Chapter 07
…
Setelah berkutat hampir dua jam, masakan Tetsuya selesai. Satu untuk Karma, dan satunya untuk Akashi yang tengah demam. Tak lupa juga, dia menyiapkan obat yang akan diminum Akashi saat sudah selesai makan.
Tetsuya menghela nafas, semoga kemarahannya tadi tidak membuat Karma takut padanya. Mau bagaimana lagi, Tetsuya sudah terlalu khawatir dan panik, malah mereka berdebat tanpa henti.
Tangannya merasakan sup tofu yang dia buat, sebelum menghidangkannya. Setelah dirasa pas, barulah dia membawa sup yang ditata menuju kamar Akashi dilantai atas.
Menghirup nafas, Tetsuya menenangkan hatinya.
Tidak apa-apa. Tidak apa-apa.
Begitu kenop pintu dibuka, dia mendapati Karma tertidur dengan memeluk dada bidang sang ayah. Sedang Akashi memeluk punggung Karma, seraya menepuk tubuh mungil pelan meski tak begitu kentara.
Pemandangan manis, sekaligus miris untuk Tetsuya.
Bisakah dia kembali ikut memeluk mereka?
…
Disclaimer:
Kuroko No Basuke by Fujimaki Tadatoshi
Original story by Gigi
Warning:
Akakuro; Shounen ai; M-Preg; Family&Drama
Banyak bahasa khas balita hasil riset anak sepupu dan tetangga
Out of character
…
Tetsuya membangunkan pelan Karma. Sebenarnya dia tak tega, karena anaknya sungguh pulas. Mungkin lelah karena tadi pagi ke supermarket, belum lagi berdebat dengan sang ayah. Namun, itu berarti Karma belum makan dari tadi pagi, dan tak baik untuk perut kecilnya.
“Sayang, ayo bangun dulu.” Ucap Tetsuya pelan, “Makan dulu, nanti tidur lagi,”
“Euungg..”
“Ayo, sensei temenin. Nanti bobok lagi.”
“Ngantuk.”
“Nanti sensei suapin.”
Meski ogah, perut Karma berulah. Mengeluarkan suara tanda perut lapar.
“Nah, ayo sayang. Biar ayahmu makan juga terus istirahat.”
Setelah Karma bangun, kini gantian Tetsuya membangunkan Akashi, yang wajahnya masih merah.
“Se- Akashi-kun, bangun dulu. Kau harus makan dan minum obat.”
Binar heterokrom yang begitu Tetsuya rindukan membuka, seakan menyesuaikan cahaya yang masuk ke retina.
“Tetsuya?” Tanya Akashi yang Tetsuya yakin tidak sepenuhnya sadar.
“Makan dulu.” Tetsuya membantu Akashi bangun dari tidurnya, kemudian meletakkan okayu dan nampan diatas ranjang, “Aku siapkan bubur untukmu. Juga obat yang harus kau minum.”
“Aya boleh makan dikasul?”
“Ayahmu sedang sakit. Ayo sama sensei.” Ujar Tetsuya membawa Karma dalam gendongan, “Jika sudah selesai, taruh saja, nanti aku ambil. Setelah ini, tolong istirahat.” Tetsuya berbalik, tak ingin menatap raut Akashi.
KAMU SEDANG MEMBACA
REVERT
FanfictionKarena Tetsuya akan membuktikan, bahwa Akashi adalah satu-satunya yang dia inginkan. Akakuro. MPREG. Family&Drama. Selamat membaca!