17. WIT - Sad little girl

52 3 0
                                    


Tania lagi-lagi sedang menunggu Ayah menjemput untuk pulang dari sekolah, karena Boby dan Bayu masih melakukan aktivitas belajar. Darren yang biasanya menemani Tania, kini sudah pulang karena ada urusan keluarga katanya.

Walaupun terlihat santai dan sabar menunggu Ayah, tetapi dalam hati Tania ketar-ketir, was-was, takut, dan juga berjaga-jaga jika orang itu menemuinya lagi.

Tapi, sampai bel pulang untuk SMA terdengarpun Ayah belum datang, dan juga untungnya orang itu tidak ada.

Disaat Tania memilih untuk pergi menemui Boby dan Bayu, keberuntungan tidak berpihak padanya, karena orang itu sudah ada dihadapannya.

Dengan tubuh bergetar, Tania berusaha lari dari tempatnya, tapi sayang kakinya seolah tak memiliki tulang sehingga ia terjatuh ke tanah sambil mengucapkan pergi dengan pelan, lalu menangis.

"Jangan nangis sayang, kita akan kembali bersama lagi. Kamu pasti akan senang," kata orang itu yang kini menyunggingkan senyuman lebar disertai seringai.

Dihadapannya, Tania menggeleng dengan keras. Ia menatap sekitarnya berharap ada yang menolongnya, tapi nihil, tempat tersebut sepi, padahal bel pulang SMA sudah berbunyi, seharusnya tempat tersebut sudah ramai.

"Kenapa? Apa kamu tidak merindukan kami?" Orang tersebut mendekati Tania dengan jalan perlahan, seolah membuat Tania merasakan ketakutan dengan begitu lama.

Tepat saat orang tersebut berada didepan Tania, Tania berteriak dengan keras menyuruh orang tersebut pergi. Kejadian tersebut membuat bingung orang-orang disekitar, ternyata saat itu, tempat tersebut sudah ramai.

Disana ada Bayu, Boby dan juga Jessi yang kemudian berlari mendekati Tania yang masih menangis begitu keras dan juga masih berteriak.

"Tania sayang, kamu kenapa?" Mereka menanyakan pertanyaan yang sama, tapi tak ada satupun yang dijawab Tania.

Lalu, Boby melihat kearah dua orang yang tadi sempat ia lihat mendekati Tania. 'siapa mereka!' tanya batin Boby.

"Bob, Tania kenapa?" Jessi terlihat begitu khawatir dan panik disaat bersamaan.

"Aku gak tau, tapi Tania pernah beberapa kali seperti ini, dan dia bilang dia bertemu psikopat." Jawab Boby dengan nada lirih.

"Bob, kalo udah gini, mending kita bawa ke psikiater," usul Jessi yang dihadiahi pelototan Boby dan Bayu.

"Tania gak gila!" Tekan mereka.

"Aku tahu! Kita bawa Tania ke psikiater karena Tania butuh pengobatan yang serius!" Kata Jessi dengan nada tinggi.

Kemudian, tanpa basa-basi lagi, mereka membawa Tania ke psikiater. Boby juga sudah meminta persetujuan sang ayah dan bunda.

***

Tania sudah berada di psikiater yang cukup terkenal disalah satu rumah sakit ternama. Disana Tania masih menangis dan berteriak.

"Dia kenapa?" Tanya dokter psikiater itu saat Boby membawa Tania masuk keruangan si dokter.

"Gak tahu dok. Tadi dia langsung menangis kencang dan Berteriak. Saya tidak tahu alasan pastinya, tapi saya sempat melihat ada dua orang yang sebelumnya mendekati Tania, lalu saat Tania mulai menangis, mereka langsung pergi terburu-buru." Jelas Boby uang masih dilanda panik.

"Baik, taruh di kasur." Titah dokter tersebut.

Kemudian, entah apa yang dilakukan dokter tersebut, ia membuat Tania berhenti menangis dan Berteriak hanya karena perkataannya.

Bayu dan Jessi berada diluar ruangan, hanya Boby yang dibolehkan masuk.

Seolah di hipnotis, Tania mengatakan sesuatu yang tak pernah Boby dengar tapi dengan keadaan setengah sadar.

Who Is Tania? (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang