"Jangan kaya ciciak ya yang suka mutusin dengan tiba tiba padahal kan bisa bicara baik-baik"Happy reading guys 😘
Setelah pelajaran olahraga berhenti akhirnya damara berjalan menuju kelasnya setelah balik dari kantin tentunya,Melewati koridor yang saat ini sep rei karna pelajaran tengah berlangsung
"Huff capek banget" gumamnya setelah masuk ke kelas dan menghempaskan bokongnya dikerasanya bangku sekolah
Tangannya pun tak tinggal diam,bergerak ke kanan dan ke kiri sambil memegang sebuah buku tulis berwarna hitam yang bertuliskan sweet day
Keadaan kelas yang terbang ditambah jam pelajaran yang tersisa mendukung damara untuk memejamkan matanya
Angin sepoi-sepoi pun mulai mengambil bagian untuk menggoda damara kini matanya sudah sepenuhnya terpejam memasuki alam mimpinya, dengan keadaan tangan dilipat dan kepala diantara lipatan tangan yang putih itu
Tiba tiba sebuah tangan kekar bergerak menyentuh dan mengelus rambut yang sudah dicepol asal itu dan memamerkan leher putih miliknya
Merasa ada pergerakan dikepalanya Damara mengerang kesal saat tidurnya terganggu
"Cantik"gumamnya
Samar samar damara mendengar suara yang familiar itu,akhirnya ia mendongakkan kepalanya dengan wajah yang kusut
Seketika matanya melotot terbuka sempurna melihat sosok yang tengah menggunakan seragam putih abu-abu itu.vero
"Haii" sapanya
"Verrr kok bisa disini?" Tanya damara kesal
"Hehehe aku bosan didalam kelas trus tadi aku liat kamu lewat yaudah aku ikutin aja" katanya sambil menyisir jambulnya dengan jari jari sebelah kanan
"Yeyyy si curut,jangan diulangi lagi ya" peringat damara lalu dibalas dengan anggukan kepala oleh vero
"Aaaaaaa" teriak damara saat sesuatu bergerak gerak didekat tangannya yang berada di atas meja
Ekor cicak
Mata vero melotot saat damara dengan tiba tiba memeluk lengannya sambil menenggelamkan kepalanya di lengan kekar itu
Hening.seketika tawa vero pecah ia tertawa terbahak bahak sambil memukul meja dengan satu tangannya yang bebas dari pelukan
Lalu ia mengambil ekor cicak itu dan menaruhkan ya di kantong seragamnya
Dan memberhentikan tawanya"Ekhm"pake ekhm dulu biar hilangin ketawanya "Ra cicak ngeri ya"
Damara melepas pelukannya pada lengan Vero lalu menatap kekasihnya itu dengan tatapan bingung
"Iya ngeri banget"lanjutnya lagi dan membuat damara semakin bingung
"Ngeri gimana?" Tanya nya
"Iya ngeri lah masa mutusin ekornya gitu aja padahal kan bisa bicara baik baik" celetuknya polos
Tukkk
"Saoloh Saparudin elo anak siapa sih" tanya damara gemas
"Anak papa sama Mama lah" ucapnya bangga
"Kok bisa sih Lo lahirnya beginian amat"
"Gatau" jawabnya lagi polos
"Mana ada cicak bisa ngomong kampret"
"Masa"
"Ya iyalah dia mutusin ekornya itu buat ngelindungi dirinya dari musuhnya Dugong"
"Oh gitu"katanya pura pura mengangguk lalu berkata lagi"aku gak mau deh kaya cicak"
KAMU SEDANG MEMBACA
DAMARA(PROSES REVISI)
RomanceFYI:CERITA SEDANG DALAM MASA REVISI,ALURNYA RANDOM JADI BISA DI SKIP DULU,ATAU SIMPAN DI PERPUSTAKAAN MASING MASING-THANKYOU