"Jepang i'm coming. I miss you so much." Teriak Ardian seperti anak kecil yang belum pernah datang ketempat ini.
Mereka baru saja sampai di Tokyo Kokusai Kuko (Bandar Udara Internasional Tokyo). Ardian memang nggak punya malu teriak-teriak seperti iu di bandara dan dilihatin banyak orang.
"eh bocah, malu-maluin aja, udah gede juga." Kata Alice sinis kepada Ardian yang malu-maluin keluarganya.
"serah gua lah, ini cara gua ngungkapin rasa bahagia. Elu nggak usah jiplak ya," kata Ardian kepada Alice, dengan nada mengejek, seakan meremehkan Alice kalu Alice nggak mempunyai cara untuk ngungkapin rasa bahagianya.
"siapa juga yang mau jiplak karya lu yang nggak berfaedah itu," ejek Alice lalu pergi meninggalkan Ardian yang menatapnya dengan tajam.
"kenapa lagi dia?" tanya Danish kepada Alice yang melihat kearah Ardian, sedang menatap Alice dengan tajam.
"biasa, gilanya kambuh lagi." Kata Alice sedikit berteriak agar Ardian mendengarnya.
"Enak aja lu ngatain gua gila, sini lu," ucap Ardian lalu lari mengejar Alice.
Jadilah mereka saling kejar-kejaran di bandara seperti anak kecil. Lalu tanpa sengaja Alice kesandung sama tali sepatunya yang terlepas. Secara reflek Marfel menangkap tubuh Alice yang hampir terjatuh ke lantai bandara.
Mereka sempat beradu pandang, sampai suara Ardian berdehem menyadarkan Marfel dan Alice. Alice langsung berdiri dengan benar dan pergi menyusul mama papanya yang jalannya sudah jauh darinya. Diam-diam Marfel tersenyum saat mengingat kejadian tadi, saat menatap wajah Alice sangat dekat.
Tanpa Marfel sadari, dia sudah mulai menaruh rasa kepada Alice dan melupakan Isabella yang sedang ada di Indonesia.
...
Mereka sudah sampai di kediaman rumah keluarga Alice di jepang. Keluarga Marfel juga menginap dirumah itu. Karena rumah itu cukup besar untuk ditinggali beramai-ramai.
Papa Alice sudah membagikan masing-masing kamar utuk mereka. Alice tetap berada di kamarnya sendiri yang letaknya di lantai atas.
Ardian, Danish dan Marfel tidur sekamar di kamar yang paling luas disamping kamar Alice. Mama dan papanya Alice tetap dikamar mereka.
Mami dan Papi Marfel tidur dikamar Danish, Riska dan suamiya tidur dikamar Ardian. Dan masih tersisa satu kamar lagi untuk anak sulung keluarga Alice, siapa lagi kalu bukan Citra.
Citra bersama suami dan anak-anaknya akan datang ke Jepang, untuk menghadiri pesta pernikahan Danish, juga merayakan kelulusan Danish yang tinggal menunggu 2 hari lagi.
Ya tinggal 2 hari lagi Danish akan menyelesaikan kuliah Strata 2, ia akan bekerja menggatikan posisi CEO perusahaan papanya yang berada di Bandung. Setelah menikah Danish dan Chika akan tinggal di Bandung dirumah keluarga Alice dulu.
"anak ganteng mau kemana? kok jalan sendirian kesini? nanti kalau anak ganteng nyasar gimana?" tanya Alice kepada Rangga (anak dari Riska).
Alice sedang berada didapur untuk mengambil minum, dan secara tak sengaja Alice melihat Rangga yang sedang berjalan sendiri kearahnya.
"kakak, Langga mau pipis," kata Rangga dengan suara anak kecil pada umumnya.
"ehh, kok ngomongnya masih cadel sih, sini-sini kak Alice temenin," ucap Alice lalu menggendong Rangga ke kamar mandi.
"makasih kakak cantik sudah nemenin Langga. Tadi Langga kesasal sampai ke sana, telus Langga liat kakak disini." Kata Rangga kepada Alice.
"besok lagi jangan sendirian ya kalau ke kamar mandi, nanti kesasar loh. OK?" kata Alice kapada Rangga dengan wajah yang sangat manis, wajah yang bakal membuat orang lain gemas melihat Alice.
"Ok," kata Rangga sambil mengacungkan jempolnya.
"Supermen kenapa ada disini?" tanya Marfel tiba-tiba yang datang ke dapur. Memang Marfel memanggil Rangga dengan sebutan Supermen karena Rangga sangat menyukai Supermen.
"tadi Langga kesasal om, untuk ada kakak cantik ini (menunjuk Alice) jadinya Langga di bantu pipis sama kakak cantik." Kata Rangga dengan nada menggemaskan.
Marfel menatap Alice tak percaya bahwa Alice membantu Rangga pipis, Alice tidak merasa jijik sekalipun. Dulu Marfel pernah minta tolong kepada Bella untuk membantu Rangga pipis, tapi Bella menolaknya karena dia jijik.
Sungguh sifatmu yang sebenarnya membuatku kagum-Batin Marfel
"sudah bilang makasih sama kak Alice?" tanya Marfel kepada Rangga.
"Sudah,kok om, iya kan kak?" tanya Rangga kepada Alice. Alice mengangguk meyakinkan.
"Yaudah ayo ke kamarmu, itu dicariin sama bundamu." Kata Marfel kepada Rangga.
Dari tadi Riska mengomel cariin Rangga, sampai-sampai suami Riska minta tolong Marfel untuk membantunya mencari Rangga.
"ayo om, dadah kakak cantik,, om telbang om." Kata Rangga sambil tersenyum manis kearah Alice.
"ayoo (Marfel tersenyum kearah Alice) Supermen terbang,, wushh wushh." Ucap Marfel sambil mengangkat Rangga di udara seolah-olah orang yang terbang. Lalu beranjak pergi meninggalkan Alice.
Ternyata kamu penyayang ya sama anak kecil- Batin Alice.
_______B_E_R_S_A_M_B_U_N_G_______
Marfel sudah ada rasa nih sama Alice.
Apakah cinta Marfel bertepuk sebelah tangan? atau Alice juga mencintainya?
Baca terus My Dream Come True || Alice
Next_
📝📝📝
Author : Viki Mustika
Hari : Senin
Klaten, 23 Desember 2019
KAMU SEDANG MEMBACA
My Dream Come True || ALICE [SELESAI]
Teen FictionMY DREAM || [Ingin menjelajahi Negri KOREA SELATAN] || Bahasa tidak baku || K-POP : BTS ¦ IKON ¦ EXO ¦ TREASURE 13 ¦ TXT ¦ BP ¦ TWICE ¦ Semua orang pasti punya mimpi, termasuk gue. Mimpi semua orang yah pastilah berbeda-beda. Tapi bener mimpi gue ba...