Seorang gadis cantik berseragam putih abu abu sedang duduk manis di kursi belakang sebuah mobil yang dikendarai oleh Pak Tono, supir pribadinya. Tiba - tiba saja mobil berhenti ditengah jalan.
"Pak, kenapa berhenti?" tanya gadis itu bingung.
"Ehmm ... anu ... itu ... mobilnya mogok neng."
"Mogok??" gadis itu membelalakkan matanya, "Yah, gimana dong pa? Bentar lagi masuk nih."
"Ahh yaudah saya lari aja lah pak, takut keburu masuk."
"Tapi neng gapapa?"
"Iya pak, gapapa. Saya berangkat ya." Pamitnya pada pak Tono.
"Iya neng, hati - hati ya neng." Ujar pak Tono.
Gadis tersebut langsung berlari menuju sekolahnya yang memang tak cukup jauh lagi.
Sesampainya di sekolah, sialnya gerbang sudag tertutup rapat. Ia pun berdecak sebal."Sial! Udah cape lari lari, gerbangnya udah ditutup, kalo gini sih mending tadi gue bareng pak Tono aja." Ujarnya kesal sambil berkacak pinggang.
"Eh lo!" tiba tiba datang seorang pria tampan nan tinggi menghampiri dirinya.
'Kayaknya dia sama telat deh kayak gue.' batinnya berucap.
"Lo telat?" tanya pria itu sambil menunjuk gadis tersebut.
"Nggak, gue gak telat." Ucapnya.
"Lah, trus lo ngapain disini?"
"Ah elah, ya iyalah gue telat, makannya disini begee!" kesal gadis itu.
"Selo dong mbak.""Ishhh"
"Heh kalian yang lagi pada ribut!!" tiba tiba datang seorang pria ber name-tag Nazzar Aditia yang diyakininya adalah seorang anggota Osis karena terbukti dia memakai jas almamater Osis SMA Jaya Bangsa. Pria itu membukakan pintu gerbang dan akhirnya mereka masuk.
"Baru pertama masuk sekolah udah telat, gimana hari hari seterusnya." Sindir pria anggota osis tersebut.
"Maaf kak." Ujar gadis itu sambil menunduk.
"Siapa nama lo?" tanya Nazzar pada gadis yang baru saja meminta maaf padanya.
"Zara, kak."
"Dan lo?" tanyanya beralih pada pria jangkung disebelah Zara.
"Oh apa? Apa? Saya?" ujar pria tinggi itu sambil menunjuk dirinya sendiri.
'Emang oon ni orang' batin Zara berucap.
"Enak aja bilang gue oon!"
Seketika Zara membulatkan matanya. "Lo cenayang?"
"Heh, kalian malah ribut!" ucap Nazzar, "dan lo, nama lo siapa bangsat?!"
"Seloo dong bang, kenalin nama gue Alfino, oh ya, For your information nama panjang gue Alfino Faraday Smith. Anak dari Papa Julian-."
"Sekarang kalian saya hukum. Hukumannya minta tandatangan semua anggota Osis disekolah dan minta juga tandatangan 10 guru yang mengajar disekolah!" ucap Nazzar.
'Gue belum selesai ngomong bangsul' batin pria yang baru saja memperkenalkan namanya.
"Selesaikan hari ini juga!" ujar Nazzar lalu melenggang pergi begitu saja meninggalkan mereka berdua.
***
Zara berjalan menuju ruang Osis SMA Jaya Bangsa untuk meminta semua tandatangan para Osis. Dibelakangnya terdapat Alfiino yang berjalan mengikutinya. Merasa ada yang mengikuti, Zara menengok ke belakang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Zara
Teen FictionZara, si gadis cantik yang rapuh karena keluarga yang berantakan. Kemudian dipertemukan dengan dua orang pria tampan yang satu merupakan pria dingin, sedangkan satu lagi? Pria itu merupakan pria yang terkenal playboy di sekolahnya. Apakah Zara aka...