MENGINAP??

45 16 40
                                    

Happy Reading guys :)

Saat Alice berhasil keluar dari mobil yang dikendarainya dengan cara digendong laki-laki itu. Tiba-tiba Alice kaget melihat sosok laki-laki yang menggendongnya, laki-laki itu juga sama kagetnya seperti Alice.

"Galih." Ucap Alice terkejut.

"Alice." Ucap Galih yang sama kagetnya dengan Alice.

Galih pun langsung membawa Alice ke pinggir jalan dan menaroh Alice di Kursi. Dan Galih duduk disamping Alice

"Lu ngapain lih malam-malam disini?" tanya Alice penasaran. Kenapa Galih di jam segini masih ada diluar?  bukannya Galih anak berprestasi? harusnya kan Galih dirumah belajar.

"Seharusnya gua yang harus tanya sama elu. Elu ngapain bawa mobil kayak habis dikejar setan. Ada masalah?" kata Galih, dan seketika Alice menangis.

Alice memang wanita kuat,  wanita mandiri tapi itu hanya sifat Alice dari luar untuk menyembunyikan kerapuhan Alice yang ada didalam.

"elu kenapa lis? kaki elu sakit? Gua telepon ambulan ya?" tanya Galih agak panik. Karena Alice tiba-tiba menangis, pikir Galih Alice merasa kesakitan dibagian kakinya, karena luka Alice bisa dibilang cukup parah.

"jangan,, hiks hiks," cegah Alice sambil segsegan. Alice bingung mau cerita ke Galih apa tidak. Pasalnya Alice tidak terlalu dekat dengan Galih.

"elu kenapa sih lis, nggak kayak biasanya? Yudha ganggu elu lagi?" Galih penasaran tingkat dewa. Karena Alice tidak menjawab pertanyaan Alice dan hanya terus menangis.

Pikir Galih, Yudha mengganggu ketenangan Alice lagi. Alice selalu menangis jika bertemu dengan Yudha,  itu yang membuat Galih merasa kasihan dengan masa lalu Alice.

Galih merasa tidak tega dengan keadaan Alice. Tanpa galih sadari tangannya merangkul tubuh Alice, dan memerintahkan kepala Alice bersender dibahunya.

Alice pun hanya menurut karena ia butuh tempat sandaran. Kegiatan itu berlangsung selama 15 menit. Galih pun menawarkan untuk mengantar Alice pulang, tetapi Alice menolaknya.

Lalu Galih menawarkan Alice tidur di rumahnya, karena di rumah Galih ada adik dan ibunya Galih, jadi Galih berani menawarkan rumahnya.

Alice hanya mengikut saja, yang penting ia tidak kembali kerumahnya. Mereka menuju ke rumah Galih menaiki mobil yang dikendarai Alice tadi, tetapi Galih yang menyetir.

"Assalamualaikum," salam Galih saat memasuki rumahnya.

Rumah Galih tampak sederhana tetapi meneduhkan. Siapapun yang datang kerumah Galih pasti ingin datang kembali kerumahnya. Halaman yang luas, tanaman yang tertata rapi, dan juga sangat bersih. Rumah Galih sangat terawat sekali bahkan lantainya sangat bersih dan kinclong seperti dibersihin setiap hari.

"Wa'alaikumsalam."

Ucap seseorang yang umurnya seperti umur mamanya Alice. Alice berpikir bahwa wanita itu pasti ibunya Galih. Setelah menjawab salam Galih wanita tersebut lalu memeluk anaknya lalu Galih mencium tangan mamanya. Momen tersebut yang ingin dilakukan Alice, tapi sayang mama Alice selalu sibuk.

Walaupun mama Alice tidak bekerja tapi kalau siang hari dan sore hari mama Alice jarang dirumah, beliau selalu pergi ke panti Asuhan atau nggak kerumah temannya, tapi Alice tidak tahu akan hal itu. Yang Alice tahu mama Alice keluar dan pamitannya mau ke rumah temannya, pikir Alice pasti mamanya mau Arisan.

"Bunda ini teman Galih, Alice." Ucap Galih kepada bundanya. Lalu Alice menyalami tangan bunda Galih dan mencium punggung tangannya, bunda Galih pun tersenyum kearah Alice.

"MasyaAllah cantik sekali kamu." Puji bunda Galih kepada Alice. Wanita itu lalu menarik sudut bibirnya hingga membentuk seperti bulan sabit. Yang dipuji malah salah tingkah, menunjukan senyumannya yang mempesona.

"Terimakasih tante." Kata Alice

"Yaudah, mari masuk. Udah malam nanti kedinginan." Kata bunda Galih. Ia sangat khawatir jika ada yang sakit karena angin malam. Angin malam sangat tidak baik bagi tubuh kita, apalagi untuk perempuan.

Lalu mereka masuk kedalam. Galih menceritakan kepada bundanya kenapa Alice kesini, dan ia meminta izin kepada bundanya karena Alice akan menginap disini, bunda Galih setuju, tapi sudah tidak ada kamar lagi yang tersedia.

Di rumah Galih hanya ada 2 kamar, yang kamar utama dipakai Bunda Galih dan adik galih, Kamar kedua dipakai Galih. Lalu Galih menyarankan agar Alice tidur di kamarnya sedangkan dia akan tidur dikamar tamu.

"Kalau lu butuh sesuatu panggil gua. Gua tidur di kamar tamu. Jika selimutnya kurang nyaman nanti lu ambil dilemari." Ucap Galih yang diangguki Alice. Kemudian ia pergi membawa bantal, ya hanya bantal saja.

_______B_E_R_S_A_M_B_U_N_G_______

Jangan lupa tinggalin jejak ya guys :)

Terimakasih telah membaca cerita My Dream Came True :)

vmstk_
Selasa, 17 Desember 2019

My Dream Come True || ALICE [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang