M:18

231 14 0
                                    

Bismillah..

Selamat menikmati part ini hihi..
Happy reading all...

Waktu yang ditunggu pun tiba, saat ini lah hati wanita itu akan diuji. Apakah sanggup atau tidak untuk membuat keputusan yang sulit dalam hidupnya. Ayna sedari tadi sibuk menyiapkan berbagai hidangan setelah selesai menyiapkan semuanya,  ia pun masuk ke kamar dan mencoba menguatkan hati nya kembali. Meskipun Wanita itu sudah berusaha menabahkan hatinya Tapi tetap saja dia merasakan sakit itu. Jantung wanita itu bahkan berdetak tak karuan saat ini.

"Bantu aku Tuhan, kuatkan aku juga," Gumam Ayna. Arthan yang baru datang dari luar pun memeluk Ayna dari belakang. Iya sungguh tak menginginkan hari seperti ini datang dalam hidupnya. Namun kenapa hal yang tak ia inginkan justru datang seperti saat ini.

"Semua akan baik-baik saja, percaya sama kakak." Ujar Arthan yang melihat ketakutan dan kegelisahan dimata Ayna. Ia pun berusaha untuk bisa mempertahankan rumah tangganya dengan Ayna. Meskipun ia tahu itu pasti sangat sulit, tapi jujur dari lubuk hatinya, pria itu sama sekali tak ingin hal ini terjadi.

Ayna yang mendengar pun membalik posisi duduknya hingga menghadap Arthan.

"Kak Art sayang kan sama, Ay?" Tanya Ayna yang menatap manik Arthan dengan lembut. Arthan mengangguk dengan cepat karena itu memang kebenarannya.

"Kak Art bahkan sangat mencintai mu, Ay." Ujar Arthan yang mengusap lembut pipi Ayna dengan ibu jarinya. Ayna pun bangkit dan memeluk Arthan erat. Merasakan bagaimana nyamannya pelukan pria itu.

"Dan Ay juga sangat amat mencintai Kak Art..apa pun yang Ay pilih nanti. Itu semua karena Ay ngga mau kehilangan kakak, Ay nggak mau berbagi." Ujar Ayna yang mengeratkan pelukannya. Wanita itu tidak bisa menutupi kegelisahan nya meskipun sudah berusaha menutupi nya.

Arthan tersenyum mendengar pengakuan Ayna, karena itu lah yang ia ingin dengar dari wanitanya sejak kemarin.

"Kak Art akan lakukan apapun untuk rumah tangga kita, Ay, Kak Art janji." Ujar Arthan. Ayna mengangguk dalam pelukan Arthan. Ia tahu Arthan pasti akan melakukan yang terbaik untuk ia. Namun yang ia takut kan adalah apakah ia bisa seperti pria itu? Melakukan yang terbaik untuk pria itu.

Saat ini semua keluarga sudah berkumpul diruang tengah termasuk keluarga yang akan dijodohkan dengan Arthan, Ayna bahkan sedari tadi hanya duduk diam dengan perasaan gelisah dan pikiran yang berkecamuk tak tentu.

Arthan yang mengetahui gerak gerik Ayna pun segerah menggeser duduk nya lebih rapat lagi pada wanita itu. Pria itu pun menggenggam jemari Ayna erat, menyalurkan kekuatan pada wanita nya.

"Ayna..Bunda dan Ayah kesini ingin memberitahu perihal tentang Arthan yang akan Bunda dan Ayah jodohkan dengan anak sahabat bunda yang bernama Suci." Ujar Ikoh sambil melirik Suci yang duduk diantara orang tuanya itu.

"Perkenalkan dia adalah Suci dan mereka kedua orang tuanya." Ujar Ikoh memperkenalkan keluarga tersebut..

Ayna yang mendengar pun entah kenapa kembali merasakan hancur, padahal semalam Arthan sudah memberitahu nya tentang hal ini. Namun tetap saja, rasanya seperti ada batu yang menghimpit tubuhnya dan seperti udara yang ditarik paksa menjauh darinya, sesak dan sakit.

Ayna pun hanya bisa mengangguk sambil menampilkan senyumannya, sebagai tanda perkenalan, kendati hati rasanya ingin menangis. Sedangkan Arthan benar-benar menyumpah serapahi dirinya sendiri.

"Langsung saja, Art pasti sudah memberitahu mu bukan tentang kedatangan bunda kemari?" Ujar Ikoh pada Ayna. Ayna lagi-lagi hanya dapat mengangguk sebagai balasan, entah kenapa suara nya seperti hilang ditelan bumi.

Our DreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang