13 - Phase 2, Mencari Kelemahan Lawan

46 2 0
                                    

"Tadi lu kenapa?" Jeno merangkul pundak Haechan, menatap pemuda itu dengan tatapan khawatir

"Lu gak liat tadi, Yoona cantik ada njirr, gue gugup" ucap Haechan menutup wajahnya malu

"Katanya mau narik perhatian dia, giliran dia nyamperin lu nya kayak gitu, gimana" sambung Mark terkekeh

Triple Lee berjalan menyusuri koridor kelas, waktu sudah menunjukan pukul 7 malam, suasana sekolah mereka sudah sangat sepi, terisisa anak-anak kelas musik saja yang baru keluar kelas.

Dinginnya udara malam beradu dengan air hujan yang membasahi bumi menjadi kombinasi yang sangat pas. Rasanya mereka ingin segera tiba di rumah dan merebahkan tubuh mereka di atas kasur.

"Mark!!"

Suara seseorang menggema di seluruh koridor kelas, mereka bertiga spontan melihat siapa diujung suara. Kyungsoo tersenyum cerah di ujung sana. Pemuda itu segera menghampiri mereka, mencoba menyamakan langkah.

"Udah mau pulang?" Tanya Kyungsoo saat dirinya sudah dihadapan ketiga juniornya itu

"Iya, kenapa Kyung?" Tanya Mark penasaran

"Ikut gue dulu yuk"

Mark menaikan alisnya

"Udah ikut dulu aja" Kyungsoo menarik lengan Mark hingga limbung. Haechan dan Jeno hanya bisa mengekor dibelakang.

Setibanya di mading sekolah Kyungsoo tersenyum cerah, menatap juniornya itu satu persatu.

Sebuah poster bercorak warna warni terpampang di hadapan mereka menarik perhatian mereka.

"Lomba band sekolah?" Ucap Jeno membaca tulisan font besar berwarna biru laut

"Bukannya kata lo setelah Libra ada, sekolah kita gak ada band lagi, terus ini kenapa ada lomba band sekolah?" Tanya Mark penasaran

"Jadi, kami anak-anak musik bareng anak-anak osis sepakat buat adain lomba band ini untuk acara bulan depan, dan kayaknya kalian bisa mulai band Leo disini"

Haechan menepul jidatnya kasar "Bulan depan kan hari kesenian, gue baru inget"

Kyungsoo tersenyum.

"Gimana?" Tanya Mark menatap Haechan dan Jeno bergantian

"Gue sih oke aja" seru Jeno

"Gue..." sambung Haechan

Jeno merangkul leher Haechan "Kenapa, masih inget soal tadi? Kan kita tampil pake topeng, apa perlu kita pake identitas palsu?"

"Ide bagus tuh!" Seru Kyungsoo

"Gue cuma asal ngomong njirr"

"Tapi oke juga, jadi kita bener-bener bikin Secret Band, gimana?" Sambung Mark semangat

Haechan tidak menjawab, masih memikirkan kejadian dikelas tadi. Tapi tanpa persetujuan dirinya, kedua sohibnya itu sudah pasti akan melakukan apa yang tadi mereka rencanakan.

***

Mark baru selesai latihan Taekwondonya, baju khas berwarna putih masih ia kenakan, keringat membasahi wajahnya, dengan sekali gerakan tangan ia membuka loker miliknya. Setelah terbuka dia segera menyambar handphone miliknya sekedar melihat notifikasi yang ada.

"Besok Libra manggung, mau ikut liat gak? Sekalian kalian belajar teknik yang mereka gunakan"

Sebuah pesan singkat dari Kyungsoo menarik perhatiannya.

"Apa ini sudah masuk phase dua, mencari kelemahan lawan?" Desisnya pelan kemudian melemparkan kembali handphone yang ia pegang dan dilanjut menutup loker kemudian berlalu untuk membersihkan diri.

Jam menujukan pukul 5 sore, langit berwarna orange menggantung di atas. Mark sudah melahap satu mangkuk bakso yang tadi ia pesan, kini dia hanya harus menunggu kedua sohibnya datang.

"Kebiasaan nih, ngaret" decaknya kesal

Dia menyambar gelas berisi setengah air berwarna orange di sampingnya, kemudian menghabiskan sisa minuman itu dengan cepat yang hanya menyisakan dua buah batu es di dasar gelas.

"Woy kutu!" Sentak Haechan merangkul tubuh Mark hingga gelas yang ia pegang hampir terjun bebas ke lantai

Mark memukul wajah Haechan kasar "Ini kalo gelas ampe jatoh, elo yang ganti" sungutnya kesal

Haechan menarik mangkuk dihadapan sohibnya itu "Dih abis, sisain kek buat gue"

"Pesen lah"

"Dibayarin nih?" Sambung Haechan sumringah

Mark melempar sendok geram "Punya duit kan lo, bayar sendiri!"

Haechan kemudian bangkit dan segera menghampiri gerobak bakso di depan warung.

Mark mencoba mencari keberadaan Jeno yang sampai detik ini belum keliatan batang hidungnya.

Suara nada sambung berbunyi di ujung telepon. Tanpa butuh waktu lama panggilannya terangkat.

"Lo dimana njir, si Haechan dah nympe"

"Gue masih dijalan, bentar yah macet njirr"

"Alasan lo, buru, 20 menit gak dateng gue tinggal!" Sungut Mark mematikan panggilannya.

Haechan membawa sebuah mangkuk dengan isi bola-bola bakso beraneka bentuk lengkap dengan sayur mayur disampingnya.

"Buset. Lu laper apa kesurupan, inget badan" seru Mark terkejut melihat bakso yang sohibnya pesan

"Ini gue wakilin si Jeno, kan di belum dateng, jadi jatah bakso dia gue yang makan"

Dengan sigap Haechan meracik bumbu bakso mililknya, satu botol saos berwarna merah segera ia ambil dan menuangkannya di atas bakso, tidak lupa sambal wajib ada di kuah baksonya.

"Alasan aja lo kutu, bilang aja lo doyan"

"Lah emang bakso ini doyanannya gue, mau apa lo?"

"Ya mau ini lah!" Seru Mark disambung menyambar satu bakso berukuran sedang dan langsung melahapnya

Haechan geram "Ah bangke lo!"

Setelah bakso yang ia curi itu habis tertelan, Mark membuka obrolannya mengajak kedua sohibnya bertemu di tempat nongkrong mereka ini.

"Jadi besok Libra manggung, kita kesana ya, sekalian belajar"

Haechan menghentikan makannya "Apa, nonton Libra, ogah!"

"Dengerin dulu njir. Gue tabok pake garpu baru tau lo" Mark menaruh garpu yang tadi ia pegang

"Jadi kita kesana sekalian belajar teknik mereka. Kalo istilah perangnya kita mencari kelemahan lawan" sambungnya

Haechan hanya mengangguk-anggukan kepalanya.

"Paham gak lo ngangguk-ngangguk gitu?"

"Paham" jawab Haechan dengan mulut terisi penuh

"Sip. Besok kita ketemu di tempat biasa, kita jemput Kyung dulu supaya ada pelatihnya"

"Njirr, si Kyung udah kayak pelatih singa aja" Haechan terkekeh geli

"Bukan singa. Kita kan anak monyet" sambung Mark tertawa lebar

"Itu sih elo aja, gue nggak"

Tidak berapa lama Jeno pun datang, dia segera memesan bakso kesukaanya dan bergabung dengan obrolan yang sebenarnya tidak terlalu penting ini. Tapi semenjak mereka masuk SMA, jatah nongkrong mereka memang tersita, jadi selagi ada jatah nongkrong mereka akan menggunakannya dengan baik. Seperti sekarang.

****

TBC

MR. KEY  ||  HAECHAN NCTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang