Bagian 13 BERKENALAN DI ALAM SEBELAH

269 10 0
                                    


"Mas...., tunggu!" panggil seorang gadis saat kami akan beranjak pergi meninggalkan rumah kos Windi.

Kubalikkan mukaku. Kulihat ada seorang gadis cantik yang menatap kami. Gadis itu memakai kaos putih dan berkerudung biru. Aura kecantikannya tampak pada wajahnya yang memiliki kulit yang putih. Ditambah lagi wajah oval membuat gadis ini cantik dan anggun. Pernah aku membaca buku bahwa orang yang memiliki wajah bentuk oval, orangnya karismatik, dapat dipercaya, bijaksana dan kemampuan komunikasinya membuat ia populer di kalangan teman-temannya. Selain itu, wajah oval juga termasuk orang bertipe kerja keras, yang akan menghabiskan tenaga dan waktu untuk mencapai keinginannya. Namun, ada satu hal kekurangannya yaitu, mereka lemah dalam kekuatan fisik juga secara mental

"Siapa itu, Pung!"

"Itu kan putri Pak Agus, Kang!"

"Pak Agus siapa?"

"Ya, Pak Agus yang kita bopong tadi...!"

"O...ya Pung, aku baru ingat. Ternyata putri Pak Agus luar biasa cantiknya. Apa mungkin tadi aku tidak memeperhatikan secara seksama ya, Pung!" bisikku.

"Alah...mata thokmis....!"

"E... ngono, yo wes nak ngono! Awas kamu kalau menggoda dia!"

Ipung nyengir.

"Mas sudah ketemu Mbak Windi?" tanya gadis cantik itu ketika mendekat dengan sedikit grogi dan agak malu-malu.

"Belum, Mbak! Kata temennya, Windi pulang ke Pati," jawabku

"O...ya Mas, biasanya Mbak Windi setiap minggu pulang, Mas!"

"Ya Mbak, kata teman satu kamarnya juga begitu."

"Terus rencana Mas berdua apa?"

"Ya, kapan-kapan ke sini lagi. Atau pas pulang ke Pati kami akan menyamperin rumahnya.

"Memangnya ada apa to Sampeyan berdua mencari Mbak Windi?"

Aku bingung menjawab pertanyaan gadis ini. Aku juga gak ngerti mengapa mencari Windi. Yang jelas ada dorongan dalam jiwa untuk mengetahui masalah hantu itu.

"Kapan-kapan aja ya Mbak, kami kasih tahu." kata Ipung ketika melihat aku tidak segera menjawab.

"Ya, Mbak... klau udah ketemu Windi saya ceritani."

"Ya Mas, saya hanya sekedar ingin tahu saja, kok! Tidak dikasih tahu, ya tidak apa-apa kok!"

"Mbaknya juga mau mencari Windi?" tanyaku.

"Nggak Mas, saya cari Mas berdua!"

"Cari kami?" tanya Ipung.

"Ya, Mas!"

"Ada apa, Mbak?"

" Aku disuruh papa. Jika Mas berdua berkenan, disuruh ke rumah!"

"Ke rumah Sampeyan, Mbak?"

"Ya!" jawab gadis yang memiliki bola mata menarik itu dengan menganggguk.

"Ada, apa Mbak?" tanyaku kaget.

"Untuk apa, Mbak?" tanya Ipung penasaran.

"Itu sih kalau Sampeyan berdua berkenan...!"

"Memangnya ada apa to Mbak, Pak Agus menyuruh kami ke rumah?" tanyaku.

"Entahlah Mas, aku ndak tahu, papa hanya menyuruhku mengejar kalian!"

"Pak, Agus sudah siuman, Mbak?" tanyaku lagi.

GADIS MALAM SATU SUROTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang