyum. Yang Kagura maksud adalah kemeja kasual berwarna putih gradasi warna biru-hijau toska muda semakin ke bawah yang dipajang di depan toko dengan sebuah manekin. Warnanya sangat soft dan cerah, dan entah mengapa Shinpachi mengerti mengapa Kagura menganggap Shinpachi akan cocok dengan baju itu.
“Menurutmu begitu, Kagura-chan?” tanya Shinpachi. Kagura langsung menyambar tangan Shinpachi dan menariknya dengan cepat ke arah toko itu.
Sougo dan Nobume menatap keduanya datar. Nobume, yah, merasa mungkin itu sudah wajar bagi keduanya dan tidak terlalu banyak berpikir. Sementara Sougo, merasa itu mungkin sudah wajar bagi keduanya, semakin keras berpikir.
“Mereka benar-benar akrab,” komentar Nobume pelan, tersenyum dan mengikuti Kagura dan Shinpachi memasuki toko.
Namun komentarnya itu membuat Sougo berdecak kecil dengan kesal.
Ketika Shinpachi mencoba kemeja itu, benar saja, itu sangat cocok untuknya. “Terimakasih, Kagura-chan, kau jadi memilihkan baju lagi untukku,” ucap Shinpachi di depan kamar ganti. Sekali lagi Sougo yang mendengarnya tidak senang.
“Sudah kubilang kau itu cocok dengan warna yang dingin, Patsuan,” ucap Kagura, yang sudah membawa serangkaian pakaian yang dianggapnya cocok untuk Shinpachi kenakan.
Kagura menyerahkan semua itu pada Shinpachi, kemudian menatapnya tajam. “Coba pakai semua ini! Sekarang giliran Nobutasu, ayo kita coba lihat-lihat untuk kita sendiri!” ucapnya, lalu meninggalkan Shinpachi dan Sougo bersama Nobume.
“Kau sangat menyukai fashion, ya, Yato-san?”
“Umu! Nobutasu, kau kan cantik, tapi meskipun semua yang kau kenakan akan cocok untukmu, kau tetap harus memilih!”
Suara percakapan keduanya semakin pelan seiring mereka yang berjalan menjauh.
Sougo menatap tajam Shinpachi yang dengan santainya menyampirkan baju-baju ke bilik, karena tidak ada tempat.
“Kau,” panggil Sougo.
Shinpachi berhenti dan menoleh. Keduanya bertatapan datar.
“Kau menyukai Kagura?” tanya Sougo tajam.
Shinpachi mengangkat alis, masih menatap Sougo datar. Tapi ia kemudian mengeluarkan sebuah senyum yang tidak bisa dibaca artinya. “Tentu saja, aku menyukai Kagura-chan,” jawab Shinpachi yakin, bersamaan ketika ia menyadari sosok Kagura yang akan mendekat namun kemudian tidak jadi dan sembunyi di balik rak.
Sougo terkejut dan tidak senang. “Apa-apaan jawabanmu itu?” tanya Sougo. Ia merasa Shinpachi tidak serius dan kurang tulus.
“Aku serius,” kali ini, dengan tatapan serius, Shinpachi bicara, “Aku menyukai Kagura-chan.”
Sougo kemudian mengerti mengapa tadi Shinpachi tersenyum. Shinpachi tersinggung karena Sougo bertanya. Tersenyum seperti itu saat tersinggung, penilaian Sougo pada Shinpachi berubah. Ia memang tidak dekat dengan pemuda itu, tapi ia adalah adik ipar dari orang yang ia hormati...sekarang, ia menjadi waspada.
“Kalau begitu, boleh aku bertanya balik? Kenapa kau menanyakan itu padak—”
“Jangan sombong. Memangnya kenapa aku harus menjawab pertanyaanmu?” potong Sougo kesal.
Shinpachi kini merubah ekspresinya menjadi datar. Namun ekspresi datar Shinpachi memiliki arti lain yang terasa merendahkan. “Pantas saja,”—Kagura meminta bantuanku, begitulah ucapan dalam hati Shinpachi, meneruskan gumamannya.
Kencan hari itu selesai.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kataomoi
RomantizmOkita Sougo-senpai. Adalah seorang Senpai yang Kagura sukai. Senpai yang sekarang akan lulus kuliah dan Kagura kagumi sejak SD. Masalahnya, jarak umur mereka 4 tahun dan jarak tinggi mereka lebih dari 20 cm. Kagura jauh lebih muda dan lebih pendek...