Kenyataan dari CINTA

42 10 2
                                    

"apa kabar?" tanyanya, aku sempat terkejut karena dia bisa bahasa Indonesia.

"kamu bisa bahasa Indonesia?" tanya Alice, Alice memang sempat heran sama pria asing disampingnya. Tunggu dia tadi nanyain kabar Alice, emang dia pernah ketemu sama Alice?

Dia tersenyum ke arah Alice "jangan lupa bahwa aku temen abangmu, jadi wajar kan aku bisa bahasa kamu. Kamu belum jawab pertanyaanku." Katanya

Alice merasa seperti orang bodoh karena dia lupa bahwa dia teman abangnya "ohh, kabarku seperti yang kamu lihat sekarang. Emangnya kita pernah ketemu sebelumnya ya? kok kamu tanya kabarku?" intro Alice, pria di sampingnya ini sangat misterius, tiba-tiba datang lalu ngajak ketemuan dan nanyain kabar.

"yang aku lihat kamu tambah besar dan cantik. Kamu beneran lupa sama aku?" tanyanya.

Alice sekarang merasa dirinya sangat pikun, kenapa Alice lupa dengan pria ini. Tadi dia bilang apa? readers Alice belum budek kan? eh iya lupa, Alice kan nggak bisa denger tapi dia bisa membaca.

"nggak." Singkat Alice, lalu pria itu merubah posisi duduknya menghadap kearah Alice.

"Aku Kim Hae so, dulu kamu sering panggil aku kak Hiso, masa kau lupa? atau pura-pura lupa?" kekehnya, lalu Alice jadi tambah kikuk berdeketan dengan cowok ini. Dia juga mengingat nama Hiso tadi.

Gua belum tua kan? Hiso siapa sih? thor kenapa elu nggak bilang ma gua kalau dulu punya sejarah sama Hiso-Batin Alice

Alice menggelengkan kepala "aku bener-bener nggak inget. Tapi aku belum tua ya, jangan ngejek." Kata Alice lalu di tertawakan sama pria yang ada didepan Alice yang mengaku bernama Hiso.

"coba kamu inget-inget, saat umur kamu 7 tahun, kamu pernah ke Jepang kan bersama keluargamu? dulu rumahmu nggak di Tokyo tapi di Osaka, Kansai iya kan? aku dulu tetanggamu, tapi aku kenal abangmu lebih dulu. Terus kamu merengek sama abangmu ingin main bersamaku, karena aku selalu bawa ice cream chocholate vanila, kamu dulu kan suka ice cream itu kan? masih belum ingat?" jelas Hiso panjang lebar, Alice mencoba mengingatnya dengan pelan-pelan.

"abang Hiso?? aku bener-bener nggak inget. Tapi aku memang suka ice cream chocholate vanila hingga sekarang. Untuk tinggal di Osaka memang benar, itu rumah neneku. Tapi beliau udah meninggal. Tapi aku bener-bener nggak inget sama kamu. Suer dah, tapi tolong buat aku ingat lagi, aku penasaran." Mohon Alice, ia pikir kenangan bersama pria ini di Osaka sepertinya indah.

Hiso membuang nafas kasar "baiklah, akan ku bantu kamu mengingat kenangan kita saat kecil." Kata Hiso berusaha tersenyum kepada Alice.

Alice membalas senyum "makasih," kata Alice

Saat mereka sedang mengobrol tidak disadari ada seseorang yang memperhatikan kegiatan mereka. Keberaniannya menciut saat mau menyatakan perasaannya kepada seorang gadis yang bernama Alice. Gadis cantik keturunan Indonesia-Jepang yang sangat mandiri, menyebar humor, nyebelin dan bisa membawa suasana menjadi lebih baik.

...

"pokoknya malam ini aku pingin lihat Tokyo Tower, nggak ada penolakan" Kata Faida dengan nada yang sangat ingin pergi kesana. Alice memang nggak tega melihat Finda tadi pagi, hingga membuat mata Faida bengkak dan hidungnya merah, tapi ini baru pergantian musim dingin, sangat dingin kalau keluar sekarang.

"Tapi diluar dingin banget Fin, nanti kita sakit." Kata Nisa menasihati Finda agar tidak seperti anak kecil.

"tadi kan gua bilang nggak ada penolakan, tinggal pakai jaket tebel aja napa. Ribet amat, Al pinjemin jaket ke mereka, ayo kita pergi." Kata Finda saat mendapatkan anggukan dari Alice.

My Dream Come True || ALICE [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang