12|| Sakit

124 17 4
                                    

Salahku saja yang ingin terlihat tidak apa-apa, sehingga terlalu mudah untuk disakiti.

Queenza Ralexa

--------------------------------------------------------------

"Biar saya saja Sus!"

Seorang Suster yang tampak sedang memberikan makanan pada Alexa menoleh, bernafas lega. Bersyukur atas kedatangan Galaksi.

"Baik, saya permisi dulu." Ucap sang Suster

Galaksi mengikuti pergerakan Suster yang sedang mendorong troli keluar ruangan. Sedangkan Alexa yang melihatnya mendengus, tidak suka.

"Kenapa lagi, sih?" tanya Galaksi

"Tau tuh Suster, maksa banget. Dibilangin gak mau malah maksa." balas Alexa

Galaksi mendengus mendengarnya
"Kalo disuruh makan, ya makan. Ga Usah banyak tingkah"

"Siapa juga yang banyak tingkah." Galaksi memilih diam setelah mendengar seruan Alexa

"Alexa." Panggil Galaksi lembut

"Apa!?" Jawab Alexa ketus

"Lo kapan sembuhnya kalo ga mau makan? Gue juga capek bolak balik dari sekolah buat kesini jagain lo, gue juga ga bisa setiap waktu, selalu bisa datang pas suster nelfon gue karena lo ga mau makan, gue juga punya kesibukan lain."

"Gue ga pernah minta lo buat datang jagain gue!." Bantah Alexa, masih enggan menatap Galaksi, apalagi setelah apa yang di ucapkan cowok itu

"Tapi gue yang ga tega..."

Alexa menatap Galaksi tajam, buku buku jarinya saling mengepal erat, tersinggung dengan ucapan cowok itu. Sedangkan cowok dihadapannya masih bersikap biasa saja.

"Lo kasihan sama gue.?!." Tanya Alexa

Dengan gerakan cepat, Alexa meraih jarum infus yang menempel dipunggung tangannya, melepasnya. Diikuti dengan melepas selang oksigen yang ada di hidungnya.

"Lo ngapain, hah?!." Bentak Galaksi, menahan pergerakan Alexa yang akan melepas gips pada tangan kirinya yang patah.

"Ga usah sentuh-sentuh, gue buktiin kalo gue baik-baik aja dan gak perlu belas kasih dari lo!."

"Maksud gue bukan gitu."

"Bodo! Gue mau pulang"

Galaksi menahan Alexa, saat gadis itu akan turun dari tempat tidurnya. Ia bisa melihat, gadis itu meringis saat Galaksi tidak sengaja menekan tangan kanannya yang patah.

"Minggir lo!." Alexa menepis tangan Galaksi

Galaksi yang mendapat perlakuan seperti itu dari Alexa, hanya mendengus. Sepertinya benturan pada kepalanya saat gadis itu terjatuh seminggu yang lalu mengakibatkan sikap angkuh dan keras kepala gadis itu bertambah parah.

"Galaksi."

Galaksi kembali tersadar dari lamunannya saat gadis itu memanggil namanya dengan suara lirih. Memusatkan perhatiaan pada gadis yang terdiam di depan pintu ruang rawatnya. Sejak kapan gadis itu disana?

"Gue rindu mama sama papa"

Galaksi mematung mendengarnya, apalagi saat gadis itu berbalik memeluk dirinya disertai isak tangis yang terdengar menyedihkan.

Galaksi membalas pelukannya, mengucapkan kalimat penenang pada Alexa, berharap gadis itu tenang, seperti yang sebelum-sebelumnya.

"Ada gue."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 12, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

POSSESSIVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang