REVERT

3.3K 379 38
                                    

Otak dan hati Tetsuya mencerna ucapan suaminya.

Perceraian, kah?

Dan tangis Tetsuya pecah.

...

Chapter 02

(Saran lagu: Demi Cinta – Kerispatih)

...

Tetsuya menangis keras, "Aku.. Aku tidak berkhianat. Aku hanya mengingatnya dan ingin melupakannya." Air mata mengalir deras, "Tapi kenapa Sei-kun ingin perceraian?! Aku salah karena memikirkan mantan kekasihku, tapi bukan berarti aku ingin kembali padanya! Tapi kenapa Sei-kun tega!"

Tangan Tetsuya gemetar hebat. Memeluk dirinya sendiri yang kini menangis mengisak. Dia tak menyangka bahwa pemikirannya akan sang mantan membawa pernikahannya pada perpisahan.

Dan tangisan Tetsuya semakin kencang saat mengingat Karma. Anaknya. Putra satu-satunya yang bahkan belum menginjak usianya yang pertama.

Tetsuya orangtua macam apa?!

"Aku tidak bicara tentang perceraian, Tetsuya." Tubuhnya dibawa dalam dekap, "Aku hanya ingin kau memastikan hatimu untuk tidak setengah-setengah."

"Lalu kenapa kau bilang akan merawat Karma sendiri?!"

"..." Akashi tak menjawab, namun tangannya memeluk Tetsuya erat.

"Aku tidak berkhianat," Tetsuya meracau, hatinya luar biasa sakit membayangkan pernikahannya hancur hanya karena ingatan masa lalu yang dia anggap sesat.

"Aku tahu," Lirih Akashi.

"Tapi Sei-kun ingin melepaskanku."

"Aku.. tidak melepaskanmu."

"Lalu kenapa kau mengatakan itu?!"

Semalaman mereka saling memeluk. Sampai pagi tiba, dan Akashi belum merubah keputusannya.

"Kau tak bisa setengah-setengah, Tetsuya."

"Kau tak mencintaiku." Tuduh Tetsuya.

"Jika aku bisa begitu,"

"Aku tak mengerti maksudmu!"

"Temui mantanmu. Pastikan perasaanmu."

"Apa Sei-kun tidak cemburu?"

"Apa kau tak bisa melihat apa yang aku rasakan, Tetsuya?"

Tentu saja Tetsuya melihatnya. Hati yang patah, luka yang menganga, perasaan kecewa. Semua karena Tetsuya.

"Lalu kenapa kau menyuruhku menemuinya?" Tanya Tetsuya tak paham.

"Aku tidak mau seumur hidup bersama dengan seseorang yang memikirkan orang lain dihatinya." Akashi memalingkan muka, "Sakit sekali ketika tahu bahwa bukan aku yang disana."

Tetsuya kembali menangis, dia tak tahu harus bagaimana dengan perasaan sesatnya.

"Pergi, temui dia," Akashi berdiri, membelakangi Tetsuya, "Dan kembalilah pada kami secepatnya."

Dan sesaat, Tetsuya melihat pemandangan yang pertama kali dia lihat dalam hidupnya.

Pipi Akashi telah basah karena air mata.

Apa yang telah kau lakukan, Tetsuya?

...

Disclaimer:

REVERTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang