Bulung Pipit

610 44 5
                                    

Chapter 2

        Suara musik terdengar di tengah-tengah orang berlalu-lalang di sebuah Mall yang besar dan terkenal di Korea. Mall dengan desain interior begitu menakjubkan yang membuat orang-orang betah berlama-lama di sana.

            Di salah satu cafe yang terdapat di Mall itu, terlihat sepasang orang berbeda gender duduk berhadapan di salah kursi. Mungkin, orang-orang yang melihat mereka beranggapan bahwa mereka adalah sepasang kekasih. Entahlah mengapa orang-orang itu menganggap mereka adalah sepasang kekasih. Mungkin karena mereka begitu serasi.

Seorang wanita berparas cantik bertubuh tinggi semamping bak model dengan kaki panjangnya yang indah berpasangan dengan pria tampan rupawan berkulit putih pucat. Bukankah sangat pas dan serasi jika mereka berdampingan? Tentu saja. Mungkin orang-orang yang melihat mereka pasti menyetujuinya.

Tapi, sayangnya hubungan mereka hanya sebatas ikatan persahabatan. Namun, sang pria berharap ikatan persahabatan yang telah lama dijalaninya menjadi ikatan yang lebih. Ikatan yang selama ini ia impi-impikan. Ikatan yang membawanya bersama wanita itu kepelaminan. Mengikat mereka berdua dengan janji suci di hadapan Tuhan.

            “Kyuhyun-ah, mianhae baru menemuimu hari ini,” ujar sang wanita dengan perasaan bersalahnya. Pria yang dipanggil Kyuhyun itu hanya menyunggingkan senyum tipisnya membuat para pengunjung terpesona seketika.

            “Anni, gwaechanayo.  Aku mengerti model terkenal Park Min Young pasti sangat sibuk sampai tidak bisa menemui sahabatnya. Kasihan sekali sahabatnya ini,” canda Kyuhyun sambil tersenyum menggoda Min Young yang terlihat semakin menunduk merasa bersalah. Sudah lama sekali ia tidak menggoda sahabat serta wanita yang selama ini menjadi ratu penguasa di relung hatinya.

            “Annio, aku tidak bisa menemui bukan karena pekerjaanku, tapi karena sebentar lagi aku akan bertunangan,” ujar Min Young sambil tersenyum berseri-seri membuat senyum yang sejak tadi terpasang di bibir Kyuhyun perlahan memudar. Wajahnya bagaikan tertampar benda keras mendengar berita yang tiba-tiba membuat jantungnya berhenti. Wanita yang selama ini ditunggunya, wanita yang selama ini menduduki relung hatinya, wanita yang menjadi cinta pertamanya…

Bertunangan? Apakah dengan pria itu?

            “Kyuhyun-ah, kau masih ingat dengan Donghaeoppa? Cinta pertamaku saat di Kampus dulu, kau ingat?” tanya Min Young begitu semangat, “Dia yang menjadi tunanganku dan calon suamiku. Kau tau, ternyata appa Donghae oppa itu sahabat dekatappaku dan akhirnya appa menjodohkanku dengannya.”

            Kyuhyun hanya diam mendengar cerita Min Young yang terlihat begitu bahagia. Hatinya bagaikan tertusuk ribuan pedang mengingat wanita yang begitu dicintai itu akan segera menjadi milik orang lain.

            “Kyuhyun-ah.”

            Kyuhyun tersenyum miris mengingat bagaimana usaha-usaha Min Young mencari perhatian Lee Donghae yang merupakan senior mereka di kampus dulu. Bagaimana Min Young yang begitu mengagung-agungkan sosok Lee Donghae itu.

            “Kyuhyun-ah.”

            Tiba-tiba Kyuhyun langsung tersadar dari lamunannya saat sebuah sentuhan lembut menyentuh pungung tangannya. Ditatapnya Min Young yang sejak tadi menatapnya dengan kening berkerut seakan-akan bertanya ada apa dengannya.

            “Kau tak apa?”

            “Anni, gwaechanayo,” jawab Kyuhyun sekenanya dengan senyum paksanya. Ia tidak baik-baik saja, Youngie-ya. Hatinya telah kau hancurkan.

My Job?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang