Di kediaman Hatake. . .
"Tadaima!" ucap sang pemilik suara baritone. "[y/n]? Kau di rumah?" sambungnya, ia terus berjalan di sekeliling rumahnya tapi tak menemukan sosok yang sedang ia cari. 'huh, kemana dia?' pikirnya dalam hati.
Tak lama sosok yang dicari olehnya datang dengan ekspresi yang sulit ditebak. "[y/n], kau dari mana? Ada apa? Kenapa wajahmu begitu? Apa kau sakit? Kenapa kau di-" belum sempat menyelesaikan kata-katanya, [y/n] melirik Kakashi dengan tatapan membunuh "Cerewet sekali, aku sedang banyak pikiran" ucap [y/n] memotong pembicaraan dan langsung pergi meninggalkan Kakashi sendirian di ruang keluarga.
'Sedang PMS kah?' gumam Kakashi dengan tatapan bingungnya. "Bahkan aku belum mendapat ciuman okaeri" lanjutnya sambil memangutkan bibir.
. . .
tak...tak...tak... suara memotong sayuran mendominasi ruangan. [y/n] masih saja diam, tidak seperti biasanya. Kakashi menghela napas dan memeluk istrinya tersebut dari belakang, tentu saja orang yang dipeluk terkejut akan kehadiran tangan yang melingkar di pinggangnya, semburat merah tipis menghiasi wajahnya yang cantik "A-ada apa Kakashi? Apa kau lelah?" ucap sang istri membuka pembicaraan.
"Ya, aku lelah.. sangat" jawab Kakashi sambil menyandarkan kepalanya pada bahu sang istri, mencium aroma tubuhnya. "Kakashi, itu geli" timpal [y/n] sambil terkekeh dan mengelus rambut Kakashi dengan lembut. "Ada apa?" Tanya [y/n].
"Jawab dulu pertanyaanku tadi sore, baru akan ku jawab pertanyaanmu" ketus Kakashi masih dengan kegiatannya memeluk sang istri. "Pertanyaan yang mana?" Tanya [y/n] kembali, Kakashi mengeratkan pelukannya "Kau ingin ku 'hukum' ya? Aku sedang tidak bercanda sayang". Mendengar perkataan Kakashi seketika [y/n] bergidik ngeri dan tak berapa lama ia tertawa "Hahaha, maaf habisnya suasana disini tegang sekali"
"Nanti kita bicara, aku harus memasak makanan untukmu, jika tidak kau akan kelaparan sayang" ucapnya menirukan nada bicara Kakashi "dan tolong lepaskan pelukanmu, aku tidak bisa fokus memasak" sambungnya. "Hmm kenapa? Terlalu fokus memikirkan diriku?" ucap Kakashi.
- [Y/N] POV –
"Hmm kenapa? Terlalu fokus memikirkan diriku?" ucap Kakashi. 'DEMI BAJU KETATNYA GUY, KENAPA DIA SENANG SEKALI MENGGODAKU SIH?!' batinku berkecamuk ria. "Kakashi berhenti menggodaku atau k-", "Atau apa sayang?" potongnya sambil menciumi leherku 'K-kakashi ini bukan waktunya' "A-atau ku cincang kau dengan pisau dapur ini" jawabku dan dibalas oleh tatapan datarnya.
Aku yang merasa tidak nyaman ditatap seperti itu lalu membalikkan badan dan berhadapan langsung dengan pria menjengkelkan ini.
"Baiklah, apa yang harus kulakukan agar kau duduk manis menunggu masakan selesai dibuat?" akhirnya aku mengeluarkan uneg-uneg ku :')
"Menurutmu apa?" Tanya nya kembali. PLAKK!! Dengan refleks aku menepuk jidatku sendiri, aku yang sudah tidak sabaran lalu menjawabnya. "Melayani-mu huh?" jawabku dengan perempatan siku-siku yang muncul begitu saja. Ia menyeringai "Oh.. jadi kau ingin melayaniku? Senangnya ^^ aku tidak sabar" timpal Kakashi.
Ya, kesabaranku habis "B-BUKAN BEGITU! J-JADI APA YANG KAU MAU ARRGHHHHHH" ucapku frustasi menahan malu 'sial wajahku panas'. Dia terkekeh lalu mendekatkan wajahnya padaku, tak lama ia menyatukan bibirnya dengan milikku, dia menciumku dengan lembut. Kemudian ia melepaskan ciumannya
"Pfft hahaha, kau ini lucu sekali [y/n]. Kau belum memberiku ciuman okaeri jadi kau punya hutang 1 ciuman padaku besok" ucapnya tersenyum lembut sambil mengelus pucuk kepalaku, senyuman yang jarang sekali ia perlihatkan saat masih menjadi jounin dulu. "lanjutkan pekerjaanmu, aku akan menunggu" sambungnya lalu pergi kembali sambil menonton TV.
'Yah, walaupun menyebalkan. Tetapi melihatnya tersenyum tulus seperti itu membuatku melupakan beberapa masalah yang sedang terjadi' batinku
Melihat tubuhnya menjauh dari hadapanku disamping itu, seketika memori tentang kehidupan Kakashi berputar di ingatanku, melihatnya tanpa ekspresi, tenggelam dalam kesedihan dan depresi yang dideritanya cukup membuatku sesak.
"Semoga kau bahagia terus seperti ini ya, sayang"
----------
Yakkk, jadi seperti yang sudah diumumkan oleh pemerintah sebelumnya..
Ujikom dan UN ditiadakan yeheeeeeeeeee!
Tapi khusus Ujikom, sekolahku masih 'keukeuh' dengan pendiriannya //nangis dipojok// Jadi ya, author mau curhat sedikit hiks akutu uda lelah ama ngoding-ngoding cem itu gaes hiks dan sampe minggu kemarin aku masih sempet revisi projek ujikom itu lalu surrender karena aku chat temenku yg lain ternyata mereka gak lanjut dan menyatukan suara untuk tidak mengerjakannya //ketawa jahat//, akhir tahun baru sadar kalau salah jurusan hiks
Yah nasib angkatanku tak sebaik yang lain, but stay strong! Jaga diri kalian baik-baik, ingat WAJIB PAKE MASKER KALO MAU KELUAR RUMAH YA uwu uwu dan jaga kesehatan keluargamu ataupun dirimu sendiri ok?
KAMU SEDANG MEMBACA
Kimi Monogatari (Kakashi x Reader)
FanficKehidupan seorang Hatake Kakashi dan [y/n] sebagai sepasang suami istri,. "Aku tak menyangka kau itu lebih menyebalkan dari yang ku kira" -Kakashi "Itu karena aku mencintaimu, Kakashi" -[y/n] Enjoy this story and don't be rude ✧◝(⁰▿⁰)◜✧