Chapter 16
(Direkomendasikan mendengarkan lagu ‘Setengah Hati’ – Ada Band)
…
Masih Akashi ingat betul dalam ingatan, peristiwa yang membuat hatinya hancur berantakan. Dia tidak menyangka, hal ini akan datang. Memang, saat mereka memulai untuk pacaran, Akashi tahu bahwa Tetsuya belum mencintai dia sepenuhnya. Masih ada keraguan, masih ada banyak rasa belum nyaman, yang terus Akashi perjuangkan.
Karena perasaannya pada Tetsuya, dia yakin adalah suatu yang kekal. Penolakan-penolakannya diawal, tidak Akashi permasalahkan.
Sampai akhirnya, saat dia yakin bahwa Tetsuya ada hati dengannya, Akashi memberanikan diri melamar. Anggukan Tetsuya juga tambah meyakinkan hatinya bahwa pemuda idamannya itu sudah mencintainya.
Apalagi, ketika dia mendengar kabar bahwa Tetsuya mengandung anaknya, sungguh, Akashi tidak bisa menggambarkan betapa dia sangat bahagia. Dia akan punya anak dari seorang yang begitu dia cinta. Sebuah rasa yang tidak akan pernah bisa diungkap dengan kata-kata.
Akashi selalu memanjakan Tetsuya, memujanya dengan sepenuh cinta. Perlakuan terbaik yang bisa dia berikan tentunya. Tetsuya adalah definisi harta paling berharga yang Akashi punya, yang lebih mahal bahkan dibanding nyawa.
Dan untuk itulah, dia tidak percaya. Dia tidak bisa menyembunyikan betapa dia terluka saat Tetsuya mengungkap keinginannya.
“Sejak kapan?” Tanyanya dengan nada getir yang penuh nada kecewa.
“Sejak kapan? Sei-kun, kau-“
Akashi memotong ucapan Tetsuya, “Aku bertanya; sejak kapan?” Dan melihat Tetsuya diam, membuat Akashi semakin terluka, “Tetsuya, kau tahu, sabarku sampai mana?”
“Maaf,” Jika Tetsuya tahu, bukan permintaan maaf yang Akashi tunggu, dia ingin Tetsuya membantah, “Sejak beberapa bulan sebelum Karma lahir.”
Lanjutan kalimat Tetsuya bagaikan tombak yang menikam jantung Akashi telak, “Dan aku sudah tak ada disana?” Tanyanya pelan.
“Tidak, bukan begitu!”
Akashi hanya menatap Tetsuya kosong. Hatinya sudah tidak berbentuk lagi sekarang. Kemudian, dia memilih berjalan menuju Karma yang masih menangis sesenggukan. Tangannya mengambil Karma, lalu mendekapnya erat, menciumi kening dan pipi Karma. Dia harus kuat, untuk anaknya.
Akashi menguatkan hati, jika nanti, dia harus membesarkan anaknya seorang diri.
“Setelah Karma tidur, kita bicara.” Ucapnya lirih, lalu Akashi membisik pada Karma, “Maafkan ayah, sayang.”
…
Disclaimer:
Kuroko No Basuke by Fujimaki Tadatoshi
Original story by Gigi
Warning:
Akakuro; Shounen ai; M-Preg; Family&Drama
Out of character
…
Besoknya, ruang kerja pribadi jadi pelarian. Akashi duduk memandang foto yang terpajang di meja kerjanya dengan tatapan nanar. Foto saat mereka menikah, dan saat Karma dilahirkan.
Apa yang kurang dari dirinya?
Semua keinginan Tetsuya selalu dia penuhi.
Semua yang tidak Tetsuya suka dalam dirinya, sebisa mungkin dia perbaiki.
KAMU SEDANG MEMBACA
REVERT
FanfictionKarena Tetsuya akan membuktikan, bahwa Akashi adalah satu-satunya yang dia inginkan. Akakuro. MPREG. Family&Drama. Selamat membaca!