9 - Ratu Sekolah

50 2 0
                                    

Hari penuh cinta tiba, tradisi di sekolah ini adalah siapapun yang terasa istimewa harus menerima stiker hati beragam warna yang akan menghiasi seragam mereka.

Tentu saja untuk gelar Pangeran Sekolah jatuh pada Choi Minho. Kepopulerannya sudah tidak dapat diganggu gugat, bahkan gadis-gadis dari luar sekolah rela menunggunya hanya untuk memberikan stiker hati pada pemuda dengan kulit pucat itu.

"Terus Ratu sekolah pasti Yoona dong yah, sapa lagi gadis cantik disekolah ini" ucap Haechan memutar balikkan stiker yang ia bawa.

"Itu pertanyaan atau pernyataan sih, kayaknya gak perlu dijawab juga" sambung Jeno dengan wajah murung

"Kenapa lo?" Tanya Mark mengaitkan tangannya pada leher sohibnya itu

Jeno membuang nafas panjang "Di sekolah dulu perasaan gue masih dapet stiker love deh, walau cuma dua biji. Lah sekarang boro-boro dapet dua, satu aja kagak ada" ucapnya kesal

Haechan menaruh tangannya di pundak Jeno "Kita liat ntar, setelah Leo debut, lo bakal dapet stiker love ampe ujung kaki lo, percaya sama gue"

Mereka menyurusi koridor kelas sekedar melihat seberapa hebohnya siswa dan siswi bertukar stiker.

Namun mata Mark terpaku pada satu gadis yang sedari tadi melihat kearahnya. Irene. Senyum dan tawa Mark sirna, berganti guratan kekecewaan. Rasanya dia ingin menghilang saja.

Irene mendekati merek dengan senyum malu.

"Buat lo" gadis dengan pita merah dan rambut panjang itu menyodorkan satu stiker love berwarna pink kepada Mark.

Mark terdiam, memandang gadis itu lekat. Sementara Jeno dan Haechan melihat mereka bak putri dan pangeran dongeng. Gemas.

"Ambil aja sih njirr, kasian tuh anak pegel tangannya" seru Jeno tersenyum sendiri.

Mark mengambil stiker yang Irene berikan. Setelah itu Irene menatap Mark yang sedari tadi menatapnya lekat.

"Gak dipasangin nih, masa pasang sendiri" celetuk Haechan sambil cengegesan.

Irene kemudian mengambil kembali stiker itu dan memasangkanya pada seragam Mark. Tepat di hati pemuda itu.

"Kode gak sih itu" tawa Jeno menggema di telinga mereka.

Jeno dan Haechan meninggalkan Mark dan Irene berdua. Mereka melihat Mark pun melakukan hal yang sama, memasang stiker love di seragam Irene. Pemandangan yang jarang sekali mereka lihat, bahan baru pertama kalinya. Mark, si pelor memberikan stiker lovenya pada seorang gadis.

***

Haechan menyedot es teh manisnya sembari berjalan santai menuju kelas.

Suara bising di sudut sekolah menarik perhatiannya. Matanya terbelalak melihat Yoona terpojok oleh tiga siswa laki-laki yang terlihat tidak sopan pada gadis itu.

"Woy kutu!!" Teriak Haechan mencari perhatian mereka

Ketiga siswa itu berbalik.

"Beraninya lo pegang ratu sekolah kayak gitu, cari mati lo!" Teriaknya

"Gue kira siapa. Ternyata cuma anak kemarin sore. Sini lo kalo berani, jaga nih ratu lo" seru salah satu siswa sambil mencolek dagu Yoona

Yoona menepisnya namun kedua siswa lainnya langsung melakukan hal yang sama.

"Wah bangke lo semua!" Haechan segera menerjang ketiga siswa itu. Untuk pertama kalinya Haechan berhasil merobohkan siswa yang berdiri paling depan.

Namun beberapa saat kemudian kini dia yang roboh. Kedua siswa lain memegang kedua tangannya dan satu siswa memukulinya bertubi-tubi. Yoona yanh melihat mencoba menghentikan tapi salah satu siswa malah memukul wajahnya hingga ambruk.

Setelah ketiga siswa itu puas menghajar Haechan hingga babak belur, mereka pun pergi.

Yoona segera bangkit dan menolong juniornya itu dan membawanya ke UKS.

"Lo bodoh apa gimana sih" seru Yoona sambil menempelkan kapuk kapas di luka memar Haechan

"Mana mungkin gue diem aja pas lo digituin. Gue masih cowok yah, bukan banci yang ninggalin cewek di keroyok gitu" jawab Mark sambil menahan rasa sakitnya.

"Tapi makasih udah nolongin gue, mereka emang suka gangguin gue sejak kelas satu. Dan baru lo doang nih yang sok jagoan lawan mereka" seru Yoona sambil tersenyum.

Haechan menyunggingkan senyumannya "Jadi, gue keliatan keren dong sekarang"

Yoona menempelkan kapas itu kasar, seolah ingin menjejalkannya pada mulut juniornya itu.

"Auww auw.." teriak Haechan kesakitan

"Udah babak belur gini masih aja gombal" ketus Yoona

Haechan tertawa.

"Tapi buat keberanian lo, gue salut sih. Dan sekarang gue khawatir kalo mereka bakal gangguin lo juga"

"Yaelah baru tiga orang doang, gampang itu mah" sahut Haechan sombong

"Tiga sih. Tapi anak buah mereka banyak, yakin bisa" sambung Yoona tertawa

Mendengar itu Haechan menghentikan tawanya, senyum hilang dari bibirnya.

"Berarti ntar lo kudu obatin gue lagi yah"

"Enak aja. Ogah"

Haechan merogoh saku bajunya mencari stiker hati yang tadi ia bawa. Namun stiker itu sudah tidak ada, saku bajunya kosong.

"Sial" dengusnya pelan

"Kenapa?"

"Anu.. stiker gue hilang. Tadinya gue mau kasih ke orang spesial buat gue"

"Ohh itu..." Yoona merogoh saku bajunya "...tadi ini jatoh pas lo di keroyok" dia memberikan stiker love itu

Haechan tersenyum.

"Nah, sekarang lo bisa deh kasih tuh stiker ke orang spesial lo"

Haechan melepaskan bagian belakang stikernya, kemudian meletakannya tepat di hati Yoona. Stikernya memang kecil, dan dari jangkauan mata memang tidak akan terlihat apalagi seragam Yoona sudah hampir penuh dengan stiker hati.

"Lo orang spesial buat gue" ucap Haechan sambil tersenyum

Yoona terdiam. Dia menatap juniornya itu lekat.

"Buat gue, mau lo ratu sekolah atau nggak. Lo bakal jadi orang spesial di hati gue" sambung Haechan malu

Yoona tersenyum. "Makasih udah jadiin gue spesial dihati lo" ucapnya

"Lo gak marah?"

"Buat apa gue marah. Semua orang bebas kan mau kasih stiker ini ke siapa"

"Bukan itu maksud gue. Lo gak marah gue jadiin lo orang spesial dihati gue?"

Yoona tersenyum "Kenapa harus marah. Itu hak lo buat nentuin siapa orang yang spesial buat lo"

"Maaf untuk semua yang udah gue lakuin. Kelakuan yang bikin lo gak nyaman"

"Santai aja. Sebagai ketos disini, gue udah biasa ngadepin anak bandel kayak lo, jadi lo gak perlu minta maaf"

Haechan merasa jantungnya berdegup sangat cepat sekarang. Bahkan dia merasa pipinya akan meledak saking merahnya. Wajah Yoona tepat di hadapannya, membuat suasana hatinya berbunga-bunga.

Apa ini awal yang bagus untuknya, atau gadis itu sedang menggodanya. Apakah dia punya kesempatan untuk kembali memperjuangkan cintanya.

****

TBC

MR. KEY  ||  HAECHAN NCTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang