REVERT

4K 424 84
                                    

Chapter 17

Dua tahun kemudian.

Anaknya yang super hiperaktif membuat tidak ada satupun babysitter yang sanggup menanganinya. Akashi bisa saja menitipkan anaknya pada orangtuanya, namun semakin ribet karena jarak Kyoto dan Tokyo tidak dekat.

Lagipula, dia tidak mau juga jauh dari Karma. Sesibuk apapun, Akashi harus bertemu Karma kecuali jika ada perjalanan bisnis atau pertemuan dengan kolega. Itu pun, tidak boleh mendadak. Karena Akashi tidak suka diganggu saat dia bersama putra semata wayangnya.

Kadang, Karma ikut mama dan papanya, tapi karena mereka berdua juga sibuk, dia tidak bisa serta merta meninggalkan Karma dalam waktu lama.

Banyak yang menyarankan agar Akashi menikah lagi, agar Karma bisa punya ibu, tapi dia tidak bisa. Hatinya sudah terlanjur mengunci satu nama.

Tetsuya.

Meski mungkin, Tetsuya sudah melupakannya.

Meski mungkin juga, hatinya terlanjur kecewa.

Untuk itulah, setelah minta banyak pendapat pada orang terdekat, Akashi menitipkan Karma pada day care terdekat dengan pelayanan yang maksimal.

“Ayo, Karma.”

“Ngga!”

“Nanti dirumah sendiri, mau?”

“Ada Taka jii-chan!”

“Dia kerja. Kau suka mengganggunya?”

“Ung! Suka.”

“Disini nanti Karma banyak teman,” Bujuknya agar Karma mau turun dari mobil mereka.

“Ngga!”

“Nanti ayah belikan vanilla milkshake sepulang kerja?”

“Ung!”

“Anak pintar.”

“Gedong.”

Akashi mencubit dua pipi gembil Karma sebelum membawanya dalam gendongan. Kemudian berjalan masuk ke halaman Daycare yang penuh juga dengan orangtua serta anak yang akan dititipkan.

“Antrikan jadinya.” Ucap Akashi pelan, padahal dia sudah berangkat pagi agar tidak antri, tapi Karma malah rewel tadi.

Dia mengamati anak-anak yang nanti jadi teman Karma, memastikan tidak ada wajah-wajah yang mencurigakan baik para pengasuh atau mereka yang ada disana. Akashi memang sudah meriset, bahwa daycare ini adalah yang terbaik dikota mereka, tapi tetap saja, rasa sayangnya pada Karma membuat Akashi begitu protektif dan selektif memilih untuknya.

Akhirnya, setelah menunggu kurang lebih 20menit, gilirannya tiba.

“Silahkan tua-“

Suara itu.

“Aya! Kawma ngga mau beyajal!”

Ingatannya ditarik kuat. Rentetan kecewa yang hadir begitu banyak. Hatinya kembali retak.

Dan mulai dari pertemuan itu, Tetsuya kembali hadir dalam hidupnya. Akashi berusaha untuk tidak peduli. Berusaha untuk melupakan, tapi tidak bisa. Rindunya begitu besar, berimbang dengan rasa kecewa yang juga tak bisa dia abaikan.

Mengapa Tetsuya kembali datang?

Tidakkah dia sadar bahwa apa yang dia lakukan membuat luka Akashi semakin kembali menganga lebar?

Atau..

Tetsuya tidak peduli dengan perasaan Akashi jadi dia kembali muncul dengan gampang?

REVERTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang