MAKAN MALAM

3.2K 217 4
                                    

Dan disinilah aku
Menunggu di meja makan
Sesuai janjiku pada Peter bahwa aku akan makan malam dengan temannya

'Hello Everyone' suara seorang lelaki dengan rambut blonde, mata biru, tinggi.
Bule
Bukan Chinesse seperti yang ku bayangkan
Dan sepertinya aku familiar dengan orang ini
'Thomas! Lama sekali aku tak melihatmu' kali ini Aunty Liu yang menyambut lelaki itu.
'Hai Aunty, apa kabar' katanya sambil mencium pipi Aunty Liu
'Aku baik-baik saja, senang melihatmu'
'Kau sudah datang rupanya, ayo ke ruang makan' terdengar suara Peter

Aku berdiri disamping meja makan
'Jangan gugup, aku hanya ingin mengenalmu. Aku Thomas Van Burg'
'OMG. Kau seorang desainer kan?'
Thomas terkekeh dan mengangguk
Aku menjabat tangannya
'Aku Eriska'
'Tanpa embel-embel?'
'Huh?'
'Biar aku ulang, aku Thomas Van Burg, sahabat Peter'
Orang ini mau main-main rupanya
Baiklah
'Aku Eriska Chen, istri Peter' jawabku
Kulihat Peter terkejut dan Thomas mengeluarkan smirk
'Oh sweet of you, young lady'

Setelah itu kami semua makan malam, kami melanjutkan ngobrol diruang tamu.
'Kau tak minum?' Tanya Thomas sambil meneguk gelas wine miliknya
'Aku tak bisa minum'
'Aku baru tahu itu' kali ini komen Peter
'Aku ga bisa minum wine atau jenis alkohol lain, walau kandungannya 0,1% aku tetap tak bisa. Akan mual dan mungkin pingsan' jawabku
'Kenapa kau menikahi sahabatku? Kenapa kau mau jadi pengganti Alyssa?' Pertanyaan mematikan yang tiba-tiba di jatuhkan Thomas

Breath in, breath in, breath in and out and out
Breath in and out
Out of control
Lagu ini pas untuk situasi saat ini
Day6 -Emergency-

'Thomas!' Teriak Peter
'Apa? Aku tanya karena aku penasaran. Siapa tahu kau memanfaatkan temanku' jawab Thomas
The Hell😒
'Aku hanya menjalankan apa yang diminta orang tuaku, aku tak ingin mereka malu. Lagi pula apa yang harus kumanfaatkan dari Peter bila kebebasanku terenggut dan aku tak bisa bersama orang yang kucintai' jawabku kesal

Setelah itu kami semua terdiam cukup lama, sampai akhirnya Thomas dan Peter membicarakan pekerjaan dan masa lalu mereka.
Tak lama kemudian Thomas pamit diantar Peter kedepan meninggalkan aku sendirian di ruang tamu.

Peter POV
Aku keluar mengantar Thomas
'Peter, aku tahu aku tak berhak ikut campur. Kau tahu tadi dia mengenalkan dirinya sebagai Eriska Chen, istrimu. Walau aku tahu kau menikahi dia untuk membalaskan dendam kepada Alyssa. Lupakan. Lepaskan dia segera' ucap Thomas

'Awalnya memang demikian, tetapi kali ini sepertinya aku mulai menyukai Eriska. Aku ingin pernikahan ini berhasil'
Senyum Thomas mengembang lalu memelukku
'Itu hal terbaik yang pernah ku dengar. Good luck dude' katanya melepaskan pelukan dan pergi menuju mobilnya.

Aku kembali masuk kedalam, kulihat Eriska masih disana terdiam.
'Kenapa lama?' Tanyanya
'Kenapa kau rindu?' Aku balik tanya
Lalu dengan kesal dia berdiri
'Aku kembali ke kamar, besuk ada kuliah pagi' katanya sambil melangkah pergi
Ku tarik tangannya, lalu kukecup keningnya.
'Pervert Old-man!' Teriak Eriska sambil mendorongku lalu pergi
'Good night, Princess' teriakku sambil tersenyum
Malam ini indah

Keesokan Harinya
Eriska POV
Kriiiiiiiing Kriiing
Ya Tuhan siapa yang menelponku, ini masih 3 menit menuju jam 7 pagi, bahkan alarmku belum berbunyi.
'Halo?' Sapaku
'Chub, I Miss You!' Teriak diujung telepon

DEG!
Tuhan

'Alyssa?'
'Hai Chub'
'Kau dimana? Kau gila ya? Melarikan diri dari pernikahanmu. Kau bilang mencintai Peter tapi kau meninggalkannya. Cinta macan apa itu?' Aku marah

'Aku di Paris, aku ga siap menikah Chub, aku masih ingin capai mimpiku, aku ga mau jadi gendut karena punya anak'

Aku tercengang, seandainya dia ada disini pasti sudah ku jambak rambutnya.

'Kau hanya beralasan! Apa kau pernah bertanya dan diskusi tentang ini ke Peter, huh?' Tanyaku
Dia terdiam

Kemudian terdengar ketukan dan suara pintu itu dibuka
Lalu kepala Peter muncul
'Kau sudah bangun rupanya, aku tunggu dibawah buat sarapan'
Itu kata Peter dan dia meninggalkanku

'Itu tadi suara Peter?' Tanya Alyssa
'Iya' damn aku lupa aku sedang telepon dengan Alyssa
'Apa yang Peter lakukan dikamarmu sepagi ini?'
'Aku tinggal bersamanya'
'Bagaimana bisa?'
'Aku menikah dengannya'

Alyssa terdiam, kenapa dia diam, aku kira dia sudah tahu, aku kira Peter dan dia sudah bicara.
'Aku harus pergi' dengan itu dia menutup teleponnya.

Aku tak ambil pusing, aku bersiap untuk kuliah.
Setelah selesai, aku mau turun sarapan lalu HPku bunyi lagi
Kali ini, -Mama-
'Halo Ma' sapaku
'Eriska, I Miss You Baby, kapan kau pulang?'
'Miss you too Ma, ini baru 2bulan Ma, masak iya aku pulang'
'Kamu masih marah sama Mama Papa karena pernikahanmu? Sehingga kamu ga mau pulang?' Tanya Mama

'Masih' ingin kujawab begitu

Lalu aku jawab 'Bukan begitu Ma, aku hanya sibuk kuliah. Nanti aku bilang Peter untuk pulang ke Jakarta'
'Bisa Mama bicara dengan Peter?'

Aku langsung memberikan HPku untuk Peter
'Mama mau bicara' ucapku
'Halo Ma' Peter bicara dengan Mama
'Iya Ma, bisa, mungkin minggu ini kalau jadwal Eriska kosong. Baik Ma, bye'
Dengan kalimat itu Peter menutup telepon.

'Sabtu ini kita pulang ke Jakarta, Mama memintaku untuk mengantarmu pulang' kata Peter
'Aku bisa pulang sendiri kalau kau sibuk, aku Jumat hanya ada kuliah sampai jam 11. Jadi aku berangkat Jumat' ucapku
'Kita berangkat bersama hari Jumat. Akan kuminta asistenku untuk booking tiket pesawat. Dan ini keputusan Final'

Aku benci dia suamiku
Aku benci aku harus menurut padanya
Aku benci kata -ini keputusan final-
Aku tak bisa berbuat apa-apa selain mengangguk.

-Selamat Membaca-

THE SUBSTITUTE (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang