Cash

1K 178 38
                                    


Krystal bangun pagi menyiapkan makan pagi untuk semuanya tapi kali ini nyonya oh membantunya memasak "apa orang tuamu berada di london?" Krystal hanya tersenyum mendengar pertanyaan nyonya oh "mereka mengalami kecelakaan dan meninggal saat umurku masih muda" jawab krystal membuat nyonya oh merasa tidak enak "maaf untuk itu.." ucap nyonya oh "tidak apa-apa, sebenarnya aku mengurus galery art milik ayah dulu waktu di london" jelas krystal dibalas anggukan nyonya oh

"Kau seorang diri?" Ucap nyonya oh "aku memiliki saudara kembar dia sibuk dengan pekerjaanya" balas krystal entahlah rasanya krystal hanya ingin mengatakan yang sebenarnya dan tidak ingin berbohong "orang sibuk memang menyebalkan.. apa nyonya memiliki hoby untuk mengisi waktu luang? Sehun pasti jarang sekali berkunjung" sela krystal "hanya berbelanja.. sedikit bosan memang melihat suami dan anak sibuk" keluh nyonya oh krystal mengangguk mengerti

"Kau pernah berbelanja di pasar?" Ucap nyonya membuat krystal mengerutkan keningnya "ehmm belum untuk saat ini" jawab krystal "kalau begitu besok-besok temani aku kau bisa?" Ucap nyonya oh dibalas anggukan oleh krystal "tentu.." jawab krystal lalu menata piring di meja makan, sehun baru saja turun masih dengan wajah baru bangun tidur, sehun memeluk krystal dari belakang dan menyembunyikan wajahnya di punggung krystal "ish.. anak ini" kesal ibunya melihat tingkah anaknya yang terlihat sangat manja jika di depan krystal

"Makanlah dulu" ucap krystal menepuk pelan tangan sehun yang melingkar di pinggang krystal, sehun pun melepaskannya dan duduk di kursinya "ibu akan langsung pulang setelah ini" ucap nyonya oh "hmmm..." saut sehun mengumpulkan penuh kesadarannya "antarlah sehun, hari ini weekend kau libur" ucap krystal "ibu akan menelfon sup--" ucapan sehun terpotong "antar.. kau tidak boleh begitu, saat kau kecil ibumu mengajarkanmu berbicara sekarang kau bisa berbicara dengan lancar jadi seringlah berkomunikasi denganya" ucap krystal tanpa sadar entahlah kata-kata itu terucap begitu saja

Sehun menatap krystal kosong lalu ia beralih menatap ibunya "lihat bagaimana aku tidak menyukainya ishhh ini membuatku gila" ucap sehun lalu memakan sarapannya membuat ibunya menggelengkan kepalanya. Mereka menikmati hidangannya dalam diam sampai bel rumah berbunyi "siapa? Kau ada janji?" Ucap nyonya oh "tidak.." balas sehun mengingat-ingat "akan kubukakan kalau begitu" ucap krystal lalu ditahan oleh sehun "aku saja" sehun berdiri dari tempatnya

"Hello.." bising chanyeol masuk membuat nyonya oh dan krystal menatap chanyeol "ohhh bibi lama tidak bertemu" ucap chanyeol lalu mencium pipi nyonya oh "semakin muda saja bibi" tambah chanyeol "kya! Jangan mencium ibuku lagi" kesal sehun "dan siapa ini? Cantik sekali" kekeh chanyeol menatap krystal, krystal tersenyum "wajahmu mengingatkanku pada seseorang tapi sudahlah tidak usah dipikirkan" kekeh chanyeol "ibu mau kuantar kapan?" Ucap sehun menatap ibunya "kurang-kurangi bergaul yang tidak jelas chanyeolla kau semakin gila saja~~" ucap nyonya oh lalu bangkit dari kursinya "begini juga aku bergaul dngan anaknya cih" gumam chanyeol

"Hati-hati di jalan" ucap krystal menatap sehun "hmm.. apa yang kau lakukan ayo" menatap chanyeol "aku ingin disini saja menenemani dia" ucap chanyeol lalu dengan cepat sehun menarik kerah bajunya keluar. Krystal hanya menggelengkan kepalanya lalu membereskan piring mencucinya
...................................................................................................

"Apa kau tau hari ini hari apa?" Celoteh chanyeol sedari tadi dirumah sehun "hari minggu.. menyingkirlah kenapa kau tiba-tiba berkunjung" kesal sehun setelah mengantar ibunya bersama chanyeol ia tidak percaya meninggalkan krystal bersama chanyeol saja tadi "apa hari ini ulang tahunmu?" Ucap krystal tiba-tiba menatap chanyeol tersenyum "woahhh.. siapa dia? Kenapa dia bisa mengerti diriku" ucap chanyeol hendak memeluk krystal namun ditahan lagi oleh sehun "kau tidak ingat?" Ucap sehun menatap chanyeol "apa memangnya?" Saut chanyeol membuat sehun menatapnya malas ini lah chanyeol dengan otaknya yang mungil

SESTAL ADDICTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang