"Sebenarnya apa yang terjadi dengan Tania?" Dokter itu, walaupun sudah mendengar dari Tania, tapi dia masih bingung.
Kemudian, Boby menjelaskan dari yang ia dengar dari Bima, kemudian dilanjutkan perkataan yang sempat Bu ayu bilang dulu. Ia merangkum semuanya. Lalu ia ceritakan pada dokter.
"Sepertinya, walaupun ia sudah dibawa ke psikiater dulu, traumanya masih ada. Dia memang melupakan tentang kehidupannya yang sebelumnya, melupakan keluarganya, tapi tidak dengan para penculik tersebut, karena saya juga pasti akan sangat sangat trauma dan tidak akan melupakan kejadian mengerikan tersebut jika saya berada di posisinya.
Sampai saat ini, ia menahan beban itu sendirian. Menahan ketakutan itu sendirian. Sebelumnya ia berhasil menekan ketakutan dan traumanya, itu adalah suatu hal yang luar biasa, tapi ketika dia bertemu dengan yang membuatnya trauma, trauma tersebut kembali hadir, dan menciptakan ketakutan-ketakutan lagi."
Boby sedih mendengar perkataan dokter tersebut. Betapa malangnya nasib Tania. Sedari kecil sudah merasakan kepahitan hidup. Pantas saja ia mengatakan akan bunuh diri karena begitu depresi dengan hidupnya.
"Yaudah dok, terimakasih karena telah membantu Tania. Lalu, setelah ini apakah dia akan ingat kembali masalalunya yang sempat ia lupa itu?"
"Iya, dia akan ingat tentang siapa dia sebenarnya di masa lalu. Tapi saya khawatir mentalnya akan acak-acakan karena mengingat masa-masa ia diculik dulu. Saya berharap kamu dan keluarganya menjaga Tania dengan baik. Oiya, mengenai penculik tersebut, dari yang kamu bilang, dan juga tingkah Tania, sepertinya mereka kembali mengincar Tania. Sebaiknya kalian segera menangkap mereka, atau Tania akan benar-benar sakit mental." Mata Boby terpejam. Ia berjanji akan melindungi Tania, ia juga akan menangkap para penculik tersebut dan menjebloskannya ke penjara.
"Terimakasih dok sekali lagi, saya pamit." Setelah itu, Boby membawa Tania keluar dari ruangan itu kemudian bertemu Bayu dan Jessi yang nampak cemas.
"Gimana bang? Tania gimana?" Cecar Bayu.
"Gue bakal jelasin. Jessi, sebaiknya kamu ikut kerumah aku, aku mau jelasin sesuatu, ini berhubungan dengan keluarga kamu. Dan sebaiknya kamu minta Daddy dan Mommy kamu kerumah aku juga. Ini serius." Kata Boby dengan nada serius.
Bayu mengernyit bingung, begitu juga dengan Jessi. Tapi tak ayal, Jessi segera menelpon Daddy dan Mommy nya agar segera kerumah Narendra.
***
"Sepertinya, perbuatan kita tadi akan membuat siapa kita terbongkar." Kata pria itu, Dony dengan sedikit cemas.
"Ah, kenapa kita menyapanya dulu tadi, seharusnya kita langsung saja bawa dia!" Kata Ema, istrinya dengan gusar.
"Itu malah terlalu beresiko, kita masih berada dilingkungan sekolah. Jika sudah begini, kita harus segera membawa anak itu, dan kita tidak usah berbasa-basi dengan membuatnya bertahan hidup! Setelah dulu kita berbuat sesuatu yang bodoh dengan membiarkannya hidup, kali ini kita langsung bunuh dia saja!"
Flashback
Setelah Ema dan Dony berhasil menculik Tania, mereka membawanya ke Virginia. Itu juga hampir membuat mereka akan tertangkap, tapi dengan berbagai cara, akhirnya mereka sampai di Virginia dengan aman tanpa diketahui oleh siapapun.
"Sayang, kenapa kita membawanya kesini? Kenapa tidak langsung bunuh saja ditempat! Aku harus melihat keluarga Wijaya benar-benar menyesal karena telah melakukan itu pada kita!" Ema mengatakan dengan geram.
"Hei! Kau ini tidak berpikir apa?! Dari sejak kita menculiknya saja, kita sudah di kejar-kejar, bagaimana langsung bunuh dia! Lagipula, aku ingin anak ini tersiksa dahulu," Dony menyeringai tajam di akhir.
KAMU SEDANG MEMBACA
Who Is Tania? (END)
Mystery / ThrillerMenjadi incaran seorang psikopat, disaat usianya terbilang belia. Tania, bertemu dengan Boby yang notebane nya adalah orang asing. Boby sudah menganggap Tania sebagai adiknya, maka dari itu ia rela melakukan apapun demi Tania. Meski berkali-kali me...