“Kagura-chan!” Soyo melambai riang dari balkon. Ia berlari masuk ke dalam rumah sementara Kagura berjalan terus ke arah pintu rumah.
Bukan rumah, tapi Mansion.
Halamannya saja selebar lapangan bola. Tamannya sebesar lapangan basket. Dua lapangan basket maksudnya, masing-masing di kiri kanan jalan setapak. Tepat ketika Kagura sudah mencapai pintu depan yang berupa pintu geser dari kayu dengan hiasan di kiri kanan, yang ada plat nama ‘Tokugawa’ dan sebuah patung dewa penjaga pintu, pintu geser terbuka, dan sosok Soyo yang mengenakan kimono santai muncul.
“Selamat datang!” ucapnya riang.
“Soyo-chan, kau sendirian di rumah?” tanya Kagura.
Soyo menggeleng sambil bergumam pelan. “Ada beberapa asisten dan pengawal di belakang, dan ada Nobume-san juga...Kakakku sedang di Kyoto, jadi tidak ada di rumah,” jawab Soyo.
Kagura berbisik dalam hati, oh, Soyo hanya ditemani Nobume.
“Lalu Nobutasu mana?” tanya Kagura.
“Sedang bekerja, dan sepertinya sangat sibuk, jadi mungkin ia tidak akan bergabung dengan kita. Sudah makan siang?” tanya Soyo.
Kagura kembali berbisik dalam hati, oh, jadi Soyo sendirian.
“Sudah, kok. Tapi ngomong-ngomong, Soyo-chan,” Kagura membuat Soyo berhenti dan menatapnya. “Kau imut dengan kimono itu, nice style,” Kagura memuji dengan tegas.
Memang rambut panjang hitam Soyo dan tubuhnya yang mungil dan imut membuatnya sangat cocok dengan pakaian tradisional Jepang.
Soyo tertawa riang. “Apasih, Kagura-chan, setiap hari di rumah aku selalu memakai kimono seperti ini,” ucap Soyo ringan.
Ohime-sama memang beda, gumam Kagura dalam hati.
Mereka melewati berbagai ruangan. Lalu melewati lorong, dan kemudian berbelok ke lorong lainnya. Setelah itu mereka menaiki tangga, lalu melewati lorong yang sangat panjang, dan kemudian mereka sampai di sebuah kamar depan balkon.
“Soyo-chan, tadi kau berlari turun dari sini?” tanya Kagura.
Soyo mengangguk senang. “Yap, kenapa?” tanya Soyo balik.
“Kau benar-benar cepat, ya?” mengingat ruangan yang mereka lewati sangat banyak dan lorong-lorongnya sangat panjang.
“Sebenarnya itu keahlianku, hehe,” Soyo tersenyum senang. “Kakakku selalu pulang lewat jam makan malam, jadi aku sudah naik ke kamarku. Dari sini, aku bisa melihat mobil masuk dari gerbang, jadi aku akan berlari secepat mungkin untuk menyambut Kakak di pintu depan,” jelas Soyo.
Kagura tersenyum lembut. “Pantas saja catatan waktu lari halang rintangmu sangat bagus, Soyo-chan,” ucap Kagura, membayangkan Soyo yang seharian sendiri di rumah melihat mobil masuk di pintu gerbang dan langsung dengan ceria menyambut kedatangan Kakaknya.
Soyo adalah gadis yang sangat manis. Dan juga seorang gadis yang kesepian.
“Kagura-chan, makasih,” ucap Soyo saat mereka sudah duduk di kamar Soyo.
Kagura memiringkan wajah. “Kenapa?”
“Karena sudah datang, hehe,” jawab Soyo senang.
“Apaan sih, Soyo-chan, bukannya kita teman?” Kagura tersenyum manis.
Soyo merona senang dan tersenyum riang. “Oh, ya Kagura-chan, bagaimana perkembangan hubunganmu dengan Okita-senpai?”
Kagura mengangkat alis, lalu tertawa kecil. “Langsung soal itu?” tanya Kagura.
Soyo mengangguk cepat. “Yup.”
Kagura tertawa lagi. “Iya, iya, aku mengerti.”
Kagura mulai bercerita. Ia bercerita soal caranya mendekati Sougo yang dengan cara tidak normal, dan bercerita bagaimana Sougo bereaksi di sekitarnya. Ia bahkan menceritakan cerita masa kecilnya hingga jatuh cinta pada Sougo, dan alasan sebenarnya Kagura mengejar Sougo hingga sekarang.
Kagura kemudian bercerita soal double date minggu kemarin, dan entah mengapa, ia juga bercerita bahwa ia mendapatkan pengakuan perasaan dari Shinpachi. Soyo lumayan kaget dan Kagura juga mengaku bahwa ia kaget dengan pengakuan perasaan Shinpachi.
Soyo mendengarkan dengan antusias dan kadang tertawa karena lelucon Kagura. Soyo terlihat sangat senang. Kagura juga merasa sangat senang hari itu.
Saat Kagura akan pulang, Soyo terlihat sedikit sedih. Tapi wajah riangnya entah mengapa tidak pernah berubah. Soyo melambaikan tangannya dari depan pintu, dan melihat Kagura dari jauh sampai Kagura keluar dari gerbang.
.
FLASHBACK
Bel berbunyi.
“Sudah kuduga,” dengan ekspresi penuh kemenangan, Soyo menatap Kagura, lalu duduk ke bangkunya sendiri untuk memulai pelajaran.
Kagura ketahuan.
Dua gadis yang duduk bersebelahan itu diam-diam saling berpandangan. “Tapi kenapa kau ingin tahu soal itu, Soyo-chan?” bisik Kagura.
Soyo tersenyum manis. “Soalnya aku juga suka, pada Okita-senpai,” jawab Soyo dengan ceria.
Kagura dapat merasakan napasnya tercekat. Tokugawa Soyo, Putri dari Kekaisaran Jepang, yang tidak mungkin ditolak oleh laki-laki manapun karena memang sudah imut, kaya, pintar, bangsawan dan sempurna lahir batin itu, juga menyukai Okita Sougo?!
Seluruh pikiran berkecamuk Kagura segera membeku saat mendengar tawa kecil Soyo. “Kagura-chan ekspresimu benar-benar jadi gampang ditebak,” Soyo menghela napas. “Aku menyukai Okita-senpai dan Kagura-chan, jadi tentu saja aku ingin tahu soal perkembangan hubungan kalian!”
“Ah,” Kagura merasakan otaknya jadi kosong seketika.
Melihat ekspresi kosong Kagura, Soyo jadi kesulitan menahan tawa. Hanya hari itu saja, semua orang melihat tawa lepas Soyo yang terlihat sangat riang dan bahagia.
Karena akhirnya Soyo bisa menjadi salah satu orang yang berhasil masuk ke dalam benteng pertahanan sosial Kagura yang sangat kuat dan dapat melihat sosok Kagura yang sebenarnya.
.
Yep.
Kagura dan Sougo itu udah kaya "penyelamat" bagi Soyo. (Di animenya)
Jadi menurut Author, Soyo itu suka ke Sougo seperti Soyo juga suka ke Kagura. Bukan suka/cinta.
Begitulaa, Author undur diri, bye bye Minna-saan~
KAMU SEDANG MEMBACA
Kataomoi
RomanceOkita Sougo-senpai. Adalah seorang Senpai yang Kagura sukai. Senpai yang sekarang akan lulus kuliah dan Kagura kagumi sejak SD. Masalahnya, jarak umur mereka 4 tahun dan jarak tinggi mereka lebih dari 20 cm. Kagura jauh lebih muda dan lebih pendek...