8 - Phase 1, Kalah Telak!

37 3 0
                                    

"Phase pertama. Lo kudu bisa keliatan berwibawa didepan cewek yang lo suka, seenggaknya lo kudu narik perhatian dia dengan sikap dan kesan yang istimewa" ucap Jeno menepuk pundak Haechan

"Tadi ketos itu gue liat lagi di lantai dua, lagi pasang selebaran, dan gak ada yang bantuin" sambung Mark sambil meminum es teh manik dalam plastik

Haechan tersenyum, kemudian tanpa aba-aba dia segera naik ke lantai dua menemui gadis pujaan hatinya.

Tidak jauh dari tempatnya berdiri gadis itu sedang kesusahan karena tangannya penuh dengan lem yang menyusahkan jarinya.

"Hai kak, boleh Haechan bantu" dia nyengir kuda, sementara senior dihadapannya hanya melihat dan menatapnya aneh

Tanpa persetujuan, Haechan segera menyambar selebaran yang Yoona bawa, dia segera memasang satu persatu, sementara dia sibuk dengan selebaran Minho datang membawa air dalam gayung, dia menarik tubuh Yoona dan segera melepaskan lem yang menempel di jarinya.

Haechan terdiam, selebaran yang ia pegang kini berhamburan dilantai. Matanya melihat pemandangan yang sama sekali tidak ingin ia lihat.

Yoona tersenyum malu, pipinya merona beberapa kali bibirnya ia tarik kedalam karena gugup.

Haechan berdecak kemudian pergi berlalu dengan selebran yang memenuhi koridor kelas. Matanya sayu, semangat 45 yang tadi ia nyalakan kini padam. Api kesal dan cemburu menguasai hatinya.

"Kutu kupret dasar!!" Teriaknya sambil memukul tembok di sudut sekolah yang sepi.

"Kenapa lo?"

Suara gadis mengejutkannya. Dia melihat gadis itu mendekat kearahnya, semakin dekat dia bisa melihat siapa yang datang. Itu teman satu kelasnya, Umji. Gadis cantik dengan pipi chubby yang mengemaskan datang dengan satu tumpuk buku yang akan ia bawa ke kantor guru.

"Gak usah ikut campur, pergi lo!" Teriak Haechan geram

"Lo kalo sewot ya sewot aja, tapi gak usah nyalahin tembok. Dia diem aja masih lo salahin, gimana tuh tembok bisa jalan" sambung Umji kesal

Haechan mendekati Umji, mata mereka kini beradu.

"Lo gak usah ikut campur urusan gue" sungutnya sambil menyenggol lengan Umji hingga buku yang gadis itu bawa jatuh berantakan.

"Woy bangke!" Teriak Umji "Beresin dulu nih buku yang lo jatuhin, emang gak capek bawa buku banyak kayak gini"

Haechan berdecak kemudian berbalik menatap gadis itu "Salah lo sendiri kenapa ikut campur urusan gue"

Tanpa aba-aba Umji segera menendang tubuh Haechan hingga ambruk.

"Maju lo, jangan kira gue cewek, lo bisa seenaknya ama gue"

Haechan bangkit sembari memegang perutnya yang kesakitan.

"Wah..." Haechan tertawa iblis "...jangan salahin gue kalo lo bonyok yah"

Pemuda itu segera menyerang Umji dengan membabi buta, namun serangan demi serangan berhasil Umji halau, keahilan Taekwondo nya sangat berguna untuk hal-hal seperti ini.

Tidak butuh waktu lama baginya mengalahkan Haechan si anak badung yang menang bacot doang.

"Lo bawa buku itu, terus ikut gue" sungut Umji

Haechan merapihkan buku-buku dan menyusunya. Kemudian mau tidak mau dia mengikuti gadis itu dengan wajah penuh memar.

Sesampainya di kantor guru mereka masuk dan Haechan meletakan buku-buku itu pada salah satu meja.

"Muka dia kenapa?" Tanya Yoona yang datang dari ruang kepsek dengan Mirae

"Si anjir, mukanya bonyok gitu" Mirae tertawa puas, sementara Haechan hanya bisa menahan kekesalannya.

"Biasa kak, abis sama gue" seru Umji bangga

Yoona meremas rambut panjang Umji "Bagus. Itu baru adik kakak, cowok model begini emang sekali kali kudu di kasih pelajaran" sambungnya

Haechan terkejut bukan main. Gadis chubby ini adik Yoona yang si gadis pujaan hatinya.

"Mati gue" batinnya

Yoona, Mirae dan Umji berlalu meninggalkan Haechan yang termanggu di tempatnya. Kekesalan kini bercampur dengan rasa malu. Bagaimana nanti dia akan bertemu dengan Yoona, kalau melawan adiknya saja kalah, apalagi kalah melawan perempuan.

***

Haechan duduk di bangkunya, dia menatap jauh Umji yang duduk di sudut ruangan kelas.

"Kutu gimana pedekate lo, lanc... sial, muka lo kenapa njirr?" Jeno datang kemudian duduk di depan sohibnya itu

"Lo di smackdown ketos itu?" Sambung Mark

"Diem lo semua!!" Ketus Haechan membenamkan wajahnya di meja. Beberapa kali di membenturkan wajahnya, namun segera di tahan oleh Jeno.

"Kenapa lo njirr?"

"Gue malu anjirr" jawab Haechan kemudian mewek

"Ehh si kutu malah nangis, ada apa?"

"Jangan bilang lo ditolak sama ketos itu?"

Haechan menunjuk Umji.

"Umji, kenapa?"

"Dia adiknya Yoona cantik masaa"

"Lah iya. Terus?" Sambung Jeno tidak terkejut sama sekali

Haechan menampar pipi Jeno keras.

"Sakit anjirr"

"Kenapa lo gak bilang sih kalo tuh anak adeknya Yoona!"

"Lah elo yang goblok banget kalo gak tau, muka mereka kan sama cuma bedanya si Umji lebih chubby" sambung Mark

"Elo yang bego kok gue yang di gaplok" seru Jeno sambil mengelus pipinya yang kini memerah

Haechan kembali membenamkan wajahnya.

"Kenapa sih lo?" Tanya Jeno mengelus rambut Haechan

"Tadi gue ketemu Yoona cantik, terus kayak yang lo bilang gue kudu keliatan istimewa di mata dia, gue kudu berwibawa"

"Lah iya, terus kenapa lo nangis njirr"

"Pas gue bantuin Yoona cantik, si kutu dateng terus langsung pegang tangan Yoona cantik, kan gue kesel, gue tinggal mereka, ehhhh ketemu si Umji, gue dihajar habis-habisan ama tuh anak, muka gue jadi bonyok gini"

Mark dan Jeno tidak mampu menahan tawanya, mereka tertawa lebar sampai beberapa anak melihat kearah mereka.

"Jadi lo bonyok gini di hajar si Umji" seru Mark cengegesan

Haechan mengangguk

"Lo goblok atau apa sih anjirr, kesel sendiri gue ama lo" sambung Jeno tertawa

"Dan makin malu pas di kantor guru gue ketemu Yoona cantik, dia malah ngetawain gue" Haechan membenamkan wajahnya malu

Mark dan Jeno lagi-lagi tertawa. Bahkan kini tawa mereka semakin kencang.

"Habis udah kesempatan lo buat deketin tuh ketos, gatot udah" seru Mark

"Sabar... sabar" Jeno menepuk nepuk punggung Haechan sambil menahan tawanya sendiri.

****

TBC

MR. KEY  ||  HAECHAN NCTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang