7 - Leo

40 4 0
                                    

Jam sudah menunjukan pukul 12 malam. Ketiga sohib itu sudah merebahkan tubuh mereka di atas sofa karena lelah. Kyungsoo yang melihat ketiga juniornya kelelahan segera membuatkan air sirup dengan warna merah menyala.

"Untuk latihan pertama, kalian sudah cukup bagus" ucapnya sembari membawa nampan berisi satu pitcher air sirup dan empat gelas kosong

Setelah nampan itu menyentuh dinginnya meja kaca, tidak butuh waktu lama air sirup itu segera menghilang dari tempatnya.

"Gila thanks banget Kyung, untung ada lo, kalo nggak bisa mati kita" ucap Mark sembari meminum gelas ketiganya

"Tapi permainan kalian beneran bagus kok, terutama lo Can. Gak nyangka suara lo sebagus itu, boong banget sih kalo ada yang bilang suara lo fals" ucap Kyungsoo kagum

"Sebenarnya gue dulu sempet ikut les musik sama ayah. Cuma karena ayah udah gak ada jadi gue males lanjutin, stop deh di tengah jalan" sambung Haechan yang masih mengatur nafasnya.

"Kalo gue gimana, gue juga hebat dong, gak nyangka kan gue bisa main drum kayak tadi" seru Jeno tak mau kalah

Kyungsoo mengangguk "Jangan bilang lo juga pernah les drum sebelumnya?"

Jeno terkekeh "Nggak sih, tapi sejak nih anak bilang kita suruh masuk kelas musik, gue sedikit-sedikit belajar dari Youtube, lumayanlah dari pada buta nada" sambungnya

Kyungsoo tersenyum, bibirnya kali ini membentuk love "Semakin skill lo diasah, semakin bagus hasilnya"

"Ehh gilaaa... itu bibir bisa bentuk lope gitu ya" seru Jeno yang menirukan bibir Kyungsoo

Haechan memukul kepala sohibnya itu keras. "Kalau pun lo bisa kayak gitu, lo gak akan bisa semanis dia, jadi ngaca dulu sana"

Kyungsoo tersipu malu.

"Dihh dia malu-malu" seru Mark tertawa

"Jujur nih. Baru dia doang yang bilang gue manis" ucapnya bangga

Ketiga juniornya itu terkejut dibuatnya. Bagaimana mungkin pemuda setampan dan segagah Kyungsoo tidak ada yang memuji, setidaknya tampang Kyungsoo bisa di adu dengan Minho yang selalu diperebutkan oleh anak-anak cherleaders itu.

"Boong banget lo, masa gak ada" ucap Jeno gak percaya

"Seriusan"

"Temen lo yang cantik itu gimana?" Sambung Haechan membuat Mark spontan melihatnya. Dia sangat tau gadis mana yang sedang sohibnya bicarakan itu.

"Kayaknya dia pacar lo yah, gak mungkin cuma temen" sambung Haechan menggoda

"Irene?"

Haechan dan Jeno mengangguk bersaama, sementara Mark menunggu jawaban apa yang akan seniornya itu katakan. Setidaknya dia akan tau, gadis itu sudah ada yang punya atau tidak.

"Dia sepupu gue, gak lebih" seru Kyungsoo membuat Mark membuang nafasnya lega

"Sepupu apa sepupu" goda Haechan tak mau kalah

"Sepupu. Lagian Irene itu udah punya cowok"

Mark menatap Kyungsoo tajam. Dia seakan tidak percaya dengan apa yang seniornya itu katakan. Pacar katanya. Jadi gadis itu sudah punya pacar, dan arti senyuman tadi siang itu apa, apa dia sedang dipermainkan. Semua pertanyaannya kini memenuhi kepalanya.

"Kenapa lo?" Haechan menyenggol tubuh Mark hingga gelas yang ia pegang terlepas

Gelas itu hancur berantakan, bahkan kepingan kacanya mengenai kaki pemuda itu hingga mengelurkan darah.

"Woy, lo gak papa?" Haechan segera mengelap darah yang menetes dari kaki sohibnya itu "Kenapa lo?"

Mark yang masih terkejut tidak bisa membuka mulutnya, bahkan untuk merasakan sakit saja seakan dia mati rasa. Hatinya berdegup kencang, kecewa, marah dan sebuah harapan palsu dia terima hari ini.

MR. KEY  ||  HAECHAN NCTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang