Lamaran ??

48 13 11
                                    

"pokonya nanti yang tenang bang, jangan lupa yang aku ajarin tadi. Buat kak Chika klepek-klepek." Kata Ardian meyemangati abangnya yang akan melamar kekasihnya Chika Aiko.

"heh, abang itu mau lamaran bukan mau nyatakan cinta. Ngerti nggak lu? bang jangan dengerin kata Ardian, sesat. Percaya deh sama Alice." Kata Alice menghakimi adkinya Ardian.

"enak aja, elu yang sesat. Pergi sono, jauh-jauh dari gua." Kata Ardian, Alice pun geram kepada adiknya itu. Saat Alice ingin beranjak pergi dia membalikan badan lagi dan manabok pantat Ardian, lalu langsung lari menjauh dari Ardian.

"Woii, sakit tau. Dasar kakak paling kejam." Kata Ardian sambil mengelus-elus pantatnya yang sakit karena ditabok Alice.

"hahhah, om Ardian ditabok tante,,, eh kak Alice. Hahahah." Kata Kevin yang lupa memanggil Alice dengan sebutan kakak. Rendy pun ikut tertawa sama Kevin, begitupun Rangga yang menontonnya.

"tertawa,, tertawa noh yang kenceng." Kata Ardian kepada kedua keponakannya yang sedang menertawakan dirinya.

"hahahhah," tawa keras Kevin, Rendy dan Rangga semakin keceng sambil nunjuk kearah Ardian yang lagi kesel.

"Dasar bocah, sini lu bertiga." Ucap Ardian lalu mengejar Rendy, Kevin dan Rangga. Yang dikejar malah makin kenceng tertawanya.

"seneng banget godain adiknya," ucap Marfel yang datang tiba-tiba disamping Alice.

"Dianya ngeselin, hahah liat tu, Yeee ma anak kecil aja larinya kalah." Teriak Alice pada Ardian yang mengejar Kevin, Rendy dan Rangga.

"diam lu jomblo," teriak Ardian

"hah? apa lu bilang," ucap Alice lalu berjalan menghampiri Ardian.

"udah ayok berangkat. Kek kucing aja berantem mulu. Heran deh kakak sama kalian, tu udah ditungguin di luar. Danish ayo!!" perintah Cintra kepada adik-adiknya yang dari tadi berisik nggak jelas.

...

"Koko de no mokuhyo wa, musuko no Denish Mahendra o musume no Chika Aiko ni teian suru kotodesu. [tujuan kami kemari, kami ingin melamar putri anda Chika Aiko untuk putra kami Danish Mahendra]" kata papa Alice kepada ayah Chika.

"Danish maku wa sotsugyo shimashita ka? matawa shigoto o shite iru? [apakah nak Danish sudah wisuda? atau mempunyai pekerjaan]?" tanya ayah Chika

"Ashita watashi no sotsugyo, ojisan sore ga umaku ikeba, InsyaAllah watashi wa kere no kaisha de chichi no chii o okikaeru [wisuda saya besok om, kalau pekerjaan, InsyaAllah saya akan menggantikan posisi papa saya diperusahaannya]." Kata Danish dengan percaya diri tanpa ada rasa gugup, beda sekali saat dirumah tadi.

"Chika wa denmaku no teian o Danish yo ni ukeiremashita ka? [bagaimana Chika apa kamu menerima lamaran Danish]?" tanya ayah Chika, dan Chika menjawab dengan anggukan.

"Alhamdulilah,"

"Lis, apa yang mereka katakan tadi? aku nggak paham, beneran." Kata Marfel disela-sela rasa syukur keluarga Alice.

"tadi om itu (melihat ayah Chika) tanya kepada bang Danish sudah wisuda belum, atau udah kerja belum, terus om itu nanya ke kak Chika apa dia bersedia menerima lamaran bang Danish, terus kak Chika ngangguk. Alhamdulilah kan," kata Alice kepada Marfel dengan suara berbisik, tapi masih didengar Ardian. Karena Ardian duduk disamping Alice.

"pacaran mulu,, nggak tau malu." Sindir Ardian kepada Alice dan Marfel. Alice tidak tinggal diam saat di sindir Ardian. Alice mencubit pinggang Ardian sangat keras, tapi Alice menampilkan senyumnya biar yang lain nggak curuga.

Marfel yang melihat tigkah dua saudara itu hanya terkekeh geli. Tapi kadang Marfel kasihan sama Ardian, karena mempunyai kakak galak dan baperan seperti Alice.

Disisi lain Marfel sangat menyukai sifat Alice yang ini, hangat dengan keluarganya. Beda banget saat dikampus, tampilannya aja nyeremin, mukanya judes, tapi tetap cantik.

Akhirnya acara lamaran telah selesai, pernikahan Danish dan Chika akan dilaksanaan 2 hari setelah wisudanya Danish. Alice sangat senang sekaligus sedih, senangnya karena abangnya telah disatukan dengan wanita yang sangat dicintainya dan sedihnya karena abangnya nggak akan tinggal serumah dengan Alice.

Pikiran Alice kalau abangnya tinggal di Bandung, siapa yang akan membela Alice saat Ardian mengganggunya. Alice juga ingin dimanja sama abangnya, sangat ingin. Tapi ini sudah menjadi keputusan abangnya dan Alice hanya bisa mendo'akan agar abangnya bahagia dengan gadis pilihannya.

_______B_E_R_S_A_M_B_U_N_G_______

Marfel mulai menyukai sifat Alice.  Apakah Alice juga satu pikiran dengan Marfel?

Tetap baca My Dream Come True || Alice

Jangan lupa vote dan komen ya

📝📝📝

Author : Viki Mustika

Hari : Jum'at

Klaten, 27 Desember 2019

My Dream Come True || ALICE [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang