15 - Terintimidasi

52 3 1
                                    

Suara riuh penonton semakin menggila, apalagi saat Minho menyapa mereka dengan suara serta senyum cerahnya. Gadis-gadis sebaya mereka terlihat terhipnotis akan ketampanan pemuda jangkung itu.

"Kalian bisa lihat kan, Libra, terutama Minho sangat populer dikalangan gadis-gadis, jadi tidak heran kalau Yoona si Ratu Sekolah saja sampai memuja dia" jelas Kyungsoo sambil menepuk pundak Haechan pelan

"Gilaaa, gue juga kudu siap-siapa di teriakin kayak gitu nih. Gue yakin band kita nanti bakal se-famous mereka" sambung Jeno dengan mata berbinar

"Harus. Kalian bahkan harus lebih terkenal dari mereka" seru Kyungsoo menyemangati

Disisi lain Haechan menatap Band Libra dengan tatapan tidak suka, apalagi Minho, lagi-lagi dia merasa seniornya itu terlalu sombong dan angkuh.

"Apa bagusnya sih mereka, gue gak ngerti" ucap Haechan kesal

Mark mendekati Haechan kemudian menatap sohibnya itu lekat "Gak usah cemburu, kalau Minho bisa kenapa lo gak bisa, lo kudu tunjukin sama Yoona kalau lo jauh lebih baik dari Minho"

"Bener. Lagian modal udah kalian kantongin, tinggal persiapin mental aja. Terutama lo Can" Kyungsoo menatap Haechan lekat

"Gue gak mau kejadian kelas musik kemarin keulang. Kalau udah di panggung masalah apapun harus lo kesampingin dulu. Lo nyanyi bukan cuma buat lo atau Yoona, tapi untuk orang banyak" sambungnya

"Kalian ngomong kayak gini semakin nambah beban tau gak. Gue semakin terintimidasi sama Minho" seru Haechan mencoba mengatur nafasnya

"Bukan gitu. Lo harus inget, gue sama Mark ada disamping lo. Kita bikin band ini semata-mata bukan buat bantuin lo doang buat narik perhatian Yoona, tapi kita harus tunjukin kalo kita bukan cuma pembuat onar, tapi prestasi kita patut diperhitungkan" sambung Jeno menambahi

"Jadi lo gak bakal kecewain orang-orang yang udah bantuin lo kan, lo pasti bisa lakuin ini" tambah Kyungsoo memberikan semangat.

Penampilan ketiga Libra dimulai. Kali ini mereka membawakan sebuah lagu ballad dengan iringan musik yang tidak terlalu dominan. Lagu ini bercerita tentang kegigihan seorang pria memperjuangkan cintanya, lagu yang sama dengan Mark kemarin bawakan.

"Bukannya ini lagu yang kemarin lo bawain? Ini lagu mereka?" Tanya Haechan pada Mark yang sedari tadi sudah hanyut dalam lagu

Mark mengangguk pelan.

"Tapi ini bukan lagu mereka, mereka cuma cover lagu ini" sambung Kyungsoo meredam amarah Haechan yang sempat akan meledak

"Gimana, udah nemu rahasia mereka?" Sambungnya

Jeno dan Mark menggeleng bersama, sementara Haechan masih terdiam, matanya lurus menatap Minho didepan sana.

"Gue tau" desisnya pelan

***

Penampilan Libra usai, Yoona dan Mirae menghampiri personil Libra di belakang panggung. Disana sudah ada Chanyeol si drummer, Jaehyun si gitaris, anggota termuda Jisung si bassis dan tentu saja Minho sang vokalis.

"Gila, penampilan kalian selalu bagus, rahasianya apasih" goda Mirae datang membawakan tiga buah botol minuman dingin ke teman-temannya itu.

"Makasih kak" ucap Jisung dengan senyum cerahnya

Minho yang turun belakangan segera menghampiri Yoona dan Mirae.

"Kok gak bilang mau dateng?"

"Ini si Yoona katanya mau liat elo, jadi gue yang biasanya hari libur gini masih mager terpaksa ikut" jawab Mirae sambil menyenggol pundak Yoona

"Apaan sih, kan lo juga yang mau ikut, gue gak maksa yah" seru Yoona tidak terima

"Udah pada makan?" Tanya Minho "Gue laper nih"

"Gue juga, makan ramen enak nih" sambung Jaehyun antusias

"Kemarin lo udah makan Ramen, ganti lah. Nasi goreng aja gimana?" Seru Chanyeol

Mirae melemparkan pandang ke botol akua yang Yoona pegang, dengan kikuk gadis itu segera memberikan air minum yang ia bawa kepada Minho.

"Sorry"

Minho tertawa "Gue kira gak dapet air minum"

"Jadi mau makan dimana nih?" Sambungnya

"Nasi goreng aja, di lantai 3 ada resto enak, yuk" ajak Chanyeol menggandeng leher Jaehyun

"Sakit woy!"

"Gue sih ikut aja yah, makan apa aja enak kalo lagi laper mah" sambung Jisung sambil tertawa

Mereka pun termasuk Mirae dan Yoona menuju Restoran yang Chanyeol maksud. Di depan panggung mereka bertemu dengan Kyungsoo dan Triple Lee.

"Pada mau kemana?" Tanya Kyungsoo saat Minho dan lainnya melewatinya

"Mau makan nasgor diatas, ikut gak?" Jawab Minho sambil melempar pandang kearah junior-juniornya yang sudah menatapnya tajam, apalagi Haechan yang terlihat ingin melahapnya hidup-hidup.

Kyungsoo melihat juniornya dulu meminta persetujuan. Haechan spontan menggeleng kasar.

"Sorry, kita udah makan tadi, kalian bisa duluan aja" seru Kyungsoo

"Oh okeh deh, by the way awasin junior lo tuh, dia udah makan tapi cara liat orang kayak mau makan orang aja" sambung Minho kemudian berlalu

Haechan kesal namun berhasil dihalangi oleh Jeno dan Mark. Melihat itu Mirae segera menarik lengan Yoona mengikuti langkah Minho.

"Anjirr, untung lo tadi pada tahan kalo nggak udah habis tuh ama gue!!"

"Sabar bos marah-marah mulu dari kemarin" sambung Jeno

Haechan kemudin pergi lebih dulu, sementara Mark dan Jeno meminta ijin pulang pada Kyungsoo dan mengejar langkah Haechan.

"Besok siang lo kerumah aja, sekalian bahas hari ini" seru Mark

"Okeh siap, besok kan om sama tante pulang tuh, bisa lah gue dapet oleh-oleh" goda Kyungsoo sambil menunjukan bibir love nya.

"Beres itu mah, duluan yah" Mark dan Jeno pun meninggalkan Kyungsoo sendirian.

***

Malam itu Haechan termenung dikamarnya. Sebuah laptop terbuka di hadapannya, disana potret Yoona dengan gaun pink terpampang. Mata pemuda itu lurus menatap gadis itu, tanpa senyuman dan tanpa ekspresi apa-apa.

Bunyi gemeretak gigi saling beradu memecahkan keheningan dikamar bernuansa biru laut dengan beberapa rak buku.

"Bagaimana mungkin pria buruk kayak gue bisa ngalahin Minho yang idola sekolah, udah pasti kalian berdua pasangan yang cocok..."

Kepalanya tertunduk, binar matanya menatap lantai kamar lurus.

"Haruskah gue mundur, dan mencoba hilangin rasa ini, atau lanjut dengan tingkat keberhasilan yang bahkan dibawah 5%"

"Mana mungkin ratu sekolah akan suka sama anak bandel kayak gue, apalagi lo ketua osis yang bahkan derajat kita disekolah aja gak sama"

Dinginnya udara malam dari jendela yang dibiarkan terbuka menemani malam gelisah Haechan. Beberapa pikiran menenuhi kepalanya, dia merasa harapan mendapatkan perhatian bahkan hati seorang Yoona sudah hilang. Dia merasa bagai Punguk merindukan bulan, sangat mustahil untuk bersama.

****

TBC

MR. KEY  ||  HAECHAN NCTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang