'Pagi Peter, pagi Aunty Liu' sapaku kepada kedua orang yang sedang berada di meja makan
'Pagi darling, kuliah pagi?' Tanya Aunty Liu
Aku mengangguk sambil meraih roti dan selai
Kemudian aku menaruh satu roti untukku dan satu lagi di piring Peter.
Peter melihatku dengan tatapan tidak suka, selama ini dia hanya sarapan kopi hitam dan aku ga suka itu karena bagiku itu tidak sehat.
'Makan, sudah berapa kali kubilang jangan cuma sarapan kopi itu ga baik buat...'
'Lambung, iya mom I understand' kata Peter memotong pembicaraanku.Hidup kami baik-baik saja, bahagia. Iya tapi bukan sebagai suami istri, melainkan lebih seperti kakak adik. Sudah sebulan ini aku tinggal bersama dengan Peter, ditemani Aunty Liu sebagai maid yang mengurus kami berdua.
Aku paham betul patah hati yang dialami oleh Peter karena ulah kakakku, walaupun aku penggantinya tentu tidak akan bisa menggantikan posisi Alyssa dihatinya.
Dan jangan dibayangkan perlakuan Peter seperti di sinetron atau novel dimana berperilaku kejam kepada istri yang tak dicintainya, Peter tetap sama, selalu baik padaku.
Kini aku tinggal di Singapura dan menempuh kuliah hukum sesuai mimpiku.'Morning Everybody' suara yang setiap pagi akan kalian dengar, atau lebih tepatnya setiap kali aku akan berangkat kuliah.
Dia adalah supirku, eh canda hahhaa
Dia adalah Putra, sohib sekaligus ekorku, siap mengantar kebelahan bumi manapun.
'Morning Putra, sudah sarapan?' Tanya Aunty Liu
'Belum Aunty' jawabnya memelas
'Ga usah bohong, ga mungkin Papa Mama mu biarkan kau kelaparan, ayo berangkat' kataku seraya menarik lengannya.
Mama dan Papa Putra ikut pindah ke Singapura, bukan karena sudah tidak bekerja di perusahaan Papaku, tetapi mereka mengelola aset bersama antara perusahaan Peter dan Papaku.
'Bye Peter, bye Aunty' aku melangkah pergi mencium pipi...Aunty Liu tentunya hahaha
Bukan PeterPeter POV
Aku tak tahu apa yang kurasakan sekarang.
Menikahi Eriska itu seperti menikahi adik sendiri, aku tahu bukan dasar cinta pernikahan kami. Akan tetapi aku menghormati keputusan keluarga Tanujaya yang tak ingin membuat keluargaku malu.Alyssa, gadis yang kukira tepat untukku meninggalkanku tepat dihari pernikahan kami. Aku marah, kecewa, patah hati. Aku tak bisa berfikir apapun saat itu selain menerima Eriska sebagai istriku.
Aku akan melupakan Alyssa dan membuatnya menyesal meninggalkanku, walau aku harus memanfaatkan Eriska.Aku sangat bersyukur karena sifat dan sosok Eriska yang pengertian dan ceria. Dia membawa aura bahagia untuk rumah besar ini.
'Kadang aku berfikir kenapa kau tak cemburu melihat Eriska dan Putra' komen Aunty Liu membuyarkan lamunanku
'Kenapa? Mereka hanya berteman' jawabku
'Bukankah itu terlalu dekat untuk seseorang yang menikah?'
'Aunty, pernikahanku dengan Eriska bukan berdasarkan cinta. Dan aku tak mau mengekangnya, biarkan kami seperti ini'
'Aku sungguh berharap kalian akan selalu bersama sampai tua' ucap Aunty LiuSesampainya di kantor
'Peter!' Teriak seseorang yang suaranya aku kenal
'Thomas, kapan kau tiba?' tanyaku
'Last night dude, kenapa aura pernikahanmu terpancar dipagi hari? Apa yang kau lakukan bersama istrimu?'Satu hal yang aku benci dari orang ini, mulutnya sembarangan.
Segera kutarik dia diruanganku.
'Kau tahu aku dan Eriska menikah tanpa cinta Thomas, jadi jangan bicara sembarangan'
'Orang tahu kau sudah menikah dude, tapi tak pernah perkenalkan istrimu, bahkan kepadaku' gerutu Thomas
'Salah sendiri kenapa kau tak datang saat pernikahanku'
'Aku sibuk, bisakah kau membujuk istrimu untuk bertemu denganku? Aku ingin melihatnya' pinta Thomas
'Aku tak akan mengenalkannya pada lelaki mesum sepertimu' ketusku
'Lelaki mesum ini sudah menikah asal kau tahu aku mencintai Stefani. Jadi kapan? Mumpung aku ada di Singapura sekarang'
'Aku akan tanyakan pada Eriska terlebih dulu'
'Kau punya fotonya?'
'Foto siapa?'
'Istrimu, Eriska tentu saja'
'Untuk apa?'
'Aku hanya ingin melihat' jawab ThomasSegera kubukakan dompet, kuberikan padanya
'Aku tak tahu kamu sudah mencintai istrimu, sampai menyimpan foto pernikahan didompetmu' goda Thomas
'Aku hanya ingin orang tahu aku sudah menikah. Dan itu adalah satu-satunya foto Eriska yang ku punya'
'Dia cantik, seperti Alyssa, tapi lebih ceria'Aku terdiam begitu Thomas menyebut Alyssa
Dia dan Alyssa bekerja dibidang yang sama fashion.
'Aku melihat Alyssa, pekan lalu di Paris Fashion Week' ucap Thomas
'Biarkan saja'
'Aku tahu kau patah hati, tapi jangan sakiti Eriska, dia tampak seperti gadis yang baik. Bila dia ingin lepas darimu dan kau tidak mencintainya, lepaskan dia' ucap Thomas dengan nada serius.Dalam sehari ada dua orang yang membahas pernikahanku, bahkan aku dan Eriska belum membahas mau dibawa kemana pernikahan ini. Dan entah kenapa ada rasa sesak saat Thomas mengatakan untuk melepaskan Eriska.
-Selamat Membaca-
Aku mau update banyak kayaknya hahaha
Lagi mengalir encer banget idenya
Selamat libur buat kalian
Selamat berkumpul bersama keluarga
Luv 💜
KAMU SEDANG MEMBACA
THE SUBSTITUTE (COMPLETE)
General FictionHari ini saya nobatkan Eriska Putri Tanujaya dan Peter Rafael Chen sebagai sepasang suami istri Goodbye My Single Life Goodbye Putra Seharusnya aku bahagia, karena hari ini adalah hari pernikahanku, tetapi aku bukanlah wanita yang diinginkan oleh s...