M:17

218 14 1
                                    

Bismillah..
Balik lagi nih sama si author kelas teri dari ujung bumiayu..
Terimakasih buat kalian yang udah baca cerita ku ini..

Dan tak butuh bercuap-cuap panjang kali lebar. Sekarang selamat menikmati..

Happy Reading.


Malam ini Arthan sudah siap untuk mengatakan kepada ayna tentang niat Bunda yang menyuruhnya menikah kembali dengan suci anak dari keluarga Yahya. Apa pun resiko nya dia akan tanggung, tapi dia juga sudah tidak ingin menyembunyikan semuanya dari Ayna, sudah cukup dua hari ini dia memikirkan semuanya dan ini saat nya untuk memberi tahu Ayna tentang semua itu.

"Sayang." Panggil Arthan yang melihat Ayna masuk ke dalam kamar mereka. Ayna pun yang dipanggil Arthan segerah mendekat kearah pria itu dan ikut duduk diatas ranjang.

"Ada apa kak?" Ujar Ayna.

"Kakak mau ngasih tau kamu sesuatu, tapi please dengerin dulu semuanya sampe Kak Art selesai dan setelah itu terserah kamu mau ngapain kakak." Ujar Arthan yang menarik lembut Ayna untuk lebih dekat kearahnya.

"Kak Art kenapa?" Tanya Ayna yang merasa aneh dengan Arthan. Tumben sekali pria itu terlihat bimbing dan takut.

"Kakak ngga kenapa-kenapa sayang, Kak Art cuma mau kamu dengerin sampai selesai apa yang mau Kak Art bicarakan." Ujar Arthan. Ayna pun mengusap lengan Arthan, kemudian mengangguk.

"Please jangan marah sama Kak Art." Ujar Arthan yang menggenggam tangan Ayna, Ayna tersenyum teduh dan mengangguk. Arthan pun akhirnya memberanikan diri untuk berbicara dengan Ayna.

"Besok siang akan ada tamu yang datang kesini, dan bunda sama ayah juga bakal datang, mereka bakal minta persetujuan kamu tentang...," Arthan menarik nafasnya panjang sebelum melanjutkan ucapannya. Dia pun terus saja menggenggam tangan Ayna, bahkan rasa takut pun tiba-tiba timbul dan semakin menguasai dirinya. Rasanya ia ingin mundur dan menutupi semua nya kembali. Arthan pun menarik nafasnya pelan.

"Tentang aku yang akan menikah lagi." Arthan pun merasakan Ayna yang seketika menegang dan dia melihat keterkejutan dimata Ayna.

"Tapi semua keputusan ada ditangan kamu Ay, kalau pun kamu menolak aku janji aku akan bilang ke Bunda dan buat Bunda ngga akan jodoh-jodohin aku lagi, dan jangan berpikir Kak Art ngga nolak permintaan Bunda yang gila ini." Ujar Arthan

"Aku ngga mau kehilangan kamu Ay, aku sangat mencintai kamu maka dari itu aku kasih tau kamu.." Lanjut Arthan dengan cepat, dia tidak mau Ayna nya salah paham. Apa lagi wanita nya itu masih saja terdiam hingga detik ini.

Seperti mendengar petir tanpa ada hujan yang akan datang, Ayna yang mendengarpun hanya bisa terdiam. Besok, menikah lagi,kata-kata itulah yang masih belum bisa dicerna olih otak pas-pasan Ayna. Wanita itu masih tercengang dan hanya bisa membisu. Dia terlalu terkejut dengan apa yang dikatakan Arthan. Hingga dia tak bisa berkata-kata, suaranya hilang entah kemana. Wanita itu harap apa yang baru saja Arthan ucapkan hanyalah kebohongan semata.

Arthan yang melihat Ayna hanya diam pun semakin takut dan menyumpah serapi dirinya sendiri. Untuk apa ia mengatakan nya sekarang, harusnya ia menuruti perkataan Ferdi beberapa hari yang lalu.

"Sayang." Panggil Arthan yang kemudian menarik Ayna kedalam pelukannya. Barulah setelah itu ayna mengeluarkan suara.

Ayna pun teringat dengan pertemuan beberapa hari yang lalu saat ia pergi dengan Sheila.

"Apa pertemuan dua keluarga di mall waktu itu, awal dari ini." Ujar ayna yang mengingat tentang kejadian dia melihat Arthan, Bunda dan Ayah mertuanya direstauran waktu itu. Ayna pun saat ini masih berada dalam pelukan arthan. Namun pandangan wanita itu sudah kosong.

Arthan yang mendengar pun semakin mengeratkan pelukannya setelah sempat terkejut dengan ucapan Ayna. Jadi Ayna nya tau bahwa pernah terjadi pertemuan antar dua keluarga yang bahkan ia tidak berniat menceritakan hal itu pada Ayna.

"Maaf," Gumam Arthan lirih yang semakin mengerat kan pelukannya. Jujur dia tidak tau apa yang akan terjadi besok dengan rumah tangganya dengan Ayna, dan dia tidak mau sesuatu yang buruk terjadi meskipun itu pasti sulit di hindari karena ulahnya sendiri. Ia bahkan banyak berbohong pada Ayna.

"Jadi benar itu awal dari Kak Art meminta izin." Gumam Ayna. Saat Arthan tak berniat menjawabnya.

"Kak Art ngga minta izin sayang. Mereka hanya datang meminta persetujuan, kalau kamu menolak. Pernikahan itu tidak akan pernah terjadi..dan Kakak menjamin itu," Ujar Arthan sungguh-sungguh.

"Kakak ngga minta izin, tqpi menuntut." Ujar Ayna wanita itu melepaskan pelukan Arthan pada tubuh nya dan menatap pria itu.

"Ayy," Ujar Arthan lirih. Pria itu merasa menjadi pria yang sangat jahat karena membuat orang yang dicintainya tersakiti.

"Ay harus apa Kak...hikss," Cicit ayna yang sudah tak sanggup menahan isakan nya, ia pun kembali memeluk Arthan dengan erat.

Arthan terdiam sejenak kemudian mengusap rambut Ayna dengan lembut. "Kamu cukup jujur dengan perasaan mu besok, katakan tidak jika kamu memang tidak menginginkan nya, please Ay." Ujar Arthan menekan setiap katanya.

"Bantu Kakak untuk menolaknya." Lanjut Arthan. Ayna pun menatap Arthan, ada pancara permohonan di manik suami nya itu. Tapi ia juga bingung dengan apa yang harus dia lakukan. Arthan benar-benar membuat nya sangat terkejut dengan apa yang baru saja pria itu katakan.

"Ini semua pasti salah Ay, Kak. Ay yang ngga bisa kasih Bunda, Ayah dan Kak Art anak, ini semua salah Ay, Ay minta maaf, Kak..hikss," Ujar Ayna yang menyalahkan dirinya sendiri, ia tahu pasti semua ini berawal darinya yang masih saja belum bisa memberikan apa yang ibu mertua nya inginkan.

"Ay jadi buat kakak seperti ini hikss," Lanjut Ayna.

"Ay...ay...ay emang ngga berguna, Kak," Ujar Ayna, wanita itu semakin histeris.  Arthan menggeleng mendengar wanita nya itu menyalahkan dirinya sendiri.

"Sssssttt, Ay ngga boleh ngomong gitu. Ini semua bukan salah kamu, dan ngga ada yang salah disini." Ujar Arthan yang mengurai pelukannya dan menghapus air mata Ayna dengan ibu jarinya. Pria itu menggeleng tegas pada istrinya.

"Tapi jelas Ay yang salah Kak, Ay yang ngga bisa kasih Bunda cucu. Ay emang menantu ngga gun...," Arthan langsung menyambar bibir ranum Ayna dengan cepat membuat ayna seketika diam dan semakin mencengram kuat lengan Arthan. Menyalurkan semua perasaan sesak yang ia rasakan pada Arthan.

Arthan melepas ciumannya dan membingkai wajah Ayna agar wanita itu menatapnya. Jelas sekali ada perasaan bersalah dan sakit dimata Ayna dan Arthan bisa melihat itu dengan jelas. Arthan sangat benci hal itu, apalagi penyebabnya adalah dirinya sendiri.

"Kamu ngga boleh ngomong gitu, aku ngga suka orang yang aku cintai menyalahkan dirinya. Ini bukan salah kamu." Ujar Arthan lembut dan membawa Ayna kembali kepelukan nya. Ayna pun hanya bisa menangis dan terus menangis didalam pelukan Arthan.

Arthan semakin sakit dan sangat  membenci dirinya sendiri saat melihat Ayna yang sangat dicintainya seperti ini. Ia akan menolak semua niat gila Ibunya besok. Ia tak ingin menyakiti Ayna lebih dalam lagi.

Ayna terus saja bergumam kata maaf sampai dia tertidur dipelukan arthan karena lelah menangis. Arthan yang merasakan pun langsung membaringkan tubuh Ayna dengan nyaman diranjang. Menatap wajah sembab Ayna.

"Maafin Kak Art Ay, Kakak janji besok Kak Art akan menolak semuanya.  Kak Art tidak mau kehilangan kamu," Ujar Arthan yang mencium kening Ayna lama.

"Maaf karena malam ini dan mungkin juga besok akan buat kamu menangis. Kakak janji akan kasih yang terbaik buat rumah tangga kita, Ay." Ujar Athan, pria itu pun menatap mata Ayna yang sembab karena terlalu lama menangis.

"Aku sangat mencintaimu Ayna Cahya Maulana. Aku tidak akan melepaskan mu apa pun yang terjadi." Ujar Arthan dengan penuh kesungguhan.

Setelah itu Arthan pun membaringkan tubuhnya disamping Ayna dan memeluk pinggang wanita itu dengan erat, dan membawa tubuh Ayna lebih masuk kedalam pelukannya.

Huhh bersambung..
Udah greget belum? hehe kalau belum maaff ya ,author yang satu ini ngga jago bikin yang greget greget hihi..

Thanks yang udah mau baca..
Nexs part ya,kalau kalian suka, boleh pencet tuh gambar bintangnya hehe..
Bay bay....

Our DreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang