REVERT

3.3K 416 184
                                    

Chapter 11

Dua hari.

Dua hari sudah, Tetsuya tidak masuk kerja. Dia sangat-sangat dan sangat merindukan Karma tentu saja, tapi dia butuh waktu untuk menata hatinya. Kejadian kemarin, cukup mengguncang pikirannya. Ya, Tetsuya tahu kalau ada kemungkinan Akashi mencari penggantinya, tapi tetap saja..

Dia tidak menyangka bahwa Karma akan memanggil perempuan itu mama.

Dia bahkan yang mengandung selama 9 bulan.

Dia bahkan yang bertaruh nyawa saat melahirkan.

Dia yang selalu menyenandungkan dan meminta doa untuk Karma kepada Tuhan.

Tetsuya tidak rela, hatinya perih dan terluka, melebihi luka apapun yang pernah menggores hatinya.

Anaknya, putra semata wayangnya, mengakui orang lain sebagai ibunya.

Tetsuya tahu mungkin ini hukuman dari Tuhan atas perbuatannya di masa lalu, tapi.. tapi tetap saja, hukuman apapun, tapi tolong jangan ini karena..

Karena ini membuatnya tidak berdaya.

Disclaimer:

Kuroko No Basuke by Fujimaki Tadatoshi

Original story by Gigi

Warning:

Akakuro; Shounen ai; M-Preg; Family&Drama

Out of character

Ketukan pada pintu mengejutkan Tetsuya malam itu. Dia baru saja selesai berendam untuk mencoba meredakan hatinya yang bergejolak tidak karuan. Rambutnya masih basah, membasahi bagian bahu pada piyama.

“Siapa malam-malam begini?” Tanya Tetsuya pada dirinya sendiri. Langkahnya menuju pintu dipercepat saat ketukan kembali mengulang lagi.

“Iya, tunggu sebentar.” Tetsuya memutar kunci, membuka knop dan menjumpai dua sosok yang tengah berdiri.

Karma dan Akashi.

“Huweeee, seseiii!” Tangisan memekak, wajah lucu yang biasa Tetsuya kecupi memerah dan matanya bengkak.

“Karma!”

Tangan mungilnya menggapai-gapai Tetsuya minta gendong, yang langsung disambut olehnya.

“Seseiii,” Tangisan kian menderas, bersamaan dengan pelukan pada leher Tetsuya yang semakin erat.

“Ka-Karma,” Tetsuya mengecup pelipis Karma yang basah karena keringat dan air mata, “Hei, sayang. Jangan menangis.” Tangannya menepuk pantat montok Karma pelan untuk menenangkan, “Karma kenapa?” Tanya Tetsuya selembut mungkin.

“Dia mencarimu.” Ucap Akashi yang menyadarkan Tetsuya tentang keberadaan ‘mantan’ suaminya.

Ucapan Akashi membuat Tetsuya tertegun; Ya Tuhan, apa yang telah kembali dia lakukan!

Merasa bersalah, Tetsuya kembali mengecupi pipi Karma, “Sayang, maaf ya. Tapi sensei ada disini, kan?”

Si kecil masih memeluk leher Tetsuya erat, seakan tidak mau melepasnya.

“Jangan menangis, sensei akan ikut sedih kalau Karma menangis.”

Karma menangis sesenggukan, seperti tak mengindahkan permintaan Tetsuya. Dia hanya terus memeluk erat, sambil menelusupkan wajahnya pada perpotongan leher.

REVERTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang