[y/n] POV—
Rutinitas pagi ini seperti biasanya saja, membersihkan rumah, bersantai, memasak, dan kadang menggambar di jurnal harian demi mengisi waktu luang.
Setelah menikah, aku tentu bingung jika harus berhadapan dengan salah satu pilihan: bekerja di rumah sakit, atau pensiun dari dunia ninja
Yang benar saja! Jika dihitung sejak hari pertama diminta menjadi ninja medis, mungkin sudah lebih dari 5 tahun aku bekerja di rumah sakit Konoha ini. B-bukannya tidak mau! Tapi aku tahu kalau rumah sakit itu tidak pernah sepi pengunjung. Lagipula bukannya seorang istri harus melayani suaminya bukan? Kalau sibuk mengurus rumah sakit, bagaimana dengannya?
Ah baiklah kesampingkan dulu hal itu
Pensiun? BIG NO, bagaimana jika desa terkena bahaya??
Lalu kenapa tidak mengambil misi saja?
Hmm.. Rokudaime-sama itu pasti tidak akan mengizinkan nya -_-Jadi aku memilih menjadi ninja yang hanya dibutuhkan pada waktu tertentu saja
Hehe
Bukan begitu juga
Aku dengan senang hati menolong yang lain^^• • •
Kakashi selalu saja sibuk dengan urusan nya sebagai hokage,
Bahkan hubungannya dengan tumpukan kertas laknat itu lebih mesra dibandingkan hubungannya dengan diriku
A-aku tidak bermaksud cemburu, Hanya saja itu membuatku kesal
[A/n]: oke fiks mbaknya tsundere
Setelah puas menggambar, aku memutuskan untuk keluar rumah. Rasa bosan ini sudah tidak bisa terbendung lagi
Tak jauh dari lokasi kediaman Hatake, aku bertemu dengan Hinata, mengapa dia berjalan sendirian disini?"Hinata! Apa kabar?" Ucapku menyapa nya
"Ah, [f/n]-neechan. Kabarku baik, bagaimana denganmu?"
"Syukurlah, aku pun baik. Kenapa kau sendirian disini?" Tanyaku penasaran
"Aku tadi habis menemui Ino dan yang lain, karena disini ada jalan pintas jadi aku akan pulang lewat arah sini" balasnya tak lupa dengan senyum manis di wajahnya
"Souka, kalau begitu hati-hati ya aku permisi dulu ada urusan mendadak" ucapku mengakhiri pembicaraan
"Ha'i, kau juga hati-hati [f/n]-nee"
—End of [y/n] POV
Kakashi POV —
'Kurasa lebih baik mengerjakan misi tingkat S daripada harus menandatangani tumpukan sampah ini'
Tokk.. tokk.. tokk...
"Masuk!"
Pintu terbuka menampilkan seorang Jounin Konoha dengan rambut dikuncir, siapalagi kalau bukan Shikamaru
"Maaf mengganggu hokage-sama. Saya mendapat laporan bahwa akhir-akhir ini beberapa warga sering diganggu dengan sosok menyeramkan..
..dari laporan yang didapat, bentuknya seperti manusia hanya saja ia memakai topeng seperti iblis." Ucapnya panjang
"Topeng iblis? Bahkan untuk festival pun masih ada beberapa bulan lagi. Apa ada ciri lainnya, Shikamaru?" Tanyaku penasaran
"Hanya itu saja mungkin?" Ucap Shikamaru ragu, terlihat sekali dari ekspresi wajahnya.
"Kenapa kau ragu-ragu seperti itu?"
"A-ah tidak tidak, hanya saja kejadian ini terlihat aneh sekali." Balasnya, aku yakin pasti ia juga sedang memikirkan masalah ini
"Baiklah kalau begitu, tolong selidiki kasus ini Shikamaru. Aku juga akan meminta Neji dan Sai untuk membantumu, sementara aku akan mencari tau apa yang terjadi setelah makhluk itu muncul" ucapku yang merupakan perintah
Tak lama setelah aku meminta nya menyelidiki kasus ini, ia beranjak dari ruang tempat aku bekerja
Asal kalian tahu, aku selalu khawatir setelah menikah. Kenapa?
Aku khawatir tidak bisa melaksanakan tanggung jawabku sebagai seorang hokage..
.. dan seorang suami..
.. apalagi beberapa waktu kebelakang, terror demi terror terus menghantui [y/n]. Untung saja hal itu masih bisa diatasi, aku tidak ingin kehilangan orang yang ku sayangi untuk kesekian kalinya.
Bahkan untuk berada disampingnya seharian saja tidak bisa, dia itu terlalu baik! Jika aku terlambat sebentar saja ke kantor hokage, pasti dia mengomel "kau itu bagaimana! Mana ada Hokage telat seperti ini! Kalau desa terancam, kau juga bakalan telat untuk mengatasi nya hah?!" Ya, kuakui dia sangat nasionalis.
Tapi maksud ku telat seperti itu hanya untuk bersamanya walaupun sebentar! Memangnya tidak boleh?
Dasar wanita tidak peka
'untung sayang'—End of Kakashi POV
[y/n] yang sedari tadi hanya berjalan-jalan keliling desa memutuskan untuk pergi ke dekat sungai Nakano. Tempat terakhir mendiang sahabatnya —Uchiha Shisui menghembuskan napas terakhir.
Ia selalu datang kesini setiap ada waktu luang, dilanjutkan dengan mengunjungi bukit di belakang desa dan tempat pemakaman shinobi.
Menikmati angin yang berhembus melewati nya, ia kemudian duduk di bawah pohon, sambil melanjutkan kegiatan menggambar yang tadi sempat tertunda karena bosan.
Tidak ada yang tahu tentang isi jurnal yang selalu [y/n] bawa. Bahkan Kakashi seorang pun.
Mungkin jika saat nya telah tiba, orang-orang akan mengetahui isi jurnal tersebut.
'Hoi Shisui, aku rindu sekali bercanda denganmu' kalimat yang selalu [y/n] ungkapkan dalam hati setiap mengunjungi tempat ini
Tiba-tiba saja sosok dengan aura gelap yang memancar ditubuhnya lewat diantara pepohonan rindang, persis sekali jarak antara sosok itu dengan [y/n] hanya puluhan meter diseberangnya.
Karena penasaran, [y/n] sigap mendekati sosok misterius itu, tetapi nihil, dia menghilang dengan meninggalkan kumpulan asap hitam tipis disekitarnya.
"H-hantu?!" Ujar [y/n]
"Tidak mungkin, jelas-jelas tadi kaki nya menginjak tanah!"
"Apa harus ku laporkan hal ini? Hhhh yasudah lah" sambungnya sambil mengacak rambut
Karena ia masih belum mencerna dengan baik kejadian yang baru saja dialaminya, segera mungkin ia beranjak menuju kediaman Hatake.
Tentu untuk memikirkan lebih dalam hal yang baru dialami nya tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kimi Monogatari (Kakashi x Reader)
FanfictionKehidupan seorang Hatake Kakashi dan [y/n] sebagai sepasang suami istri,. "Aku tak menyangka kau itu lebih menyebalkan dari yang ku kira" -Kakashi "Itu karena aku mencintaimu, Kakashi" -[y/n] Enjoy this story and don't be rude ✧◝(⁰▿⁰)◜✧